23
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat dikatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar statistika yaitu kemampuan dalam bidang
matematika, sikap terhadap matematika dan statistika, kesuksesan terdahulu previous success, motivasi, usaha dan kecemasan terhadap statistika.
4. Pengukuran Prestasi Belajar Statistika
Prestasi belajar secara umum dapat diukur dengan menggunakan tes yang biasa disebut sebagai tes prestasi belajar. Azwar 2010 menyatakan bahwa tes
prestasi belajar bertujuan untuk mengungkap keberhasilan seseorang dalam belajar. Beliau juga menambahkan bahwa tes prestasi belajar adalah berupa tes
yang disusun secara terencana untuk mengungkap performansi maksimal subjek dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan. Dalam penelitian
ini, dapat dikatakan bahwa tes prestasi belajar statistika adalah tes yang disusun secara terencana untuk mengungkap performansi maksimal mahasiswa dalam
menguasai bahan-bahan atau materi statistika yang telah diajarkan. Tes prestasi belajar dapat berbentuk ulangan-ulangan harian, tes formatif, tes sumatif, bahkan
ebtanas dan ujian-ujian masuk perguruan tinggi Azwar, 2010. Pengukuran prestasi belajar pada mata kuliah statistika di Fakultas
Psikologi Universitas Sumatera Utara diukur melalui ulangan-ulangan harian kuis serta tes formatif melalui ujian tengah semester UTS dan ujian akhir
semester UAS.
Universitas Sumatera Utara
24
5. Indikator Prestasi Belajar Statistika
Menurut Azwar 2010, salah satu pedoman dalam menentukan tingkat kompetensi aitem tes adalah taksonomi tujuan pendidikan yang dirumuskan oleh
Bloom dkk. 1956. Taksonomi ini secara luas mencakup sistem klasifikasi tujuan pendidikan dalam tiga kawasan perilaku yaitu: kawasan afektif berisi hal-hal
yang berkenaan dengan minat dan sikap, kawasan kognitif mengenai aspek intelektual atau fungsi pikir dan kawasan psikomotor mengenai aspek
keterampilan motorik. Azwar 2010 menambahkan bahwa dalam pembahasan mengenai tes prestasi, maka yang dipusatkan adalah hanya pada kawasan kognitif.
Bloom dkk dalam Azwar, 2010 menyusun konsep taraf kompetensi kognitif ke dalam enam jenjang atau tingkatan yang kompleksitasnya bertingkat,
mulai dari yang paling rendah yaitu knowledge, comprehension, application, analysis, synthesis,
hingga evaluation. Azwar 2010 memaparkan contoh kata kerja untuk menunjukkan hasil belajar tertentu pada masing-masing tingkatan
kompetensi kognitif tersebut, yaitu sebagai berikut: a. Knowledge
Mengenali, mendeskripsikan, menamakan, mendefinisikan, memasangakan, memilih
b. Comprehension Mengklasifikasikan, menjelaskan, mengikhtisarkan, meramalkan, membedakan
c. Application Mendemonstrasikan,
menghitung, menyelesaikan,
menyesuaikan, mengoperasikan, menghubungkan, menyusun
Universitas Sumatera Utara
25
d. Analysis Menemukan perbedaan, memisahkan, membuat diagram, membuat estimasi,
mengambil kesimpulan, menyusun urutan e. Synthesis
Menggabungkan, menciptakan, merumuskan, merancang, membuat komposisi, menyusun kembali, merevisi
f. Evaluation Menimbang, mengkritik, membandingkan, memberi alasan, menyimpulkan,
memberi dukungan. Berdasarkan pemaparan di atas, maka pengukuran prestasi belajar di
bidang statistika akan diungkap berdasarkan 6 tingkatan kompetensi kognitif di atas sesuai dengan apa yang dipelajari mahasiswa di bidang tersebut.
B. Kecemasan Terhadap Ujian Statistika 1. Definisi Kecemasan Terhadap Ujian Statistika