88
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. ANALISIS DATA 1. Gambaran Sampel Penelitian
Total jumlah sampel ketika pelaksanaan eskperimen berlangsung adalah sebanyak 76 orang, yaitu 34 orang dari kelas A kelas yang berisi mahasiswa
dengan NIM ganjil dan 42 orang dari kelas B kelas yang berisi mahasiswa dengan NIM genap. 34 sampel dalam kelas A kemudian dibagi ke dalam dua
kelompok, yakni kelompok kontrol dan kelompok eksperimen 3. Begitu juga dengan 42 sampel dalam kelas B yang dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu
kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Rincian pembagian dan proporsi sampel ke dalam 4 kelompok dapat dilihat pada atbel 13:
Tabel 13. Pembagian dan Proporsi Sampel ke Dalam Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
Kelompok Jumlah Sampel
Persentase Kelompok Kontrol
18 Orang dari Kelas A 23.7
Kelompok Eksperimen 1 21 Orang dari Kelas B 27.6
Kelompok Eksperimen 2 21 Orang dari Kelas B 27.6
Kelompok Eksperimen 3 16 Orang dari Kelas A 21.1
Total 76 Orang
100
Berdasarkan tabel 13, proporsi sampel di keempat kelompok diketahui tidak sama. Namun, persentase sampel di keempat kelompok juga masih sama-
sama dalam rentang 20-an dengan selisih sebesar 6.5 dari persentase kelompok sampel terkecil 21.1 dengan kelompok sampel terbesar 27.6.
Berikut ini akan dipaparkan mengenai gambaran kecemasan terhadap ujian
Universitas Sumatera Utara
statistika 1, 2 dan 3 dan prestasi belajar statistika pada sampel di keempat kelompok eksperimental.
a. Gambaran Kecemasan Terhadap Ujian Statistika Pada Sampel Di Kelompok Kontrol
Gambaran kecemasan terhadap ujian statistika pada sampel di kelompok kontrol, eksperimen 1, eksperimen 2 dan eksperimen 3 dapat dilihat melalui
pengkategorisasian tingkat kecemasan terhadap ujian statistika para sampel ke dalam beberapa kategori, yaitu kategori tinggi, sedang dan rendah di tiga
pengukuran kecemasan terhadap ujian statistika, yaitu kecemasan terhadap ujian statistika pada saat sebelum diberikan perlakuan KTUS I, kecemasan terhadap
ujian statistika pada saat kondisi belajar KTUS II dan kecemasan terhadap ujian statistika pada saat kondisi ujian KTUS III. Penggolongan sampel ke dalam 3
kategori rendah - sedang - tinggi dapat ditentukan dengan ketentuan yang dapat dilihat pada tabel 14 :
Tabel 14. Kategorisasi Sampel Terkait KTUS I, II dan III Kategori KTUS I, II dan III
Rentang Nilai Rendah
X M - 0.5 SD X 15
Sedang M -
0.5 SD ≤ X M + 0.5 SD 15 ≤ X 21
Tinggi X ≥ M + 0.5 SD
X ≥ 21
Pengukuran yang pertama terhadap kecemasan terhadap ujian statitsika sampel di kelompok kontrol diperoleh dari skala KTUS I. Perbandingan antara
Universitas Sumatera Utara
perolehan data hipotetik dengan data empirik skor KTUS I sampel di kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 15:
Tabel 15. Perbandingan Nilai Hipotetik dan Empirik Pada Pengukuran Pertama KTUS I Di Kelompok Kontrol
Data Hipotetik Data Empirik
Mean Minimum Maksimum SD Mean Minimum Maksimum
SD 19.5
39 6.5
14.39 5
28 5.972
Berdasarkan tabel 15, diketahui bahwa nilai mean empirik sampel adalah sebesar 14.39. Nilai ini lebih kecil daripada nilai mean hipotetik 14.39 19.5,
sehingga dapat dikatakan bahwa secara umum, tingkat kecemasan terhadap ujian statistika sampel di kelompok kontrol pada pengukuran yang pertama ini lebih
rendah 5.11 poin dari tingkat kecemasan terhadap ujian statistika pada populasi. Selain itu, nilai SD empirik sampel juga hampir mendekati nilai SD hipotetik
5.972 6.5 yang artinya bahwa skor kecemasan terhadap ujian statistika antara masing-masing sampel di kelompok kontrol tidak terlalu begitu berbeda. Selain
itu, masing-masing sampel di kelompok kontrol dapat dikelompokkan ke dalam kategori tinggi, sedang dan rendah. Gambaran tingkat kecemasan terhadap ujian
statistika sampel di kelompok kontrol pada pengukuran yang pertama KTUS I dapat dilihat pada tabel 16:
Tabel 16. Kategorisasi Tingkat Kecemasan Terhadap Ujian Statistika Di Kelompok Kontrol Pada Pengukuran yang Pertama KTUS I
Rentang Nilai Kategori Tingkat KTUS I
Jumlah Presentase
X 15 Rendah
9 Orang 50
15 ≤ X 21 Sedang
6 Orang 33.33
X ≥ 21 Tinggi
3 Orang 16.67
Total 18 Orang
100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 16, sebanyak 50 sampel 9 orang berada di kategori tingkat kecemasan terhadap ujian statistika yang rendah. Selebihnya, sebanyak 6
orang berada di kategori sedang dan 3 orang lainnya berada di kategori tinggi. Mean empirik sampel pada pengukuran yang kedua mengalami penurunan
yang diperoleh dari hasil respon sampel pada skala KTUS II. Gambaran perbandingan antara perolehan data empirik dan data hipotetik berdasarkan skor
KTUS II sampel di kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 17:
Tabel 17. Perbandingan Nilai Hipotetik dan Empirik Pada Pengukuran Kedua KTUS II Di Kelompok Kontrol
Data Hipotetik Data Empirik
Mean Minimum Maksimum SD Mean Minimum Maksimum
SD 19.5
39 6.5
11.94 3
25 6.282
Berdasarkan tabel 17, diketahui bahwa nilai mean empirik sampel adalah sebesar 14.39. Nilai ini lebih kecil dari nilai mean hipotetik 11.94 19.5,
sehingga dapat dikatakan bahwa secara umum bahwa tingkat kecemasan terhadap ujian statistika sampel di kelompok kontrol pada pengukuran yang kedua ini lebih
rendah 7.56 poin dari tingkat kecemasan terhadap ujian statistika pada populasi saat belajar selama 10 menit menjelang ujian statistika. Nilai mean empirik
kelompok kontrol pada pengukuran yang kedua ini juga terlihat lebih rendah 2.45 poin dari mean empirik kelompok kontrol pada pengukuran yang pertama 11.94
14.39. Gambaran kategorisasi tingkat kecemasan terhadap ujian statistika sampel di kelompok kontrol pada pengukuran yang kedua KTUS II dapat dilihat
pada tabel 18:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 18. Kategorisasi Tingkat Kecemasan Terhadap Ujian Statistika di Kelompok Kontrol Pada Pengukuran yang Kedua KTUS II
Rentang Nilai Kategori Tingkat KTUS II
Jumlah Presentase
X 15 Rendah
13 Orang 72.22
15 ≤ X 21 Sedang
2 Orang 11.11
X ≥ 21 Tinggi
3 Orang 16.67
Total 18 Orang
100
Berdasarkan tabel 18, diketahui bahwa jumlah sampel yang berada di kategori sedang berkurang sebanyak 4 sampel dari pengukuran sebelumnya dan 4
sampel tersebut masuk ke dalam kategori rendah di pengukuran yang kedua. Sedangkan proporsi sampel yang berada di kategori tinggi pada pengukuran kedua
tidak berubah dari pengukuran sebelumnya, yaitu tetap sebanyak 3 sampel. Mean empirik sampel pada pengukuran yang ketiga mengalami kenaikan
yang diperoleh dari hasil respon sampel pada skala KTUS III. Gambaran perbandingan antara perolehan data empirik dan data hipotetik berdasarkan skor
KTUS III sampel di kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 19:
Tabel 19. Perbandingan Nilai Hipotetik dan Empirik Pada Pengukuran Ketiga KTUS III Di Kelompok Kontrol
Data Hipotetik Data Empirik
Mean Minimum Maksimum SD Mean Minimum Maksimum
SD 19.5
39 6.5
15.94 7
28 7.368
Berdasarkan tabel 19, diketahui bahwa nilai mean empirik sampel adalah sebesar 15.94. Sama seperti hasil kedua pengukuran sebelumnya, nilai mean
empirik pada pengukuran ketiga ini juga lebih kecil dari nilai mean hipotetik 15.94 19.5, sehingga dapat dikatakan bahwa secara umum bahwa tingkat
kecemasan terhadap ujian statistika sampel di kelompok kontrol pada pengukuran
Universitas Sumatera Utara
yang ketiga ini lebih rendah 3.56 poin dari tingkat kecemasan terhadap ujian statistika pada populasi. Namun, nilai mean empirik kelompok kontrol pada
pengukuran yang ketiga ini terlihat lebih tinggi 4 poin dari mean empirik kelompok kontrol pada pengukuran yang kedua 15.94 11.94.
Tabel 20. Kategorisasi Tingkat Kecemasan Terhadap Ujian Statistika di Kelompok Kontrol Pada Pengukuran yang Ketiga KTUS III
Rentang Nilai Kategori Tingkat KTUS III
Jumlah Presentase
X 15 Rendah
10 Orang 55.55
15 ≤ X 21 Sedang
3 Orang 16.67
X ≥ 21 Tinggi
5 Orang 27.78
Total 18 Orang
100
Berdasarkan tabel 20, pada hasil KTUS III terlihat bahwa jumlah subjek yang berada di kategori rendah berkurang dari 13 orang menjadi 10 orang dari
pengukuran KTUS II sedangkan subjek pada kategori sedang bertambah menjadi 3 orang. Subjek pada kategori tinggi juga bertambah dari 3 orang menjadi 5 orang.
Bila skor subjek pada ketiga pengukuran kecemasan KTUS I, II dan III diurutkan, maka diperoleh gambaran yang dapat dilihat pada tabel 21 :
Tabel 21. Perbandingan Tingkat KTUS I, II dan III di Kelompok Kontrol Data
KTUS I KTUS II
KTUS III Mean Empirik
14.39 11.94
15.94 SD Empirik
5.972 6.282
7.368 Rendah
9 50 12 72.22 10 55.55
Sedang 6 33.33
2 11.11 3 16.67
Tinggi 3 16.67
3 16.67 5 27.78
Berdasarkan tabel 21, dapat dikatakan bahwa rata-rata tingkat kecemasan terhadap ujian statistika yang paling tinggi pada sampel di kelompok kontrol adalah di
pengukuran ketiga KTUS III dengan mean sebesar 15.94. Hal ini mengartikan
Universitas Sumatera Utara
bahwa beberapa sampel memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi saat mengerjakan ujian materi statistika. Sedangkan rata-rata tingkat kecemasan
terhadap ujian statistika yang paling rendah adalah di pengukuran yang kedua KTUS II dengan mean sebesar 11.94. Hal ini mengartikan bahwa rata-rata
sampel memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah saat sedang belajar selama 10 menit sebelum mengerjakan ujian materi statistika.
b. Gambaran Kecemasan Terhadap Ujian Statistika Pada Sampel Di Kelompok Eksperimen 1
Pengukuran yang pertama terhadap kecemasan terhadap ujian statitsika sampel di kelompok eksperimen 1 diperoleh dari respon sampel dalam mengisi
skala KTUS I. Perbandingan antara perolehan data hipotetik dengan data empirik skor KTUS I sampel di kelompok eksperimen 1 dapat dilihat pada tabel 22:
Tabel 22. Perbandingan Nilai Hipotetik dan Empirik Pada Pengukuran Pertama KTUS I Di Kelompok Eksperimen 1
Data Hipotetik Data Empirik
Mean Minimum Maksimum SD Mean Minimum Maksimum
SD 19.5
39 6.5
13.57 3
29 6.376
Berdasarkan tabel 22, diketahui bahwa nilai mean empirik sampel adalah sebesar 13.57. Nilai ini lebih kecil daripada nilai mean hipotetik 13.57 19.5,
sehingga dapat dikatakan bahwa secara umum, tingkat kecemasan terhadap ujian statistika sampel di kelompok eksperimen 1 pada pengukuran yang pertama ini
lebih rendah 5.93 poin dari tingkat kecemasan terhadap ujian statistika pada populasi. Selain itu, nilai SD empirik sampel juga lebih tinggi 0.376 poin
Universitas Sumatera Utara
daripada nilai SD hipotetik 6.376 6 yang artinya bahwa skor kecemasan terhadap ujian statistika antara masing-masing sampel di kelompok eksperimen
cukup bervariasi. Selain itu, masing-masing sampel di kelompok eksperimen 1 juga dikelompokkan ke dalam kategori tinggi, sedang dan rendah. Gambaran
tingkat kecemasan terhadap ujian statistika sampel di kelompok eksperimen 1 pada pengukuran yang pertama KTUS I dapat dilihat pada tabel 23:
Tabel 23. Kategorisasi Tingkat Kecemasan Terhadap Ujian Statistika di Kelompok Eksperimen 1 Pada Pengukuran yang Pertama KTUS I
Rentang Nilai Kategori Tingkat KTUS I Jumlah
Presentase X 15
Rendah 14 Orang
67 15 ≤ X 21
Sedang 4 Orang
19 X ≥ 21
Tinggi 3 Orang
14 Total
21 Orang 100
Berdasarkan tabel 23, sebanyak 67 sampel 14 orang berada di kategori tingkat kecemasan terhadap ujian statistika yang rendah. Selebihnya, sebanyak 4
orang berada di kategori sedang dan 3 orang lainnya berada di kategori tinggi. Mean empirik sampel pada pengukuran yang kedua mengalami penurunan
yang diperoleh dari hasil respon sampel pada skala KTUS II. Gambaran perbandingan antara perolehan data empirik dan data hipotetik berdasarkan skor
KTUS II sampel di kelompok eksperimen 1 dapat dilihat pada tabel 24:
Tabel 24. Perbandingan Nilai Hipotetik dan Empirik Pada Pengukuran Kedua KTUS II Di Kelompok Eksperimen 1
Data Hipotetik Data Empirik
Mean Minimum Maksimum SD
Mean Minimum Maksimum SD
19.5 39
6.5 9.476
2 21
5.78
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 24, diketahui bahwa nilai mean empirik sampel adalah sebesar 9.476. Nilai ini cukup jauh lebih kecil dari nilai mean hipotetik 9.476
19.5, sehingga dapat dikatakan bahwa secara umum bahwa tingkat kecemasan terhadap ujian statistika sampel di kelompok eksperimen 1 pada pengukuran yang
kedua ini lebih rendah 10.024 poin dari tingkat kecemasan terhadap ujian statistika pada populasi saat belajar selama 10 menit menjelang ujian statistika.
Nilai mean empirik kelompok eksperimen 1 pada pengukuran yang kedua ini juga terlihat lebih rendah 2.45 poin dari mean empirik kelompok eksperimen 1 pada
pengukuran yang pertama 9.476 13.57. Gambaran kategorisasi tingkat kecemasan terhadap ujian statistika sampel di kelompok kontrol pada pengukuran
yang kedua KTUS II dapat dilihat pada tabel 25:
Tabel 25. Kategorisasi Tingkat Kecemasan Terhadap Ujian Statistika di Kelompok Eksperimen 1 Pada Pengukuran yang Kedua KTUS II
Rentang Nilai Kategori Tingkat KTUS II
Jumlah Presentase
X 15 Rendah
16 Orang 76.2
15 ≤ X 21 Sedang
4 Orang 19.04
X ≥ 21 Tinggi
1 Orang 4.76
Total 21 Orang
100
Berdasarkan tabel 25, diketahui bahwa jumlah sampel pada KTUS I yang berada di kategori rendah bertambah sebanyak 2 orang hingga menjadi 16 orang
di KTUS II. Selain itu, jumlah sampel yang berada di kategori sedang pada KTUS II tidak berubah dari pengukuran KTUS I, yaitu tetap sebanyak 4 orang.
Sedangkan jumlah sampel di KTUS I berkurang dari 4 orang menjadi 1 orang di KTUS II.
Universitas Sumatera Utara
Mean empirik sampel pada pengukuran yang ketiga mengalami kenaikan yang diperoleh dari hasil respon sampel pada skala KTUS III. Gambaran
perbandingan antara perolehan data empirik dan data hipotetik berdasarkan skor KTUS III sampel di kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 26:
Tabel 26. Perbandingan Nilai Hipotetik dan Empirik Pada Pengukuran Ketiga KTUS III Di Kelompok Eksperimen 1
Data Hipotetik Data Empirik
Mean Minimum Maksimum SD
Mean Minimum Maksimum SD
19.5 39
6.5 10.48
3 27
8.11
Berdasarkan tabel 26, diketahui bahwa nilai mean empirik sampel adalah sebesar 10.48. Nilai mean empirik pada pengukuran ketiga ini juga lebih kecil dari
nilai mean hipotetik 10.84 19.5, sehingga dapat dikatakan bahwa secara umum bahwa tingkat kecemasan terhadap ujian statistika sampel di kelompok
eksperimen 1 pada pengukuran yang ketiga ini lebih rendah 8.66 poin dari tingkat kecemasan terhadap ujian statistika pada populasi. Namun, nilai mean
empirik kelompok eksperimen 1 pada pengukuran yang ketiga ini terlihat lebih tinggi 1.004 poin dari mean empirik kelompok eksperimen 1 pada KTUS II
10.84 9.476 dan lebih rendah 2.73 poin dari KTUS I 10.84 13.57. Gambaran kategorisasi tingkat kecemasan terhadap ujian statistika sampel di
kelompok kontrol pada pengukuran yang ketiga dapat dilihat pada tabel 27:
Tabel 27. Kategorisasi Tingkat Kecemasan Terhadap Ujian Statistika di Kelompok Eksperimen 1 Pada Pengukuran yang Ketiga KTUS III
Rentang Nilai Kategori Tingkat KTUS III
Jumlah Presentase
X 15 Rendah
16 Orang 76.2
15 ≤ X 21 Sedang
1 Orang 4.8
X ≥ 21 Tinggi
4 Orang 19
Total 21 Orang
100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 27, jumlah sampel yang berada di kategori sedang pada KTUS III tidak berubah dari pengukuran KTUS II yaitu tetap sebanyak 16 orang dan
subjek pada kategori sedang di KTUS II berkurang sebanyak 3 orang hingga menjadi 1 orang. Subjek pada kategori tinggi di KTUS II juga bertambah dari 1
orang menjadi 4 orang di KTUS III. Bila skor subjek pada ketiga pengukuran kecemasan KTUS I, II dan III diurutkan, maka diperoleh gambaran yang dapat
dilihat pada tabel 28 :
Tabel 28. Perbandingan Tingkat KTUS I, II dan III di Kelompok Eksperimen 1 Data
KTUS I KTUS II
KTUS III Mean Empirik
13.57 9.476
10.48 SD Empirik
5.972 6.282
7.368 Rendah
14 67 16 76.2
16 76.2 Sedang
4 19 4 19.04
1 4.8 Tinggi
3 14 1 4.76
4 19
Berdasarkan tabel 28, dapat dikatakan bahwa rata-rata tingkat kecemasan terhadap ujian statistika yang paling tinggi pada sampel di kelompok eksperimen 1 adalah
di pengukuran pertama KTUS I dengan mean sebesar 13.57. Hal ini mengartikan bahwa beberapa sampel memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi saat
sebelum memulai belajar 10 menit menjelang ujian materi statistika. Sedangkan rata-rata tingkat kecemasan terhadap ujian statistika yang paling rendah adalah di
pengukuran yang kedua KTUS II dengan mean sebesar 9.476. Hal ini mengartikan bahwa rata-rata sampel memiliki tingkat kecemasan yang lebih
rendah saat sedang belajar selama 10 menit sebelum mengerjakan ujian materi statistika.
Universitas Sumatera Utara
c. Gambaran Kecemasan Terhadap Ujian Statistika Pada Sampel Di Kelompok Eksperimen 2
Pengukuran yang pertama terhadap kecemasan terhadap ujian statitsika sampel di kelompok eksperimen 2 diperoleh dari respon sampel dalam mengisi
skala KTUS I. Perbandingan antara perolehan data hipotetik dengan data empirik skor KTUS I sampel di kelompok eksperimen 2 dapat dilihat pada tabel 29:
Tabel 29. Perbandingan nilai hipotetik dan empirik pada pengukuran pertama KTUS I di kelompok eksperimen 2
Data Hipotetik Data Empirik
Mean Minimum Maksimum SD
Mean Minimum Maksimum SD
19.5 39
6.5 12.57
5 20
4.35
Berdasarkan tabel 29, diketahui bahwa nilai mean empirik sampel adalah sebesar 12.57. Nilai ini lebih kecil daripada nilai mean hipotetik 12.57 19.5,
sehingga dapat dikatakan bahwa secara umum, tingkat kecemasan terhadap ujian statistika sampel di kelompok eksperimen 2 pada pengukuran yang pertama
KTUS I ini lebih rendah 6.93 poin dari tingkat kecemasan terhadap ujian statistika pada populasi. Selain itu, masing-masing sampel di kelompok
eksperimen 2 juga dikelompokkan ke dalam kategori tinggi, sedang dan rendah. Berikut adalah gambaran tingkat kecemasan terhadap ujian statistika sampel di
kelompok eksperimen 2 pada pengukuran yang pertama :
Tabel 30. Kategorisasi Tingkat Kecemasan Terhadap Ujian Statistika di Kelompok Eksperimen 2 Pada Pengukuran yang Pertama KTUS I
Rentang Nilai Kategori Tingkat KTUS I Jumlah
Presentase X 15
Rendah 14 Orang
67 15 ≤ X 21
Sedang 7 Orang
33 X ≥ 21
Tinggi 0 Orang
Total 21 Orang
100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 30, sebanyak 67 sampel 14 orang berada di kategori tingkat kecemasan terhadap ujian statistika yang rendah. Selebihnya, sebanyak 7
orang berada di kategori sedang dan tidak ada satupun yang berada di kategori tinggi.
Mean empirik sampel pada pengukuran yang kedua mengalami penurunan yang diperoleh dari hasil respon sampel pada skala KTUS II. Gambaran
perbandingan antara perolehan data empirik dan data hipotetik berdasarkan skor KTUS II sampel di kelompok eksperimen 2 dapat dilihat pada tabel 31 :
Tabel 31. Perbandingan nilai hipotetik dan empirik pada pengukuran kedua KTUS II Di Kelompok Eksperimen 2
Data Hipotetik Data Empirik
Mean Minimum Maksimum SD
Mean Minimum Maksimum SD
19.5 39
6.5 9.76
3 25
5.56
Berdasarkan tabel 31, diketahui bahwa nilai mean empirik sampel adalah sebesar 9.76. Nilai ini lebih kecil dari nilai mean hipotetik 11.94 19.5,
sehingga dapat dikatakan bahwa secara umum bahwa tingkat kecemasan terhadap ujian statistika sampel di kelompok eksperimen 2 pada pengukuran yang kedua ini
lebih rendah 7.56 poin dari tingkat kecemasan terhadap ujian statistika pada populasi. Nilai mean empirik kelompok eksperimen 2 pada pengukuran yang
kedua ini juga lebih rendah 2.81 poin dari mean empirik kelompok eksperimen 2 pada pengukuran yang pertama 9.76 12.57. Gambaran kategorisasi tingkat
kecemasan terhadap ujian statistika sampel di kelompok eksperimen 2 pada pengukuran yang kedua KTUS II dapat dilihat pada tabel 32:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 32. Kategorisasi Tingkat Kecemasan Terhadap Ujian Statistika di Kelompok Eksperimen 2 Pada Pengukuran yang Kedua KTUS II
Rentang Nilai Kategori Tingkat KTUS II Jumlah
Presentase X 15
Rendah 17 Orang
81 15 ≤ X 21
Sedang 3 Orang
14.3 X ≥ 21
Tinggi 1 Orang
4.7 Total
21 Orang 100
Berdasarkan tabel 32, diketahui bahwa jumlah sampel yang berada di kategori rendah bertambah sebanyak 3 orang di pengukuran yang kedua sehingga
menjadi 17 orang. Selain itu, jumlah sampel di kategori sedang berukurang dari 7 orang hingga menjadi 3 orang. Sedangkan jumlah sampel yang berada di kategori
tinggi pada pengukuran kedua hanya bertambah menjadi 1 orang dari pengukuran pertama.
Mean empirik sampel pada pengukuran yang ketiga mengalami kenaikan yang diperoleh dari hasil respon sampel pada skala KTUS III. Gambaran
perbandingan antara perolehan data empirik dan data hipotetik berdasarkan skor KTUS III sampel di kelompok eksperimen 2 dapat dilihat pada tabel 33:
Tabel 33. Perbandingan nilai hipotetik dan empirik pada pengukuran ketiga KTUS III Di Kelompok Eksperimen 2
Data Hipotetik Data Empirik
Mean Minimum Maksimum SD
Mean Minimum Maksimum SD
19.5 39
6.5 10.14
3 29
6.49
Berdasarkan tabel 33 tersebut, diketahui bahwa nilai mean empirik sampel adalah sebesar 10.14 Sama seperti hasil kedua pengukuran sebelumnya, nilai
mean empirik pada pengukuran ketiga ini juga lebih kecil dari nilai mean hipotetik 10.14 19.5, sehingga dapat dikatakan bahwa secara umum bahwa
tingkat kecemasan terhadap ujian statistika sampel di kelompok eksperimen 2
Universitas Sumatera Utara
pada pengukuran yang ketiga ini lebih rendah 9.36 poin dari tingkat kecemasan terhadap ujian statistika pada populasi. Namun, nilai mean empirik kelompok
eksperimen 2 pada pengukuran yang ketiga ini masih lebih tinggi 0.38 poin dari mean empirik sampel pada pengukuran yang kedua 10.14 9.76. Kategorisasi
tingkat kecemasan terhadap ujian statistika sampel di kelompok eksperimen 2 pada pengukuran yang ketiga KTUS III dapat dilihat pada tabel 34:
Tabel 34. Kategorisasi Tingkat Kecemasan Terhadap Ujian Statistika di Kelompok Eksperimen 2 Pada Pengukuran yang Ketiga KTUS III
Rentang Nilai Kategori Tingkat KTUS III
Jumlah Presentase
X 15 Rendah
16 Orang 76.2
15 ≤ X 21 Sedang
4 Orang 19
X ≥ 21 Tinggi
1 Orang 4.8
Total 21 Orang
100
Berdasarkan tabel 34, terlihat bahwa jumlah sampel yang berada di kategori rendah di KTUS III berkurang sebanyak 1 orang dari KTUS II hingga menjadi 16
orang. Sedangkan jumlah sampel pada kategori sedang bertambah menjadi 4 orang dan jumlah sampel pada kategori tinggi masih tetap berjumlah 1 orang. Bila
skor subjek pada ketiga pengukuran kecemasan KTUS I, II dan III diurutkan, maka diperoleh gambaran seperti pada tabel 35 :
Tabel 35. Perbandingan Tingkat KTUS I, II dan III di Kelompok Eksperimen 2 Data
KTUS I KTUS II
KTUS III Mean Empirik
12.57 9.76
10.14 SD Empirik
4.35 5.56
6.49 Rendah
14 67 17 81 16 76.2
Sedang 7 33
3 14.3 4 19
Tinggi 0 0
1 4.7 1 4.8
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 35, dapat dikatakan bahwa rata-rata tingkat kecemasan terhadap ujian statistika yang paling tinggi pada sampel di kelompok eksperimen 2 adalah
di pengukuran pertama KTUS I dengan mean sebesar 12.57. Hal ini mengartikan bahwa beberapa sampel memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi saat
sebelum memulai belajar 10 menit menjelang ujian materi statistika. Sedangkan rata-rata tingkat kecemasan terhadap ujian statistika yang paling rendah adalah di
pengukuran yang kedua KTUS II dengan mean sebesar 9.76. Hal ini mengartikan bahwa rata-rata sampel memiliki tingkat kecemasan yang lebih
rendah saat sedang belajar selama 10 menit sebelum mengerjakan ujian materi statistika.
d. Gambaran Kecemasan Terhadap Ujian Statistika Pada Sampel Di Kelompok Eksperimen 3
Pengukuran yang pertama terhadap kecemasan terhadap ujian statitsika sampel di kelompok eksperimen 3 diperoleh dari respon sampel dalam mengisi
skala KTUS I. Perbandingan antara perolehan data hipotetik dengan data empirik skor KTUS I sampel di kelompok eksperimen 3 dapat dilihat pada tabel 36:
Tabel 36. Perbandingan Nilai Hipotetik dan Empirik Pada Pengukuran Pertama KTUS I di Kelompok Eksperimen 3
Data Hipotetik Data Empirik
Mean Minimum Maksimum SD
Mean Minimum Maksimum SD
19.5 39
6.5 13.75
3 25
6.48
Berdasarkan tabel 36, diketahui bahwa nilai mean empirik sampel adalah sebesar 13.75. Nilai ini lebih kecil daripada nilai mean hipotetik 13.75 19.5,
Universitas Sumatera Utara
sehingga dapat dikatakan bahwa secara umum, tingkat kecemasan terhadap ujian statistika sampel di kelompok eksperimen 3 pada pengukuran yang pertama
KTUS I ini lebih rendah 5.75 poin dari tingkat kecemasan terhadap ujian statistika pada populasi. Selain itu, masing-masing sampel di kelompok
eksperimen 3 juga dikelompokkan ke dalam kategori tinggi, sedang dan rendah. Gambaran tingkat kecemasan terhadap ujian statistika sampel di kelompok
eksperimen3 pada pengukuran yang pertama KTUS I dapat dilihat pada tabel 37:
Tabel 37. Kategorisasi Tingkat Kecemasan Terhadap Ujian Statistika di Kelompok Eksperimen 3 Pada Pengukuran yang Pertama KTUS I
Rentang Nilai Kategori Tingkat KTUS I Jumlah
Presentase X 15
Rendah 11 Orang
69 15 ≤ X 21
Sedang 2 Orang
12 X ≥ 21
Tinggi 3 Orang
19 Total
16 Orang 100
Berdasarkan tabel 37, sebanyak 69 sampel 11 orang berada di kategori tingkat kecemasan terhadap ujian statistika yang rendah. Selebihnya, sebanyak 2
orang berada di kategori sedang dan sebanyak 3 orang berada di kategori tinggi. Mean empirik sampel pada pengukuran yang kedua mengalami penurunan
yang diperoleh dari hasil respon sampel pada skala KTUS II. Gambaran perbandingan antara perolehan data empirik dan data hipotetik berdasarkan skor
KTUS II sampel di kelompok eksperimen 3 dapat dilihat pada tabel 38:
Tabel 38. Perbandingan nilai hipotetik dan empirik pada pengukuran kedua KTUS II Di Kelompok Eksperimen 3
Data Hipotetik Data Empirik
Mean Minimum Maksimum SD
Mean Minimum Maksimum SD
19.5 39
6.5 9.06
2 20
5.42
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 38, diketahui bahwa nilai mean empirik sampel adalah sebesar 9.06. Nilai ini lebih kecil dari nilai mean hipotetik 9.06 19.5, sehingga
dapat dikatakan bahwa secara umum bahwa tingkat kecemasan terhadap ujian statistika sampel di kelompok eksperimen 3 pada pengukuran yang kedua ini lebih
rendah 10.44 poin dari tingkat kecemasan terhadap ujian statistika pada populasi. Nilai mean empirik kelompok eksperimen 3 pada pengukuran yang
kedua ini juga lebih rendah 4.69 poin dari mean empirik kelompok eksperimen 3 pada pengukuran yang pertama 9.06 13.75. Gambaran kategorisasi tingkat
kecemasan terhadap ujian statistika sampel di kelompok eksperimen 3 pada pengukuran yang kedua KTUS II dapat dilihat pada tabel 39:
Tabel 39. Kategorisasi Tingkat Kecemasan Terhadap Ujian Statistika di Kelompok Eksperimen 3 Pada Pengukuran yang Kedua KTUS II
Rentang Nilai Kategori Tingkat KTUS II Jumlah
Presentase X 15
Rendah 14 Orang
88 15 ≤ X 21
Sedang 2 Orang
12 X ≥ 21
Tinggi 0 Orang
Total 16 Orang
100
Berdasarkan tabel 39, diketahui bahwa jumlah sampel yang berada di kategori rendah bertambah sebanyak 3 orang di pengukuran yang kedua ini
sehingga menjadi 14 orang. Selain itu, jumlah sampel di kategori sedang tetap berjumlah sebanyak 2 orang. Sedangkan jumlah sampel yang berada di kategori
tinggi pada pengukuran kedua ini berkurang dari 3 orang menjadi tidak ada. Mean empirik sampel pada pengukuran yang ketiga mengalami kenaikan
yang diperoleh dari hasil respon sampel pada skala KTUS III. Gambaran
Universitas Sumatera Utara
perbandingan antara perolehan data empirik dan data hipotetik berdasarkan skor KTUS III sampel di kelompok eksperimen 3 dapat dilihat pada tabel 40:
Tabel 40. Perbandingan Nilai Hipotetik dan Empirik Pada Pengukuran Ketiga KTUS III Di Kelompok Eksperimen 3
Data Hipotetik Data Empirik
Mean Minimum Maksimum SD
Mean Minimum Maksimum SD
19.5 39
6.5 9.5
2 19
5.35
Berdasarkan tabel 40 tersebut, diketahui bahwa nilai mean empirik sampel adalah sebesar 9.5. Sama seperti hasil kedua pengukuran sebelumnya, nilai mean
empirik pada pengukuran ketiga ini juga lebih kecil dari nilai mean hipotetik 9.5 18, sehingga dapat dikatakan bahwa secara umum bahwa tingkat kecemasan
terhadap ujian statistika sampel di kelompok eksperimen 3 pada pengukuran yang ketiga ini lebih rendah 10 poin dari tingkat kecemasan terhadap ujian statistika
pada populasi. Namun, nilai mean empirik kelompok eksperimen 2 pada pengukuran yang ketiga ini masih lebih tinggi 0.44 poin dari mean empirik
sampel pada pengukuran yang kedua 9.5 9.06. Gambaran kategorisasi tingkat kecemasan terhadap ujian statistika sampel di kelompok eksperimen 3 pada
pengukuran yang ketiga KTUS III dapat dilihat pada tabel 41:
Tabel 41. Kategorisasi Tingkat Kecemasan Terhadap Ujian Statistika di Kelompok Eksperimen 3 Pada Pengukuran yang Ketiga KTUS III
Rentang Nilai Kategori Tingkat KTUS III
Jumlah Presentase
X 15 Rendah
12 Orang 75
15 ≤ X 21 Sedang
4 Orang 25
X ≥ 21 Tinggi
0 Orang Total
16 Orang 100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 41, terlihat bahwa jumlah sampel yang berada di kategori rendah di KTUS III berkurang sebanyak 2 orang dari KTUS II hingga menjadi 12
orang. Sedangkan jumlah sampel pada kategori sedang bertambah menjadi 2 orang dan jumlah sampel pada kategori tinggi masih tetap tidak ada. Bila skor
subjek pada ketiga pengukuran kecemasan KTUS I, II dan III diurutkan, maka diperoleh gambaran seperti pada tabel 42 :
Tabel 42. Perbandingan Tingkat KTUS I, II dan III di Kelompok Eksperimen 3 Data
KTUS I KTUS II
KTUS III Mean Empirik
13.75 9.06
9.5 SD Empirik
6.48 5.42
5.35 Rendah
11 69 14 88 12 75 Sedang
2 12 2 12
4 25 Tinggi
3 19 0 0
0 0
Berdasarkan tabel 42, dapat dikatakan bahwa rata-rata tingkat kecemasan terhadap ujian statistika yang paling tinggi pada sampel di kelompok eksperimen 3 adalah
di pengukuran pertama KTUS I dengan mean sebesar 13.75. Hal ini mengartikan bahwa beberapa sampel memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi saat
sebelum memulai belajar 10 menit menjelang ujian materi statistika. Sedangkan rata-rata tingkat kecemasan terhadap ujian statistika yang paling rendah adalah di
pengukuran yang kedua KTUS II dengan mean sebesar 9.06. Hal ini mengartikan bahwa rata-rata sampel memiliki tingkat kecemasan yang lebih
rendah saat sedang belajar selama 10 menit sebelum mengerjakan ujian materi statistika.
Universitas Sumatera Utara
e. Perbandingan Gambaran Kecemasan Terhadap Ujian Statistika Pada Sampel Di Kelompok Kontrol, Eksperimen 1, Eksperimen 2 dan Eksperimen
3
Keseluruhan gambaran kecemasan terhadap ujian statistika di keempat kelompok eksperimental dapat diurutkan untuk dapat dilihat perbandingan rerata
dan kategorisasi antar masing-masing kelompok tersebut. Gambaran rerata kecemasan terhadap ujian statistika KTUS I, II dan III pada sampel di keempat
kelompok eksperimental dapat dilihat pada tabel 43:
Tabel 43. Perbandingan Gambaran Kecemasan Terhadap Ujian Statistika Pada Sampel Di Kelompok Kontrol, Eksperimen 1, Eksperimen 2 dan Eksperimen 3
Statistik Kelompok
Kontrol Kelompok
Eksperimen1 Kelompok
Eksperimen2 Kelompok
Eksperimen 3 Rerata KTUS I
14.39 13.57
12.57 13.75
Rerata KTUS II 11.94
9.476 9.76
9.06 Rerata KTUS III
15.94 10.48
10.14 9.5
Berdasarkan tabel 43, terlihat bahwa rerata tingkat kecemasan terhadap ujian statistika tertinggi pada pengukuran yang pertama KTUS I adalah pada
kelompok kontrol dengan nilai mean sebesar 14.39 dan rerata terendahnya adalah pada kelompok eksperimen 2 dengan nilai mean sebesar 12.57. Pada pengukuran
yang kedua KTUS II, rerata tertinggi adalah tetap pada kelompok kontrol dengan nilai mean sebesar 11.94 dan rerata terendahnya adalah pada kelompok
eksperimen 3. Sedangkan pada pengukuran yang ketiga KTUS III, rerata tertinggi juga masih ditunjukkan oleh kelompok kontrol dengan nilai mean
sebesar 15.94 dan rerata terendahnya adalah pada kelompok eksperimen 3 dengan nilai mean sebesar 9.5. Hasil pengukuran tersebut menunjukkan bahwa rerata
Universitas Sumatera Utara
tingkat kecemasan terhadap ujian statistika di kelompok kontrol lebih tinggi baik di pengukuran yang pertama, kedua maupun yang ketiga dibandingkan dengan
ketiga kelompok lainnya. Selain itu, hasil statistik menunjukkan bahwa secara umum, seluruh kelompok sampel memiliki rerata yang lebih rendah dari populasi
x 18.
f. Gambaran Prestasi Belajar Statistika Pada Sampel di Kelompok Kontrol
Gambaran prestasi belajar statistika pada sampel di kelompok kontrol, eksperimen 1, eksperimen 2 dan eksperimen 3 dapat dilihat melalui
pengkategorisasian tingkat prestasi belajar statistika para sampel ke dalam beberapa kategori, yaitu kategori tinggi, sedang dan rendah. Penggolongan sampel
ke dalam 3 kategori rendah - sedang - tinggi dapat ditentukan dengan ketentuan seperti pada tabel 44 :
Tabel 44. Kategorisasi Sampel Terkait Prestasi Belajar Statistika Kategori Prestasi Belajar
Statistika Rentang Nilai
Rendah X M - 1 SD
X 33 Sedang
M - 0.5 SD ≤ X M + 1 SD
33 ≤ X 66 Tinggi
X ≥ M + 1 SD X ≥ 66
Perbandingan antara perolehan data hipotetik dengan data empirik skor prestasi belajar statistika sampel di kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 45:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 45. Perbandingan Nilai Hipotetik dan Empirik Prestasi Belajar Statistika di Kelompok Kontrol
Data Hipotetik Data Empirik
Mean Minimum Maksimum SD
Mean Minimum Maksimum SD
50 100
16.67 29.22 64
18.23
Berdasarkan tabel 45, diketahui bahwa nilai mean empirik sampel adalah sebesar 29.22. Nilai ini lebih kecil daripada nilai mean hipotetik 29.22 50,
sehingga dapat dikatakan bahwa secara umum, tingkat pretasi belajar statistika sampel di kelompok kontrol ini lebih rendah 20.78 poin dari tingkat prestasi
belajar statistika pada populasi. Selain itu, masing-masing sampel di kelompok kontrol juga dikelompokkan ke dalam kategori tinggi, sedang dan rendah.
Gambaran tingkat prestasi belajar statistika sampel di kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 46:
Tabel 46. Kategorisasi Tingkat Prestasi Belajar Statistika Sampel Di Kelompok Kontrol
Rentang Nilai Kategori Prestasi Belajar
Jumlah Presentase
X 33 Rendah
12 Orang 67
33 ≤ X 66 Sedang
6 Orang 33
X ≥ 66 Tinggi
0 Orang Total
18 Orang 100
Berdasarkan tabel 46, sebanyak 67 sampel 12 orang berada di kategori tingkat prestasi belajar statistika yang rendah. Selebihnya, sebanyak 6 orang
berada di kategori sedang dan tidak ada yang berada di kategori tinggi.
Universitas Sumatera Utara
g. Gambaran Prestasi Belajar Statistika Pada Sampel di Kelompok Eksperimen 1
Perbandingan antara perolehan data hipotetik dengan data empirik skor prestasi belajar statistika sampel di kelompok eksperimen 1 dapat dilihat pada
tabel 47:
Tabel 47. Perbandingan Nilai Hipotetik dan Empirik Prestasi Belajar Statistika di Kelompok Eksperimen 1
Data Hipotetik Data Empirik
Mean Minimum Maksimum SD
Mean Minimum Maksimum SD
50 100
16.67 30.71 15
53 12.95
Berdasarkan tabel 47, diketahui bahwa nilai mean empirik sampel adalah sebesar 30.71. Nilai ini lebih kecil daripada nilai mean hipotetik 29.22 50, sehingga
dapat dikatakan bahwa secara umum, tingkat pretasi belajar statistika sampel di kelompok eksperimen 1 ini lebih rendah 19.29 poin dari tingkat prestasi belajar
statistika pada populasi. Selain itu, masing-masing sampel di kelompok eksperimen 1 juga dikelompokkan ke dalam kategori tinggi, sedang dan rendah.
Gambaran tingkat prestasi belajar statistika sampel di kelompok eksperimen 1 dapat dilihat pada tabel 48:
Tabel 48. Kategorisasi Tingkat Prestasi Belajar Statistika Sampel Di Kelompok Eksperimen 1
Rentang Nilai Kategori Prestasi Belajar
Jumlah Presentase
X 33 Rendah
12 Orang 57
33 ≤ X 66 Sedang
9 Orang 43
X ≥ 66 Tinggi
0 Orang Total
21 Orang 100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 48, sebanyak 57 sampel 12 orang berada di kategori tingkat prestasi belajar statistika yang rendah. Selebihnya, sebanyak 43 sampel
9 orang berada di kategori sedang dan tidak ada yang berada di kategori tinggi.
h. Gambaran Prestasi Belajar Statistika Pada Sampel di Kelompok Eksperimen 2
Perbandingan antara perolehan data hipotetik dengan data empirik skor prestasi belajar statistika sampel di kelompok eksperimen 2 dapat dilihat pada
tabel 49:
Tabel 49. Perbandingan Nilai Hipotetik dan Empirik Prestasi Belajar Statistika di Kelompok Eksperimen 2
Data Hipotetik Data Empirik
Mean Minimum Maksimum SD
Mean Minimum Maksimum SD
50 100
16.67 45.62 14
65 14.89
Berdasarkan tabel 49, diketahui bahwa nilai mean empirik sampel adalah sebesar 45.62. Nilai ini lebih kecil daripada nilai mean hipotetik 45.62 50,
sehingga dapat dikatakan bahwa secara umum, tingkat pretasi belajar statistika sampel di kelompok eksperimen 2 ini lebih rendah 4.38 poin dari tingkat
prestasi belajar statistika pada populasi. Selain itu, masing-masing sampel di kelompok eksperimen 2 juga dikelompokkan ke dalam kategori tinggi, sedang dan
rendah. Gambaran tingkat prestasi belajar statistika sampel di kelompok eksperimen 2
dapat dilihat pada tabel 50:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 50. Kategorisasi Tingkat Prestasi Belajar Statistika Sampel Di Kelompok Eksperimen 2
Rentang Nilai Kategori Prestasi Belajar
Jumlah Presentase
X 33 Rendah
4 Orang 19
33 ≤ X 66 Sedang
17 Orang 81
X ≥ 66 Tinggi
0 Orang Total
21 Orang 100
Berdasarkan tabel 50 tersebut, sebanyak 19 sampel 4 orang berada di kategori tingkat prestasi belajar statistika yang rendah. Selebihnya, sebanyak 81
sampel 17 orang berada di kategori sedang dan tidak ada yang berada di kategori tinggi.
i. Gambaran Prestasi Belajar Statistika Pada Sampel di Kelompok Eksperimen 3
Perbandingan antara perolehan data hipotetik dengan data empirik skor prestasi belajar statistika sampel di kelompok eksperimen 3 dapat dilihat pada
tabel 51:
Tabel 51. Perbandingan Nilai Hipotetik dan Empirik Prestasi Belajar Statistika di Kelompok Eksperimen 3
Data Hipotetik Data Empirik
Mean Minimum Maksimum SD
Mean Minimum Maksimum SD
50 100
16.67 37.1
12 63
17.16
Berdasarkan tabel 51, diketahui bahwa nilai mean empirik sampel adalah sebesar 37.1. Nilai ini lebih kecil daripada nilai mean hipotetik 37.1 50,
sehingga dapat dikatakan bahwa secara umum, tingkat pretasi belajar statistika sampel di kelompok eksperimen 3 ini lebih rendah 12.9 poin dari tingkat
Universitas Sumatera Utara
prestasi belajar statistika pada populasi. Selain itu, masing-masing sampel di kelompok eksperimen 3 juga dikelompokkan ke dalam kategori tinggi, sedang dan
rendah. Gambaran tingkat prestasi belajar statistika sampel di kelompok eksperimen 3 dapat dilihat pada tabel 52:
Tabel 52. Kategorisasi Tingkat Prestasi Belajar Statistika Sampel Di Kelompok Eksperimen 3
Rentang Nilai Kategori Prestasi Belajar
Jumlah Presentase
X 33 Rendah
7 Orang 44
33 ≤ X 66 Sedang
9 Orang 56
X ≥ 66 Tinggi
0 Orang Total
16 Orang 100
Berdasarkan tabel 52 di atas, sebanyak 44 sampel 7 orang berada di kategori tingkat prestasi belajar statistika yang rendah. Selebihnya, sebanyak 56
sampel 9 orang berada di kategori sedang dan tetap tidak ada sampel yang berada di kategori tinggi.
j. Perbandingan Gambaran Prestasi Belajar Statistika Pada Sampel di Kelompok Kontrol, Eksperimen 1, Eksperimen 2 dan Eksperimen 3
Keseluruhan gambaran prestasi belajar statistika di keempat kelompok eksperimental dapat diurutkan untuk dapat dilihat perbandingan mean dan
kategorisasi antar masing-masing kelompok tersebut. Gambaran prestasi belajar statistika pada sampel di keempat kelompok eksperimental dapat dilihat pada
tabel 53:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 53. Perbandingan Gambaran Kecemasan Terhadap Ujian Statistika Pada Sampel Di Kelompok Kontrol, Eksperimen 1, Eksperimen 2 dan Eksperimen 3
Statistik Kelompok
Kontrol Kelompok
Eksperimen 1 Kelompok
Eksperimen 2 Kelompok
Eksperimen 3
Mean Empirik 29.22
30.71 45.62
37.1 SD Empirik
18.23 12.95
14.89 9.06
Rendah 67
57 19
44 Sedang
33 43
81 56
Tinggi
Berdasarkan tabel 53, mean empirik keempat kelompok diketahui lebih kecil daripada mean hipotetik yang telah ditentukan 29.22, 30.71, 45.62, 37.1
50. Namun, jika diurutkan dari rerata yang paling rendah ke rerata yang paling tinggi, maka kelompok dengan nilai rerata tingkat prestasi belajar statistika yang
paling rendah adalah pada kelompok kontrol dengan nilai rerata sebesar 29.22. Hal ini juga ditunjukkan dengan persentase sampel terbanyak di kategori rendah
67 pada kelompok ini dibandingkan persentase sampel di kategori rendah pada kelompok lainnya serta persentase sampel terendah di kategori sedang 33
dibandingkan dengan persentase sampel di kategori sedang pada kelompok lain. Selanjutnya adalah kelompok eksperimen 1 dengan nilai rerata sebesar 30.71
selisih 1.49 poin dari kelompok kontrol, setelah itu adalah kelompok eksperimen 3 dengan nilai rerata sebesar 37.1 selisih 6.39 dari kelompok eksperimen 1 dan
kelompok dengan nilai rerata terbesar adalah kelompok eksperimen 2 dengan nilai rerata sebesar 45.62 selisih 8.52 poin dari kelompok eksperimen 3. Hal ini
ditunjukkan dengan persentase sampel terbesar di kategori sedang 81 pada kelompok ini dibandingkan persentase sampel di kategori sedang pada kelompok
lainnya
Universitas Sumatera Utara
B. Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Asumsi