viii Sebagai  ukuran  kognitif,  guru  bertugas  mentransfer  pengetahuan  dan
berbagai  keterampilan  kepada  siswa  sesuai  dengan  ukuran-ukuran  yang  telah ditetapkan.  Sebagai  agen  moral  dan  politik,  guru  harus  mampu  mendidik  dan
mengajarkan  pengetahuan,  keterampilan,  dan  sikap  pada  siswa  sebagai  anggota masyarakat agar mereka memiliki moral yang baik sehingga dapat menghindarkan
diri  dari  tindakan-tindakan  kriminal  dan  menyimpang  dari  ukuran  masyarakat. Sebagai  agen politik, guru harus mampu menyampaikan sikap kultur dan tindakan
politik  masyarakat  kepada  generasi  muda.  Kemauan-kemauan  politik  masyarakat disampaikan  dalam  proses  pengajaran  di  kelas.  Sebagai  inovator,  guru  harus
bertanggung  jawab  menyebarluaskan    gagasan-gagasan  baru  baik  terhadap  siswa maupun  masyarakat.  Sementara  itu,  peranan  kooperatif  dijalankannya  saat  guru
harus  bekerja  sama  antara  sesama    guru  dan  dengan  pekerja-pekerja  sosial, lembaga-lembaga  kemasyarakatan  dan  dengan  persatuan  orang  tua  murid.  1990:
53-54.
3. Hakikat Kemampuan Apresiasi Puisi
a. Hakikat Kemampuan
Kemampuan  atau  kompetensi  adalah  suatu  keterampilan  untuk mengeluarkan  sumber  daya  internal  atau  bakat  dalam  diri  sesorang  yang  dapat
memberikan  manfaat  bagi  diri  sendiri  maupun  orang  lain.  Kemampuan  atau
viii kompetensi  diartikan  sebagai  suatu  pengetahuan,  keterampilan,  dan  nilai-nilai
dasar  yang  direfleksikan  dalam  kebiasaan  berpikir  dan  bertindak  Depdiknas, 2003:  5.  Pada  hakikatnya  setiap  siswa  pasti  memiliki  kemampuan  atau
kompetensi  yang  ada  sejak  lahir.  Kemampuan  terus  berkembang  dan  berproses sesuai  dengan bertambahnya usia seseorang. Namun  kemampuan ini tidak akan
berkembang dengan baik kalau tidak disertai dengan usaha  yang terus  menerus. Sesuai  dengan  hal  tersebut  E.  Mulyasa  2007:  215  menegaskan  bahwa
kompetensi  yang  harus  dipelajari  dan  dimiliki  peserta  didik  perlu  dinyatakan sedemikian  rupa  agar  dapat  dinilai,  sebagai  wujud  hasil  belajar  yang  mengacu
pada pengalaman langsung. Kemampuan  dapat  juga  diartikan  sebagai  suatu  kompetensi  seseorang
dalam  penguasaan  suatu  aspek  keterampilan  misalnya  aspek  keterampilan mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis. Menurut Mulyasa 2007: 215
setiap  kompetensi  harus  merupakan  perpaduan  dari  pengetahuan,  keterampilan, nilai  dan  sikap  yang  direfleksikan  dalam  kebiasaan  berpikir  dan  bertindak
thingking  skill.  Kemampuan  apresiasi  berarti  kemampuan  seseorang  yang diwujudkan  dalam  penguasaan  keterampilan  seseorang  untuk  mengapresiasi.
Kemampuan mengapresiasi dapat juga berarti mampu memahami dan memaknai suatu  hal  yang  dihadapi  dalam  hidup  sesuai  dengan  pola  pikir  dan  sikap  untuk
belajar.  Hal itu sesuai dengan pendapat berikut ini:
viii Ada  tiga  faktor  penting  dalam  penguasaan  keterampilan  untuk  belajar:
pertama  adalah  pola  pikir  dan  sikap  mindset  and  attitude  terhadap belajar,  harus  memiliki  hasrat  desire  dan  kecintaan  terhadap  nilai-nilai
untuk  terus  belajar  dan  mengembangkan  diri.  Kedua    mendayagunakan kekuatan  pikiran  bawah  sadar  subconscious  mind  untuk  mempercepat
proses  belajar  accelerated  learning.  Ketiga,  disiplin  diri  dan  kegigihan self  discipline  and  persistence  untuk  mengubah  kebiasaan-kebiasaan
melalui disiplin diri  dan  kegigihan.  http:budierue.multiply.comjournal item19
Senada  dengan  pendapat  tersebut,  Crunkilton  sebagaimana  dikutip. Mulyasa 2002: 38 mengartikan kompetensi sebagai penguasaan terhadap suatu
tugas,  keterampilan,  sikap,  dan  apresiasi  yang  diperlukan  untuk  menunjang keberhasilan.  Hal  tersebut  menunjukkan  bahwa  kompetensi  mencakup  tugas,
keterampilan, sikap, dan apresiasi  yang harus dimiliki peserta didik untuk dapat melaksanakan  tugas-tugas  pembelajaran  sesuai  dengan  jenis  keterampilan
tertentu. Dengan demikian terdapat hubungan antara tugas-tugas  yang dipelajari peserta  didik  di  sekolah  dengan  kemampuan  yang  diperlukan  oleh  dunia  kerja.
Menurut Martinis Yamin 2007: 1  Kompetensi adalah kemampuan yang dapat dilakukan  siswa  yang  mencakup  tiga  aspek,  yaitu;  pengetahuan,  sikap,  dan
keterampilan.
viii Menurut Nursito 1999:5 pada hakikatnya, manusia mempunyai potensi
untuk menjadi kreatif . Apabila kita melakukan kreativitas self-concept, kita akan tumbuh  dan  berkembang.  Keadaan  ini  membuat  kita  harus  lebih  kukuh  dan
mantap  sebagai  individu,  serta  mulai  melakukan  upaya-upaya  hari  demi  hari. Upaya  tersebut  terus  dilakukan  dengan  membuka  dan  mencari  pengalaman-
pengalaman  kreatif  yang  baru.  Hal  demikian  dialami  pula  oleh  siswa, kemampuan  mereka  akan  terlihat  berkembang  memerlukan  waktu  dan  proses
latihan-latihan  hari  demi  hari  dalam  waktu  yang  lama  sehingga  menjadi pengalaman  belajar.  Untuk  mewujudkan  semua  itu  diperlukan  motivasi  belajar
yang tinggi. Selain  itu,  siswa  juga  harus  aktif  dan  kreatif  untuk  melahirkan  gagasan
dalam mewujudkan kemampuannya. Nursito kembali menegaskan, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan belajar siswa akan lebih baik apabila
kemampuan  kreatifnya  turut  dilibatkan,  baik  secara  formal  maupun  informal. Pada dasarnya, semua siswa memiliki potensi kreatif  yang harus  dikembangkan
agar mereka mampu hidup penuh gairah dan produktif dalam melakukan tugas- tugasnya 1999: 6-7. Menurut para ahli bahwa motivasi belajar diyakini sebagai
kunci  keberhasilan  belajar,  sehingga  motivasi  belajar  harus  dirancang  untuk ditumbuhkan pada setiap siswa Depdiknas 2003: 23.
Berdasarkan  beberapa  pendapat  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa Kemampuan  atau  kompetensi  adalah  suatu  keterampilan  untuk  mengeluarkan
viii sumber  daya  internal  atau  bakat  dalam  diri  sesorang  yang  dapat  memberikan
manfaat  bagi  diri  sendiri  maupun  orang  lain..  Selain  hal  tersebut  pada hakikatnya,  manusia  mempunyai  potensi  untuk  melakukan  kreativitas  self-
concept,  yang  harus  dikembangkan  sebagai  wujud  hasil  belajar  yang  mengacu pada  pengalaman  langsung.  Setiap  kompetensi  harus  merupakan  perpaduan
antara  pengetahuan,  keterampilan,  nilai  dan  sikap  yang  direfleksikan  dalam kebiasaan berpikir dan bertindak thinking skill.
b.  Hakikat Apresiasi