Pembelajaran Keterampilan Peranan Unit Sekolah Luar Biasa

20 Berdasarkan eksperimen B.F. Skinner percaya bahwa prose adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang optimal apabila ia diberi penguat reinforce. Pavlov Guthrie juga pakar teori belajar berdasarkan proses conditioning yang pada prinsipnya memperkuat dugaan bahwa timbulnya tingkahlaku itu karena adanya hubungan antara stimulus rangsangan dengan respon. Sedangkan Hintzman 1978 berpendapat “Learning is a change in organism due to experience which can affect to organism’s behavior” belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan, disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. Syah, 2005 : 65

2.2.2. Pembelajaran Keterampilan

Keterampilan ialah kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot neuromuscular yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah seperti menulis, mengetik, olahraga, dan sebagainya. Meskipun sifatnya motorik namun keterampilan itu memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran yang tinggi. Siswa yang melakukan gerakan motorik dengan koordinasi dan kesadaran yang rendah dapat dianggap kurang atau tidak terampil. Sedangkan Reber dalam Syah 2005 : 121 mengatakan : keterampilan adalah kemampuan melakukan pola-pola tingkahlaku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil tertentu. Pembelajaran keterampilan merupakan program pilihan yang dapat diberikan kepada peserta didik yang diarahkan kepada penguasaan satu jenis keterampilan atau Universitas Sumatera Utara 21 lebih yang dapat menjadi bekal hidup di masyarakat. Pendidikan Keterampilan menurut Sudirman adalah program pendidikan yang bertujuan untuk memperoleh kecakapan dan keterampilan tertentu yang diperlukan anak didik sebagai bekal hidupnya di masyarakat. Sejalan dengan pengertian di atas, Chaniago dan Sirodjudin 1981 : 1 mengemukakan, bahwa Keterampilan merupakan kemampuan khusus untuk memanipulasi memanfaatkan alat, ide, serta keinginan daiam melakukan sesuatu kegiatan yang berguna bagi dirinya sendiri dan banyak orangmasyarakat. Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan keterampilan merupakan kemampuan khusus yang diselenggarakan agar anak didik memiliki kecakapan keahlian yang berguna bagi dirinya sendiri sebagai bekal hidupnya di masyarakat. Pembelajaran keterampilan adalah belajar menggunakan gerakan-gerakan motorik yakni berhubungan dengan urat syaraf dan otot-ototneuromuscular. Tujuannya adalah memperoleh dan menguasai keterampilan jasmani tertentu. Pada jenis-jenis latihan intensif dan teratur amat diperlukan Syah, 2005 : 126. Terkait dengan pembelajaran keterampilan terdapat pendekatan lain yang mempunyai pengaruh cukup besar adalah pandangan dari perspektif Behavioral Behaviorism. Pandangan yang cukup berpengaruh dari perspektif ini antara lain:  Prinsip belajar learning, dimana aliran ini melihat bahwa perilaku manusia sebagian besar dihasilkan dari proses belajar, dan bukan berasal dari aliran bawah sadar. Belajar yang dimaksud disini adalah proses perubahan tingkah Universitas Sumatera Utara 22 laku yang relative, baik yang tidak nyata covert ataupun nyata overt berdasarkan latihan ataupun pengalaman Adi, 2013 : 73. Secara sederhana maka dapat dikaitkan bahwa pembelajaran keterampilan dalam disiplin pekerjaan sosial dan ilmu kesejahteraan sosial memiliki keterkaitan bukan saja pada seting mikro tetapi juga bermanfaat pada seting makro. Program pengajaran di sekolah yang baik adalah yang mampu meberikan dukungan besar kepada para siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangan mereka. Sejalan dengan hal tersebut diperlukan bagi setiap guru sekolah untuk memahami setiap proses dan tugas perkembangan manusia. Ranah psikologis siswa yang terpenting adalah ranah kognitif. ranah kejiwaan yang terletak pada otak sebagai sumber sekaligus pengendali ranah-ranah kejiwaan lainnya, seperti ranah afektif rasa dan ranah psikomotor karsa Syah, 2005 : 48. Adapun pemahaman lain menurut Majid 2008 mengenai kecakapan kognitif, kecakapan afektif, dan kecapakan psikomotor antara lain sebagai berikut :  Mengembangkan kecakapan kognitif pemahaman atau pengetahuan Upaya pengembangan kognitif siswa secara terarah baik oleh orang tua ataupun guru sangan penting. Ada dua macam kecakapan kognitif siswa yang perlu diamati yaitu strategi belajar memahami isi materi pelajaran dan strategi meyakini arti penting isi materi pelajaran dan aplikasi serta menyerap pesan- pesan moral yang terkandung dalam materi pelajaran tersebut.  Mengembangkan kecakapan afektif penerapan Universitas Sumatera Utara 23 Pembinaan sikap mental mental attitude yang mantap dan matang serta memiliki kecerdasan. Bersikap adalah merupakan wujud keberanian untuk memilih secara sadar. Setelah itu ada kemungkinan ditindaklanjuti dengan mempertahankan pilihan lewat argumentasi yang bertanggung jawab, kukuh, dan bernalar. Bersikap inilah yang kemudian harus disertai strategi belajar- mengajar yang sudah didahului oleh konsep bermain dan belajar.  Mengembangkan kecakapan psikomotor Mampu memberikan manfaat kepada orang lain tentulah harus mempunyai kemampuankompetensi dan keterampilan. Hal ini menjadi perhatian di kalangan pendidik orang tua maupun lingkungan sekitarnya. Bertujuan agar proses pembelajaran diarahkan pada proses pembentukan kompetensi dimana diharapkan kelak siswa dapat member manfaat baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Dan bukan sebaliknya menjadi beban dan tanggungan orang lain.

2.2.3. Tujuan Pembelajaran Keterampilan