Bermusik dan Berpuisi Parafrase puisi Mendiskusikan Ciri-ciri Puisi di Masa Sutardji

viii Menurut tipografinya, puisi dibangun oleh baris-baris dan bait-bait. Dalam puisi konvensional pada umumnya, sebuah puisi terdiri atas bait-bait dan tiap bait terdiri atas beberapa baris. Lazimnya datu bait puisi tersebut terdiri atas empat baris. Baris-baris puisi terdiri atas kata-kata kurang lebih 4 sampai 6 kata. Semua itu tipografi puisi pada umumnya atau puisi secara konvensional. Tipografi puisi mutakhir seperti karya Sutardji Calzoum Bachri bebas sekali. Tidak ada aturan dalam penyusunan baris, bait, dan kata-kata. Puisi karya Sutardji Calzoum Bachri di atas termasuk puisi dengan tipografi yang baru.

A. Mencermati Puisi

Coba cermati puisi karya Sutardji Calzoum Bachri di atas. Kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut: 1. Berapa jumlah baris puisi “HilangKetemu”? 2. Berapa jumlah baitnya? 3. Bait-bait itu oleh satu kata. Jelaskan 4. Kata: waktu, tikam, tunggu, danjarak mengandung makna apa? 5. Jelaskan pikiran apa yang hendak dinyatakan penyair melalui puisi ini 6. “Kau” pada baris terakhir dengan huruf besar karena mewakili Tuhan. Jelaskan 7. Apa makna sesungguhnya dari “batu” dan “pisau”? 8. Bedakan dengan makna “waktu” dan “laju”

B. Bermusik dan Berpuisi

1. Persiapkan musik untuk mengiringi pembacaan puisi “HilangKetemu” 2. Pilih pembaca puisi yang baik kemudian mencoba berlatih membaca puisi “Hilang Ketemu” tersebut viii 3. Baca puisi secara indah dan iringi musik Kemudian jawablah pertanyaan berikut: a. Apa maksud kata kehilangan diam? b. Apa maksud pisau kehilangan tikam? c. Apa maksud Santo kehilangan kitab? d. Apa maksud kau ketemu aku?

C. Parafrase puisi

Kerjakan dalam kelompok yang terdiri atas 4 – 5 orang 1. Parafrasekan puisi “HilangKetemu” yang berisi tafsiran terhadap isi puisi tersebut 2. Laporkan hasil parafrase tersebut oleh wakil kelompok secara bergiliran 3. Guru memilih satu diantara laporan yang dinilai terbaik dan memberi tugas kepada wakil kelompok yang terbaik untuk membacakan kembali hasil laporannya 4. Beri applaus atas parafrase tersebut

D. Mendiskusikan Ciri-ciri Puisi di Masa Sutardji

1. Masih dalam kelompok parafrase, diskusikan cirri-ciri khas puisi kongkret pada masa Sutardji Calzoum Bachri 2. Kumpulkan hasil diskusi tersebut kepada guru viii Puisi 8 Puisi Periode 1970 – 2000 SELAMAT PAGI INDONESIA Oleh : Sapardi Djoko Damono Selamat pagi, Indonesia, seekor burung kecil mengangguk Dan menyanyi kecil buatmu Aku pun sudah selesai, tinggal mengenakan sepatu Dan kemudian pergi untuk mewujudkan setiaku padamu Dalam kerja yang sederhana Bibirku tak bisa mengucapkan kata-kata yang sukar Dan tanganku terlalu kurus untuk mengacu terkepal Selalu kujumpai kau di wajah anak-anak sekolah Di mata para perempuan yang sabar Di telapak tangan yang membantu para pekerja jalanan Kami telah bersahabat dengan kenyataan Untuk diam-diam mencintaimu Pada suatu hari tentu kukerjakan sesuatu Agar tak sia-sia kau melahirkanku Seekor ayam jantan menegak, dan menjeritkan salam padamu Kubayangkan sehelai bendera berkibar di sayapnya Aku pun pergi bekerja, menaklukkan kejemuan Merubuhkan kesangsian Dan menyusun batu demi batu ketabahan, benteng kemerdekaanmu Pada setiap matahari yang terbit, o, anak zaman yang megah Biarkan aku memandang ke Timur untuk mengenangmu Wajah-wajah yang penuh anak-anak sekolah berkilat, Para perempuan menyalakan api, viii Dan di telapak tangan para lelaki yang tabah Tlah hancur Kristal-kristal dusta, khianat dan pura-pura Selamat pagi, Indonesia, seekor burung kecil Memberi salam kepada si anak kecil Terasa benar, aku tak lain milikmu. Piala H.B.Jassin, 1993 : 31 A. Mengartikan Kata dan Ungkapan Sukar 1. menaklukan kejemuan : mengatasi rasa jenuh 2. merubuhkan kesangsian : menjadi tak sangsi lagi 3. batu demi batu ketabahan : ketabahan yang kokoh dan tidak tergoyahkan 4. benteng kemerdekaan : sarana untuk mempertahankan kemerdekaan 5. Kristal-kristal dusta : kumpulan dusta 6. khianat : tidak menepati janji

B. Mendiskusikan Unsur-unsur Puisi