76
responden atau 66,7. Sebanyak 8 responden atau 24,2 menjawab kurang dan sebanyak 3 responden menjawab tidak.
Tingginya angka jawaban dari responden tentang meningkatnya kepercayaan diri dari anak mereka selama menjalani pendidikan keterampilan di UPT karena
mereka merasakan langsung di lingkungan rumah bahwa anak mereka sekarang sudah lebih percaya dalam melakukan kegiatan
– kegiatan pribadi nya tanpa harus diawasi secara ketat lagi oleh orang tua nya. Seperti yang diungkapkan oleh salah
satu responden yang merupakan orang tua si anak “sekarang anak saya udah lebih pede lah. Udah bisa dilepas lah sikit -
sikit . “
Peserta didik rata – rata sekitar setelah 1 tahun menjalani program pendidikan
mengalami peningkatan kepercayaan diri yang tinggi jika dibandingkan dengan bulan pertama mereka menjalani pendidikan keterampilan. Khususnya untuk tuna
grahita ringan. Sedangkan untuk tuna grahita sedang sekitar 3 tahun sedangkan untuk tuna grahita berat belum bisa dipastikan waktunya.
2.3 Kemampuan menggunakan alat yang di Fasilitasi UPT Tabel 5.15
Kemampuan menggunakan alat yang di fasilitasi UPT
No Kategori
Frekuensi F Persentase
1 2
3
Ya Kurang
Tidak
17 11
5
51,5 33,3
15,2
Jumlah 33
100
Sumber : Data Kuesioner 2014
Universitas Sumatera Utara
77
Data hasil pada tabel 5.15 dapat diketahui bahwa mayoritas dari responden menjawab bahwa anak mereka sebagai peserta didik di Unit Pelaksana Teknis
Sekolah Luar Biasa UPT.SLB-E Negeri Pembina Medan bisa menggunakan alat yang di fasilitasi UPT sebanyak 17 responden atau 51,5. Sebanyak 11
responden atau 33,3 menjawab kurang dan sebanyak 5 responden menjawab tidak.
Hasil pengamatan yang dilakukan langsung di UPT, sebagian besar peserta didik sebenarnya sudah mampu menggunakan alat
– alat yang difasilitasi oleh UPT hanya kemahiran dalam menggunakan nya saja yang berbeda
– beda. Seperti yang peneliti amati langsung, peserta didik sudah mampu menghidupkan kompor,
menghidupkan PC, memasukkan benang kedalam mesin jahit. Bahkan untuk jurusan tata boga ada peserta didik yang sudah mahir memotong cabai dengan
menggunakan pisau. hal ini tidak terlepas dari peran guru pendamping yang bisa menjelaskan dengan baik fungsi dari kegunaan masing
– masing alat keterampilan.
2.4 Tingkat ketergantungan pada orang terdekat dalam kehidupan sehari - hari
Tabel 5.16 Tingkat ketergantungan peserta didik pada orang terdekatnya dalam
kehidupan sehari – hari
No Kategori
Frekuensi F Persentase
1 2
3
Ya Tidak
Biasa saja
3 23
7
9,1 69,7
21,2
Universitas Sumatera Utara
78
Jumlah 33
100
Sumber : Data Kuesioner 2014
Data hasil pada tabel 5.16 dapat diketahui bahwa mayoritas dari responden menjawab bahwa anak mereka sebagai peserta didik di Unit Pelaksana Teknis
Sekolah Luar Biasa UPT.SLB-E Negeri Pembina Medan tidak merasa takut apabila orang terdekat tidak berada disamping nya sebanyak 23responden atau
69,7. Sebanyak 7 responden atau 21,2 menjawab kurang dan sebanyak 3 responden atau 9,1 menjawab Ya.
Tingginya jawaban responden dengan tidak merasa takut apabila si anak tidak disamping orang terdekat dapat dilihat karena hanya sedikit dari orang tua atau
keluarga yang menemani anaknya di sekolah. Mereka hanya mengantar dan menjemput saja. Bahkan seperti yang diutarakan oleh ibu Roro responden yang
merupakan guru pendamping tata boga “Kalo dulu iya, anak – anak sering takut kalo gak ada mamaknya
disampingnya, tapi kalo sekarang enggak lagi, kan disini udah banyak kawan-kawan nya juga, jadi lebih relaks lah mereka .
“ Responden yang menjawab Ya adalah responden yang anaknya mengalami
tuna grahita sedang dan tuna grahita berat. Sehingga selain si anak yang masih merasa takut, orang tua nya juga takut melepasnya sendiri. Sedangkan yang
menjawab biasa saja dikarenakan dari sebelum anak mereka di daftarkan ke UPT, si anak sudah mampu dilepas.
Universitas Sumatera Utara
79
2.5 Tata bahasa atau ungkapan pada orang sekitar lingkungannya Tabel 5.17