viii
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Dari hasil penelitian yang telah dikemukakan di depan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Bahan materi ajar apresiasi puisi yang dibutuhkan oleh guru dan siswa di SMP Negeri 10 Surakarta adalah materi ajar yang menyenangkan,
bervariasi, sesuai dengan kebutuhan murid, sesuai dengan kebutuhan sekolah, sesuai dengan kurikulum dan perkembangan ilmu dan
teknologi. 2. Prototype pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia khusunya apresiasi
puisi secara terpadu telah dikembangkan melalui persiapan dan eksplorasi menjadi produk awal buku materi ajar apresiasi puisi dengan
pendekatan quantum learning.
viii Melalui empat langkah validasi telah dikembangkan produk awal materi
ajar apresiasi puisi dengan pendekatan quantum learning secara terpadu, yang telah teruji validitasnya dan efektivitasnya melalui uji t –non
independent; empat langkah pengembangan tersebut, yaitu: 1 expert judgement; 2 pengembangan awal di lapangan dan perbaikan; 3
pengembangan utama di lapangan dan perbaikan; dan 4 pengembangan operasioanal di lapangan dan perbaikan. Pengembangan ke-3 dan ke-4
disertai dengan uji statistik sederhana Uji – t non independent untuk menguji efektivitas model tersebut dalam pembelajaran apresiasi puisi.
Hasil uji t non independent menyatakan terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara pembelajaran dengan pendekatan quantum learning
dan konvensional dalam mempengaruhi kompetensi berapresiasi puisi siswa.
3 Setelah diadakan diskusi dengan beberapa stakeholders pada FGD dinyatakan bahwa para stakeholders di SMP Negeri 10 Surakarta
memberikan tanggapan positif terhadap model pembelajaran terpadu apresiasi puisi yang dikembangkan oleh peneliti. Model pembelajaran
terpadu apresiasi puisi dengan pendekatan quantum learning dirasakandiyakini sangat sesuai untuk siswa-siswi SMP Negeri 10
Surakarta. Hal ini dikarenakan tugas-tugas yang ada didalamnya bila diaplikasikan akan mampu memotivasi siswa belajar apresiasi puisi
viii dengan rasa senang dan tidak membosankan. Mereka mempunyai
kesempatan menggunakan bahasa Indonesia secara nyata lewat kegiatan mengakrabi karya sastra yang berupa puisi, seperti: kegiatan membaca
puisi diiringi musik, sehingga pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia khususnya apresiasi puisi tidak terasa gersang, bisa memotivasi siswa
karena cukup menyenangkan, terhibur dan menarik.
4. Uji statistik menunjukkan bahwa model yang dihasilkan efektif untuk pembelajaran apresiasi puisi.
B. Implikasi