viii diberikan. Bagaimanapun juga, karena penyair adalah manusia yang memiliki
kelebihan dibandingkan dengan manusia biasa dalam hal menghayati kehidupan ini, maka karyanya pasti mengandung amanat yang berguna bagi manusia dan
kemanusiaan. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa puisi adalah
ungkapan perasaan, emosi, ide yang disampaikan dengan bahasa yang indah susunannya dan mempunyai makna yang luas. Puisi merupakan wujud dari
pengalaman penulisnya dalam bentuk bahasa yang memiliki makna yang dalam. Bahasa puisi bersifat plastis, namun mampu mengakomodasikan berbagai dimensi
makna di balik apa yang tersurat. Dimensi itu, misalnya imagery, yaitu gambar angan-angan pada saat orang membaca sebuah karya, sehingga merasa terlibat
dengan pengalaman penyair.
b. Hakikat Pembelajaran
Dalam dunia pendidikan, sering orang menyamakan antara istilah pembelajaran dan pengajaran. Sebenarnya kedua istilah itu apabila dicermati
maknanya baik-baik mempunyai perbedaan. Brown 2000: 7 membedakan kedua istilah itu dengan penjelasan sebagai berikut:
Pembelajaran learning adalah pemerolehan pengetahuan tentang suatu hal atau keterampilan melalui belajar pengalaman; sedangkan pengajaran teaching
adalah upaya membantu seseorang untuk belajar dan bagaimana melakukan
viii sesuatu, memberikan pengajaran, membantu dalam menyelesaikan sesuatu,
memberi pengetahuan dan membuat seseorang menjadi mengerti. Lebih lanjut, pengertian pembelajaran juga dapat diartikan sebagai suatu
sistematika yang tersusun meliputi unsure-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan.
Dalam hal ini, individu yang terlibat di dalam system tersebut meliputi: guru, murid, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium, atau yang lain. Material
meliputi berbagai bahan ajar, dapat berupa buku, artikel, rekaman, dan yang lain. Fasilitas dan perlengkapan dapat berupa ruangan kelas dan media-media
pendukung. Prosedur meliputi jadwal pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, penyampaian informasi, praktik, dan hal-hal lain sejenisnya. Keseluruhan
komponen itulah secara terkait satu sama lain sehingga disebut pembelajaran. Lebih lanjut Brown 2000: 9 memperjelas konsep pembelajaran dengan
menambahkan kata kunci yang harus diperhatikan, yaitu: 1 pembelajaran menyangkut hal praktis, 2 pembelajaran adalah penyimpanan informasi, 3
pembelajaran adalah penyusunan organisasi, 4 pembelajaran memerlukan keaktifan dan kesadaran, 5 pembelajaran relatif permanen, dan 6 pembelajaran
adalah perubahan tingkah laku. Terkait dengan konsep pembelajaran tersebut, Mulyasa 2003: 100
menjelaskan bahwa pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah
viii yang lebih baik. Dalam interaksi tersebut banyak sekali faktor yang
mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari dalam diri individu, maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan. Dalam pembelajaran tugas
guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan sekolah atau kelas agar kondusif untuk menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik.
Menurut Gagne 1998 : 72, proses pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat siswa belajar sehingga situasi tersebut merupakan sebagai peristiwa
belajar event of learning, yaitu usaha untuk terjadinya tingkah laku dari siswa. Sedangkan perubahan tingkah laku itu dapat terjadi karena adanya interaksi antara
siswa dan lingkungannya. Selanjutnya Gagne menjelaskan bahwa terjadinya perubahan tingkah laku tergantung pada dua faktor : adalah faktor dari dalam diri
murid dan faktor dari luar murid Gagne, 1998 : 119-120. Faktor dari dalam mencakup potensi murid untuk siap mengadakan perubahan tingkah laku,
sedangkan yang dimaksud dengan factor dari luar diri murid adalah lingkungan belajar yang dapat menunjang, merangsang atau memperlancar proses
pembelajaran Gagne, 1998 : 122. Menurut Moh. Zuber Usman 2005: 4, pembelajaran merupakan suatu
proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai
tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya pembelajaran. Interaksi dalam
viii peristiwa pembelajaran memiliki arti yang luas, tidak sekadar hubungan antara
guru dan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini tidak hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai
pada diri siswa yang sedang belajar. Sementara itu, Imain Machfudz dan Wahyudi Siswanto 1997: 7
menyatakan bahwa pembelajaran adalah suatu proses sistematis yang tiap komponennya penting sekali bagi keberhasilan belajar siswa. Lebih jauh
dikatakan bahwa pembelajaran hanya berlangsung manakala usaha tertentu dibuat untuk mengubah sedemikian rupa, sehingga suatu hasil belajar tertentu dapat
dicapai. Dalam hal ini, proses pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada pengertian mengajar. Dalam proses pembelajaran tersirat adanya satu
kesatuan kegiatan yang terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru yang mengajar. Antara kedua kegiatan ini terjalin interaksi yang saling menunjang.
Berdasarkan uraian di atas, pengertian pembelajaran tidak cukup hanya mengatur lingkungan agar terjadi interaksi antara murid dengan lingkungannya.
Pada suatu saat murid menerima rangsangan dari lingkungan yang luas, sementara pada saat yang lain rangsangan itu terlalu kecil. Lingkungan yang diharapkan tentu
saja lingkungan yang seimbang dengan diri kondisi siswa agar tidak terlalu besar memberi rangsang, akan tetapi tidak terlalu kecil dari rangsangan. Lingkungan
yang terlalu besar memberi rangsangan, dapat mengakibatkan murid menjadi tergantung, sehingga kurang membangkitkan kreativitas. Murid akan menjadi
viii kurang percaya pada diri sendiri. Sedangkan lingkungan yang terlalu kecil atau
kering dari rangsangan menyebabkan muridmenyalurkan energi dan menggunakan waktu luangnya untuk kegiatan-kegiatan di luar pembelajaran.
Dari uraian di atas, dapatlah dikatakan bahwa pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya yang
difasilitasi oleh guru yang menyebabkan terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik sehingga dapat mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan
sebelumnya. Adapun perubahan yang terjadi karena proses pembelajaran memiliki sifat antara lain: perubahan itu terjadi secara sadar, perubahan itu bersifat
kontinyu, perubahan itu bersifat positif, dan perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah.
c. Hakikat Pembelajaran Puisi