Rancangan Penelitian Metode Analisis Data

yang ada di ruangan eksperimen. Sedangkan untuk tingkat kebisingan, peneliti menyamakan tingkat kebisingan maksimum yang ada pada semua ruangan eksperimen tidak lebih dari 60 sampai 65 dB.

E. Rancangan Penelitian

Penelitian eksperimental ini menggunakan rancangan mixed design yang melibatkan empat perlakuan yang berbeda di keempat kelompok tanpa musik klasik sedatif di kelompok kontrol; penyajian musik klasik sedatif pada saat kondisi belajar di kelompok ekperimen 1; penyajian musik klasik sedatif pada saat kondisi ujian di kelompok eksperimen2; serta penyajian musik klasik sedatif pada saat kondisi belajar dan ujian di kelompok eksperimen 3 dan setiap sampel di keempat kelompok perlakuan juga dikenakan 3 pengukuran pada 3 kondisi yang berbeda pula, yaitu kondisi sebelum diberikan perlakuan, kondisi saat belajar 10 menit menjelang ujian statistika dan kondisi saat ujian statistika sedang berlangsung. Skema dari rancangan penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1: Tabel 1. Skema Rancangan Eksperimen Kelompok 5 menit 10 menit 5 menit 60 menit 5 menit KK Pengukuran KTUS I Belajar Statistika Pengukuran KTUS II Pengukuran TPBS Ujian Statistika Pengukuran KTUS III KE1 Pengukuran KTUS I Belajar Statistika Pengukuran KTUS II Pengukuran TPBS Ujian Statistika Pengukuran KTUS III Universitas Sumatera Utara Tabel 1 Lanjutan. Skema Rancangan Eksperimen Kelompok 5 menit 10 menit 5 menit 60 menit 5 menit KE2 Pengukuran KTUS I Belajar Statistika Pengukuran KTUS II Pengukuran TPBS Ujian Statistika Pengukuran KTUS III KE3 Pengukuran KTUS I Belajar Statistika Pengukuran KTUS II Pengukuran TPBS Ujian Statistika Pengukuran KTUS III Keterangan: = Pemberian musik klasik sedatif KTUS = Kecemasan Terhadap Ujian Statistika KK = Kelompok Kontrol KE1 = Kelompok Eksperimen 1 KE2 = Kelompok Eksperimen 2 KE3 = Kelompok Eksperimen 3 TPBS = Tes Prestasi Belajar Statistika

F. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Populasi adalah semua individu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel itu akan digeneralisasikan, Hadi, 2000. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa S1 Fakultas Psikologi USU yang memiliki kecemasan terhadap ujian statistika. Jumlah dari seluruh anggota populasi ini tidak diketahui secara pasti. Berdasarkan hal tersebut, maka uji preliminary dilakukan untuk mengidentifikasi sejumlah dari anggota populasi yang ada sehingga dapat memudahkan proses Universitas Sumatera Utara penarikan sampel dari anggota populasi yang sudah teridentifikasi nantinya. Berdasarkan hasil uji preliminary yang dilakukan kepada 146 mahasiswa S1 Fakultas Psikologi USU, sebanyak 127 orang diantaranya teridentifikasi memiliki kecemasan terhadap ujian statistika. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa 127 orang yang telah teridentifikasi ini merupakan sejumlah dari anggota populasi yang belum teridentifikasi seluruhnya dan penarikan sampel dapat dilakukan dari 127 orang tersebut.

2. Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik non- probability sampling , khususnya dengan teknik purposif purposive sampling. Teknik sampling purposif adalah teknik pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan kebutuhan khusus yang diperlukan dalam penelitian Myers dan Hansen, 2005. Teknik ini digunakan apabila populasi dari suatu penelitian diseleksi sesuai dengan karakteristik khusus penelitian yang ditentukan. Dalam penelitian ini, peneliti menarik sampel yang lebih spesifik dari anggota populasi yang sudah teridentifikasi, yaitu mahasiswa S1 Fakultas Psikologi USU angkatan 2013 yang telah teridentifikasi memiliki kecemasan terhadap ujian statistika berdasarkan hasil uji preliminary dan yang sedang mengambil mata kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif periode tahun 2014 saja. Anggota dari populasi yang tidak mengikuti mata kuliah tersebut tidak dijadikan sampel dalam penelitian walaupun telah teridentifikasi memiliki kecemasan terhadap ujian statistika. Hal ini dilakukan karena perlakuan-perlakuan Universitas Sumatera Utara beserta pengukuran prestasi belajar statistika dalam penelitian eksperimental ini sangat kecil kemungkinannya untuk dilakukan pada anggota populasi yang sedang tidak mengikuti mata kuliah yang di dalamnya terdapat materi yang berhubungan tentang analisis statistik. Mata kuliah metodologi penelitian kuantitatif adalah salah satu dari mata kuliah di Fakultas Psikologi USU yang di dalamnya terdapat pembahasan mengenai analisis statistik. Dari 126 anggota populasi yang teridentifikasi, 76 orang diantaranya adalah merupakan mahasiswa S1 Fakultas Psikologi USU angkatan 2013 yang sedang mengambil mata kuliah metodologi penelitian kuantitatif tahun 2014, sehingga 76 orang inilah yang ditarik untuk menjadi sampel dalam penelitian eksperimental ini.

G. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengambilan data dengan alat tes psikologi. Penelitian ini menggunakan beberapa alat tes psikologi yaitu Kuisioner Preliminary KTUS, Skala KTUS I, Skala KTUS II, Skala KTUS III dan Tes Prestasi Belajar Statistika. Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai alat tes yang digunakan.

1. Kuisioner Preliminary Kecemasan Terhadap Ujian Statistika KTUS

Kuisioner Preliminary KTUS yang disusun oleh peneliti bertujuan untuk mengidentifikasi mahasiswa S1 Fakultas Psikologi USU yang memiliki kecemasan terhadap ujian statistika serta untuk memperoleh informasi terkait apa yang individu rasakan dan lakukan saat menghadapi ujian statistika. Kuisioner ini Universitas Sumatera Utara terdiri dari 9 aitem dengan 1 aitem berbentuk forced choice individu diharuskan memilih salah satu opsi dari beberapa opsi yang disediakan dan 8 aitem berbentuk pertanyaan terbuka. Individu dikatakan memiliki kecemasan terhadap ujian statistika jika ia memilih mata kuliah statistika pada aitem forced choice yang telah disediakan.

2. Skala Kecemasan Terhadap Ujian Statistika KTUS I, II dan III

Skala Kecemasan Terhadap Ujian Statistika I KTUS I ditujukan untuk mengukur tingkat kecemasan terhadap ujian statistika pada sampel sesaat sebelum diberikan perlakuan. Sedangkan Skala Kecemasan Terhadap Ujian Statistika II KTUS II ditujukan untuk mengukur tingkat kecemasan terhadap ujian statistika pada sampel saat belajar selama 10 menit sebelum mengerjakan ujian statistika dan Skala Kecemasan Terhadap Ujian Statistika III KTUS III ditujukan untuk mengukur tingkat kecemasan terhadap ujian statistika pada sampel saat mengerjakan ujian statistika. Masing-masing skala KTUS I, II dan III terdiri dari 46 butir aitem sebelum dilakukan uji coba. Terdapat pilihan respon “ya” dan “tidak” di masing-masing aitemnya. Sampel memilih respon “ya” jika ia merasa sesuai dengan pernyataan yang ada dalam aitem tersebut, sedangkan sampel memilih respon “tidak” jika pernyataan yang ada pada aitem tersebut tidak sesuai dengan apa yang ia rasakan pada saat itu. Skor 1 akan diberikan ketika sampel memilih respon “ya” dan skor 0 d iberikan ketika sampel memilih respon “tidak” sehingga skor maksimum untuk masing-masing skala dapat dihitung, yaitu jika sampel memilih respon “ya” di Universitas Sumatera Utara semua aitem maka sampel akan memperoleh skor sebesar 46 x 1 = 46 dan skor minimum sebesar 46 x 0 = 0 jik a sampel memilih respon “tidak” di semua aitem. Setelah mengetahui nilai minimum dan maksimumnya, maka nilai mean hipotetiknya dapat diperoleh dengan membagi dua hasil penjumlahan nilai skor maksimum dengan skor minimum untuk masing-masing skala yaitu sebesar 46 + 0 : 2 = 23. Setelah mengetahui nilai mean hipotetik, maka nilai standar deviasi SD hipotetiknya juga dapat diperoleh dengan membagi enam hasil pengurangan nilai skor maksimum dengan skor minimunya yaitu sebesar 46 - 0 : 6 = 7.67. Mean dan standar deviasi hipotetik ini diperlukan untuk melihat apakah rerata dari hasil masing-masing pengukuran KTUS I, II dan III pada sampel di setiap kelompok lebih tinggi atau lebih rendah daripada rerata KTUS I, II dan III pada populasi. Selain itu, mean dan standar deviasi hipotetik diperlukan untuk membuat kategorisasi kecemasan terhadap ujian statistika yang rendah, sedang dan tinggi pada sampel terhadap hasil pengukuran KTUS I, II dan III yang dipaparkan pada bab 4. Skala KTUS I, II dan III disusun berdasarkan respon-respon kecemasan yang dicetuskan oleh Stuart dalam Agnesha, 2011 yang meliputi aspek fisiologis, perilaku, kognitif dan afektif. Spesifikasiblueprint indikator pengukuran dari setiap aspek beserta proporsi dan bentuk aitem pada skala KTUS I dan II akan disajikan pada tabel 2 : Tabel 2. Blueprint Skala KTUS I dan KTUS II Aspek Indikator Nomor dan Bentuk Item Persentase Respon Fisiologis Kardiovaskular 1. Jantung berdebar kencang 20 Pernafasan 2. Nafas tidak teratur Universitas Sumatera Utara Tabel 2 Lanjutan. Blueprint Skala KTUS I dan KTUS II Aspek Indikator Nomor dan Bentuk Item Persentase Gastrointestinal 3. Rasa tidak nyaman di perut mulas, tidak enak, perut rasanya melilit, dan sebagainya Neuromuskular 4. Mual 5. Gemetaran di bagian tubuh tertentu misalnya kaki tangan alis bagian tubuh lainnya 6. Gugup 7. Kepala pusing Traktur urinarius 8. Rasa ingin buang air kecil Kulit 9. Keringat dingin 10. Gatal di bagian tubuh tertentu Respon Afektif Mudah merasa terganggu 11. Mudah merasa terganggu sensitif 20 Tidak sabar 12. Perasaan tidak sabar tergesa-gesa 13. Perasaan ingin segera melewati dan mengakhiri ujian sesegera mungkin Gelisah 14. Perasaan tidak enak gelisah Tegang 15. Perasaan yang menegangkan terhadap ujian statistika yang akan dihadapi Ketakutan 16. Perasaan takut yang tidak menentu Waspada 17. Perasaan waspada yang berlebihan terhadap materi-materi statistika ataupun hal lainnya, seperti bentuk soal yang diujiankan, bagaimana cara penilaian oleh dosen, siapa yang mengawas saat ujian, dan lain-lain Mati rasa 18. Perasaan mati rasa tidak tertarik dengan hal-hal lain Rasa bersalah 19. Rasa bersalah karena merasa kurangnya persiapan untuk ujian Malu 20. Malu bila nilai hasil ujian tidak sesuai dengan yang diharapkan Respon Kognitif Perhatian terganggu 21. Perhatian mudah terganggu oleh pikiran-pikiran dan hal lainnya 40 Pelupa 22. Mudah lupa rumus, langkah- langkah pengerjaan, metode analisis, dan sebagainya Salah dalam memberikan penilaian 23. Memiliki pemikiran yang belum tentu benar misal : menilai bahwa materi tertentu tidak akan diujiankan; beranggapan bahwasoal kuis akan keluar saat ujian; dan pemikiran anggapan lainnya Universitas Sumatera Utara Tabel 2 Lanjutan. Blueprint Skala KTUS I dan KTUS II Aspek Indikator Nomor dan Bentuk Item Persentase Hambatan dalam berfikir 24. Sulit dalam berfikir misal, sulit memahami rumus, konsep, sulit mengerjakan analisis statistik, sulit memahami kasus data, dan sebagainya Kesadaran diri meningkat 25. Menyadari bahwa saya berada di situasi yang mengancam Sulit berkonsentrasi 26. Sulit berkonsentrasi Sulit mengambil keputusan 27. Sulit memilih rumus atau analisis statistik yang tepat terhadap bentuk kasus data-data tertentu Lapangan Persepsi Menurun 28. Terlalu fokus ke materi yang sedang dibahas, sehingga mengabaikan dan hal-hal lain yang terjadi di sekitar Kreatifitas menurun 29. Kurang mampu bila diminta untuk membuat contoh contoh kasus data yang berbeda dari soal-soal latihan sebelumnya Bingung 30. Bingung misal, kebingungan dalam memahami atau memaknai konsep, cara mengerjakan menganalisis data, dan sebaginya Takut 31. Memikirkan hal-hal yang menakutkan, misalnya seperti tidak akan bisa mengerjakan soal ujian, tidak akan mampu memahami rumus, berfikir bahwa rumus-rumus yang telah dipelajari akan lupa, dan pemikiran menakutkan lainnya. Kehilangan kontrol 32. Tidak mampu lagi memahami tentang konsep, langkah-langkah pengerjaan dan analisis statsitik sehingga rasanya butuh tuntunan atau pengarahan dari orang lain 33. Tidak dapat berfikir apa-apa lagi blank 34. Pasrah Respon Perilaku Gelisah 35. Tidak tenang gelisah 20 Ketegangan Fisik 36. Tegang kaku Reaksi Terkejut 37. Bereaksi seperti saat sedang terkejut misal, terbodoh, terdiam, terpaku, dan sebagainya Bicara Cepat 38. Bicara menjadi lebih cepat ketika ada yang mengajak berbicara Universitas Sumatera Utara Tabel 2 Lanjutan. Blueprint Skala KTUS I dan KTUS II Selanjutnya, blueprint skala KTUS III dapat dilihat pada tabel 3: Tabel 3. Blueprint Skala KTUS III Aspek Indikator Nomor dan Bentuk Item Persentase Menghindar 39. Menghindari bertatapan muka atau kontak mata dengan orang lain 40. Ingin menyendiri sesaat Kurang Koordinasi 41. Tidak responsif misal : bila ada yang memanggil, tidak langsung segera merespon menoleh kepada yang memanggil; tidak dapat segera mengantisipasi saat pulpen atau alat tulis lainnya hendak jatuh; dan sebagainya Melarikan diri dari masalah 42. Tidak ingin membahas lebih lanjut mengenai materi yang akan diujiankan 43. Bila diperbolehkan dan dapat memilih, saya memilih untuk tidak mengikuti ujian statistika 44. Berharap bahwa ujian tidak jadi dilaksanakan dan diganti di hari lain Menarik diri dari hubungan interpersonal 45. Tidak terlalu ingin berkomunikasi dengan teman 46. Tidak terlalu ingin diajak bercanda oleh teman Total 100 Aspek Indikator Nomor dan Bentuk Item Persentase Respon Fisiologis Kardiovaskular 1. Jantung berdebar kencang 20 Pernafasan 2. Nafas tidak teratur Gastrointestinal 3. Rasa tidak nyaman di perut mulas, tidak enak, perut rasanya melilit, dan sebagainya 4. Mual Neuromuskular 5. Gemetaran di bagian tubuh tertentu misalnya kaki tangan alis bagian tubuh lainnya 6. Gugup 7. Kepala pusing Traktur urinarius 8. Rasa ingin buang air kecil Kulit 9. Keringat dingin 10. Gatal di bagian tubuh tertentu Respon Afektif Mudah merasa terganggu 11. Mudah merasa terganggu sensitif 20 Tidak sabar 12. Perasaan tidak sabar tergesa-gesa 13. Perasaan ingin segera melewati dan mengakhiri ujian sesegera mungkin Gelisah 14. Perasaan tidak enak gelisah Universitas Sumatera Utara Tabel 3 Lanjutan. Blueprint Skala KTUS III Aspek Indikator Nomor dan Bentuk Item Persentase Tegang 15. Perasaan yang menegangkan terhadap ujian statistika yang sedang dihadapi Ketakutan 16. Perasaan takut yang tidak menentu Waspada 17. Perasaan waspada yang berlebihan terhadap materi-materi statistika ataupun hal lainnya, seperti pengerjaan soal yang sudah benar atau belum, bagaimana cara penilaian oleh dosen, siapa yang mengawas saat ujian, dan lain-lain Mati rasa 18. Perasaan mati rasa tidak tertarik dengan hal-hal lain Rasa bersalah 19. Rasa bersalah karena merasa kurangnya persiapan untuk ujian Malu 20. Malu bila nilai hasil ujian tidak sesuai dengan yang diharapkan Respon Kognitif Perhatian terganggu 21. Perhatian mudah terganggu oleh pikiran-pikiran dan hal lainnya 40 Pelupa 22. Mudah lupa rumus, langkah- langkah pengerjaan, metode analisis, dan sebagainya Salah dalam memberikan penilaian 23. Memiliki pemikiran yang belum tentu benar misal : menilai bahwa analisis statistik yang digunakan sudah tepat; beranggapan bahwa soal yang dikerjakan sudah benar; dan pemikiran lainnya Hambatan dalam berfikir 24. Sulit dalam berfikir misal, sulit memahami rumus, konsep, sulit mengerjakan analisis statistik, sulit memahami kasusdata, dan sebagainya Kesadaran diri meningkat 25. Menyadari bahwa saya berada di situasi yang mengancam Sulit berkonsentrasi 26. Sulit berkonsentrasi Sulit mengambil keputusan 27. Sulit memilih rumus atau analisis statistik yang tepat terhadap bentuk kasus data-data tertentu Lapangan Persepsi Menurun 28. Terlalu fokus ke materi yang sedang dibahas, sehingga mengabaikan dan hal-hal lain yang terjadi di sekitar Kreatifitas menurun 29. Kurang mampu bila diminta untuk membuat contoh contoh kasus data yang berbeda dari soal-soal latihan sebelumnya Universitas Sumatera Utara Tabel 3 Lanjutan. Blueprint Skala KTUS III Aspek Indikator Nomor dan Bentuk Item Persentase Bingung 30. Bingung misal, kebingungan dalam memahami atau memaknai konsep, cara mengerjakan menganalisis data, dan sebaginya Takut 31. Memikirkan hal-hal yang menakutkan, misalnya seperti tidak akan bisa mengerjakan soal ujian, waktu ujian tidak akan cukup, berfikir bahwa analisis yang digunakan akan salah, dan pemikiran menakutkan lainnya. Kehilangan kontrol 32. Tidak mampu lagi memahami soal ujian, langkah-langkah pengerjaan dan analisis statsitik sehingga rasanya butuh tuntunan atau pengarahan dari orang lain Kehilangan kontrol 32. Tidak mampu lagi memahami soal ujian, langkah-langkah pengerjaan dan analisis statsitik sehingga rasanya butuh tuntunan atau pengarahan dari orang lain 33. Tidak dapat berfikir apa-apa lagi blank 34. Pasrah Respon Perilaku Gelisah 35. Tidak tenang gelisah 20 Ketegangan Fisik 36. Tegang kaku Bicara Cepat 38. Bicara menjadi lebih cepat ketika ada yang mengajak berbicara Menghindar 39. Menghindari bertatapan muka atau kontak mata dengan orang lain 40. Ingin menyendiri sesaat setelah ujian selesai Kurang Koordinasi 41. Tidak responsif misal : bila ada yang memanggil, tidak langsung segera merespon menoleh kepada yang memanggil; tidak dapat segera mengantisipasi saat pulpen atau alat tulis lainnya hendak jatuh; dan sebagainya Melarikan diri dari masalah 42. Tidak ingin lagi mencoba mengerjakan soal ujian yang tidak bisa dikerjakan 43. Tidak ingin membahas lebih lanjut mengenai materi yang diujiankan saat ujian selesai Universitas Sumatera Utara Tabel 3 Lanjutan. Blueprint Skala KTUS III

3. Tes Prestasi Belajar Statistika

Prestasi belajar statistika akan diukur menggunakan Tes Prestasi Belajar Statistika yang disusun oleh peneliti dengan bantuan dosen pengampu Mata Kuliah Statistika dan Metodologi Penelitian Kuantitatif. Tes Prestasi Belajar Statistika ini terdiri dari 3 soal bertipe essai dengan sejumlah sub soal pada masing-masing soalnya. Soal pertama terdiri dari 5 sub soal 1.a, 1.b, 1.c, 1.d dan 1.e dengan perolehan nilai maksimum sebesar 30 poin jika sampel berhasil menjawab kelima sub soal dengan benar. Pada soal kedua, terdapat 6 sub soal 2.a, 2.b, 2.c, 2.d, 2.e dan 2.f dengan perolehan nilai maksimum sebesar 40 poin jika sampel berhasil menjawab keeenam sub soal dengan benar di soal kedua. Dan pada soal ketiga, terdapat 4 sub soal 3.a, 3.b, 3.c dan 3.d dengan perolehan nilai maksimum sebesar 30 jika sampel berhasil menjawab keempat sub soal dengan benar. Dengan demikian, jumlah sub soal secara keseluruhan adalah sebanyak 15 butir dengan total skor maksimum yang dapat diperoleh sampel adalah sebesar 100 ketika sampel berhasil menjawab semua sub soal dengan benar. Sedangkan skor Aspek Indikator Nomor dan Bentuk Item Persentase 44. Berharap bahwa ujian tidak jadi dilaksanakan dan diganti di hari lain Menarik diri dari hubungan interpersonal 45. Tidak terlalu ingin berkomunikasi dengan teman bahkan saat ujian telah selesai 46. Tidak terlalu ingin diajak bercanda oleh teman setelah ujian selesai Total 100 Universitas Sumatera Utara minimum yang dapat diperoleh sampel adalah sebesar 0 ketika sampel tidak mampu menjawab 1 sub soal pun pada ketiga soal yang ada. Sama seperti pada skala kecemasan tehadap ujian statistika, nilai mean hipotetik untuk tes prestasi belajar statistika ini juga dapat diperoleh dengan membagi dua hasil penjumlahan nilai skor maksimum dengan skor minimumnya yaitu sebesar 100 + 0 : 2 = 50. Setelah mengetahui nilai mean hipotetik, maka nilai standar deviasi SD hipotetiknya juga dapat diperoleh dengan membagi enam hasil pengurangan nilai skor maksimum dengan skor minimunya yaitu sebesar 100 - 0 : 6 = 16.67. Mean dan standar deviasi hipotetik ini digunakan untuk melihat apakah rerata prestasi belajar statistika pada sampel di setiap kelompok lebih tinggi atau lebih rendah daripada rerata prestasi belajar statistika pada populasi. Sama seperti pada skala kecemasan tehadap ujian statistika, nilai mean hipotetik untuk tes prestasi belajar statistika ini juga dapat diperoleh dengan membagi dua hasil penjumlahan nilai skor maksimum dengan skor minimumnya yaitu sebesar 100 + 0 : 2 = 50. Setelah mengetahui nilai mean hipotetik, maka nilai standar deviasi SD hipotetiknya juga dapat diperoleh dengan membagi enam hasil pengurangan nilai skor maksimum dengan skor minimunya yaitu sebesar 100 - 0 : 6 = 16.67. Mean dan standar deviasi hipotetik ini digunakan untuk melihat apakah rerata prestasi belajar statistika pada sampel di setiap kelompok lebih tinggi atau lebih rendah daripada rerata prestasi belajar statistika pada populasi. Selain itu, mean dan standar deviasi hipotetik juga digunakan Universitas Sumatera Utara untuk membuat kategorisasi prestasi belajar statistika pada sampel ke dalam kategori rendah, sedang dan tinggi. Soal-soal pada tes prestasi belajar statistika ini disusun khusus berdasarkan materi statistika yang telah dipelajari oleh sampel di mata kuliah metodologi penelitian kuantitatif berdasarkan kontrak kuliah metodologi penelitian kuantitatif tahun 2014 yang mencakup peranan statistik dalam penelitian dan pengolahan data seperti Uji Normalitas, Uji Homogenitas, Uji Komparasi Independent Sample T-Test, One Way Anova , Uji Linearitas dan Uji Korelasi. Berdasarkan taksonomi tujuan pendidikan kawasan kognitif yang dicestukan oleh Bloom dalam Azwar, 1996, maka spesifikasiblueprint komponen pengukuran dari aspek-aspek prestasi belajar statistika yang ingin diukur beserta bobot nilainya dapat dilihat pada tabel 4: Tabel 4. Blueprint Tes Prestasi Belajar Statistika Komponen Isi Bobot Komponen Perilaku Aitem Nilai Png Kom Apl Als Uji Normalitas 4 1.b, 2.b, 3.a 12 Uji Homogenitas 4 1.b, 2.b 8 Uji Linearitas 4 3.a 4 Uji Komparasi Independent Sample T-Test 3 1.a 3 5 1.e 5 6 1.d 6 8 1.c 8 Uji Komparasi ANOVA 3 2.a 3 5 2.f 5 8 2.c, 2.d, 2.e 24 Uji Korelasi 6 3.d 6 8 3.b, 3.c 16 Total 100 Keterangan : 1. Png = Pengetahuan, 2. Kom = Komprehensif, 3. Apl = Aplikasi, 4. Als = Analisis Universitas Sumatera Utara Waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal tes ini adalah selama 1 jam, seperti durasi waktu pada pengerjaan soal ujian tengah semester UTS dan soal ujian akhir semester UAS mata kuliah statistika di Fakultas Psikologi USU. Soal tes ini diberikan kepada sampel setelah sampel belajar tentang materi yang akan diujiankan terlebih dahulu selama 10 menit. Kemudian sampel diminta untuk mengerjakan soal tes di lembar jawaban yang telah disediakan berupa kertas A4 kosong.

H. Instrumen Eksperimen

Pemutar Lagu Musik Klasik Sedatif terdiri dari 1 buah laptop yang di dalamnya terdapat software Windows Media Player dan telah diunggahkan 4 lagu musik klasik sedatif 1. JS Bach: Concerto in D minor, Siciliano; 2. JS Bach: Air on a G String; 3. Mozart: Adagio, Sonata in E-flat; 4. JS Bach: Arioso in F beserta 1 set speaker yang dihubungkan ke laptop sebagai media pengeras suaranya. Volume dari windows media player yang ada pada laptop diatur sehingga menjadi maksimum, sedangkan volume dari speaker diatur secara manual sampai suara yang dihasilkan memiliki tingkat kebisingan di antara 50 – 55 decibel dengan menggunakan alat ukur decibel Extech sound level meter 407732. Instrumen pemutar lagu musik klasik sedatif disediakan di masing- masing ruangan eksperimen 2, 3 dan 4 sehingga totalnya terdapat 3 set pemutar lagu musik klasik sedatif. Empat lagu musik klasik sedatif dimainkan dengan mode pengulangan secara keseluruhan, yaitu setelah lagu pertama selesai, maka dilanjutkan oleh lagu kedua, ketiga dan keempat kemudian diulang lagi dari lagu Universitas Sumatera Utara pertama, begitu seterusnya sampai lagu dimatikan di waktu yang telah ditentukan sesuai dengan jadwal pelaksanaan di masing-masing ruangan eksperimen.

I. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur 1. Validitas Alat Ukur

Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut Azwar, 2004. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Azwar 2004 menyebutkan bahwa validitas isi adalah validitas yang diestimasi dengan menguji isi tes melalui metode professional judgment. Professional judgment dalam penelitian ini melibatkan pengujian oleh dosen departemen psikologi umum dan eksperimen Fakultas Psikologi USU untuk menguji isi dari Tes Prestasi Belajar Statistika serta pengujian oleh dosen departemen psikologi klinis Fakultas Psikologi USU untuk menguji Skala Kecemasan Terhadap Ujian Statistika I, II dan III.

2. Reliabilitas Alat Ukur

Pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel. Ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas ini adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya Azwar, 2004. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan pendekatan konsistensi internal: Universitas Sumatera Utara single trial administration , yaitu dengan melakukan sekali uji coba alat ukur pada sekelompok individu sebagai sampelnya. Metode perhitungan koefisien reliabilitas yang digunakan pada Skala KTUS I dan KTUS III adalah dengan Coefficient Alpha atau Cronbach’s Alpha. Perhitungan koefisien reliabilitas pada Skala KTUS I dilakukan baik pada masing- masing aspek fisiologis, perilaku, kognitif dan afektif maupun secara keseluruhan dengan menggunakan bantuan program aplikasi komputer SPSS 17.0 for Windows Evaluation Version . Begitu juga dengan perhitungan koefisien reliabilitas pada Skala KTUS III. Menurut Murphy 2003, reliabilitas di sekitar .70 sudah cukup untuk skala rating yang bukan bertujuan untuk mengukur intelegensi dan prestasi, seperti skala KTUS I, II dan III. Alat ukur Tes Prestasi Belajar Statistika yang akan digunakan dalam penelitian ini tidak dilakukan uji coba karena alat ukur ini sulit diujikan kepada individu di luar sampel eksperimen karena pengujian alat ukur ini membutuhkan waktu dan sumber daya yang lebih.

3. Uji Daya Beda Aitem

Uji daya beda aitem bertujuan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu yang memiliki atribut dengan yang tidak memiliki atribut yang hendak diukur. Uji daya beda aitem dilakukan bersamaan dengan uji reliabilitas. Pengujian daya beda aitem dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor skala itu sendiri. Universitas Sumatera Utara Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang dikenal pula dengan istilah parameter daya beda aitem Azwar, 2009. Daya beda aitem tersebut dianggap memuaskan jika koefisien korelasi aitem total mencapai nilai minimal 0,2 Thorndike, dkk.; Crocker Algina; dalam Azwar, 2010.

J. Hasil Uji Coba Alat Ukur

Skala KTUS I diuji pada 110 responden sedangkan Skala KTUS III diuji pada 113 responden. Skala KTUS II tidak lagi diuji karena aitem-aitem yang ada pada Skala KTUS II adalah sama dengan yang ada pada KTUS I, yang membedakannya hanyalah instruksi dan kondisi waktu pengisiannya. Responden yang diuji ialah mahasiswa S1 Fakultas Pskikologi USU semester 2 ke atas yang sudah pernah mengambil mata kuliah statistika di semester 1 selain sampel yang sudah ditetapkan untuk ikut serta dalam penelitian eksperimen ini. Sampel yang sudah ditetapkan untuk mengikuti eksperimen tidak dijadikan sebagai responden dalam uji coba alat ukur agar sampel nantinya sampel tidak bias pada saat mengisi skala ketika eksperimen berlangsung.

1. Uji Validitas

Jenis validitas yang diuji terhadap alat ukur Tes Prestasi Belajar Statistika serta Skala KTUS I, II dan III adalah validitas isi. Validitas ini diuji dengan cara meminta pendapat profesional dari dosen departemen psikologi umum dan eksperimen Fakultas Psikologi USU untuk melakukan validasi pada isi alat ukur Tes Prestasi Belajar Statistika. Sedangkan validitas isi untuk Skala KTUS I, II dan Universitas Sumatera Utara III telah divalidasi oleh dosen departemen psikologi klinis Fakultas Psikologi USU.

2. Uji Reliabilitas

Terdapat beberapa kali pengujian reliabilitas untuk masing-masing skala KTUS I dan KTUS III. Pengujian pertama dilakukan untuk melihat reliabilitas alat ukur beserta daya beda aitem pada semua aitem yang telah disusun sesuai dengan blueprint yang telah dibuat. Pengujian reliabilitas hanya akan dilakukan sekali saja jika tidak ada pembuangan aitem yang memiliki daya beda aitem yang rendah. Hasil pengujian reliabilitas yang pertama terhadap skala KTUS I untuk setiap aspeknya dan secara keseluruhan ditunjukkan pada tabel 5: Tabel 5. Hasil Uji Reliabilitas KTUS I Yang Pertama KTUS I Cronbach’s Alpha Jumlah Aitem Aspek Fisiologis .679 10 Aspek Perilaku .668 12 Aspek Kognitif .723 14 Aspek Afektif .699 10 Keseluruhan .874 46 Berdasarkan tabel 5, terlihat bahwa reliabilitas untuk skala KTUS I secara keseluruhan adalah sangat baik dengan koefisien Alpha sebesar 0.874 di atas 0.7. Namun aspek fisiologis, perilaku dan afektif memiliki reliabilitas yang rendah di bawah 0.7 serta terdapat beberapa aitem yang harus digugurkan pada masing-masing aspek karena memiliki daya beda aitem yang rendah pula. Berikut adalah hasil pengujian reliabilitas yang kedua final setelah membuang aitem- aitem yang memiliki daya beda aitem yang rendah pada Skala KTUS I : Universitas Sumatera Utara Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas KTUS I Yang Kedua Final KTUS I Cronbach’s Alpha Jumlah Aitem Aspek Fisiologis .703 8 Aspek Perilaku .722 10 Aspek Kognitif .750 12 Aspek Afektif .702 9 Keseluruhan .880 39 Berdasarkan tabel 6, maka alat ukur KTUS I sudah dikatakan memiliki reliabilitas yang baik di atas 0.7, baik reliabilitas untuk masing-masing aspeknya maupun reliabilitas skala KTUS I secara keseluruhan. Selanjutnya, hasil pengujian reliabilitas untuk Skala KTUS III dapat dilihat pada tabel 7: Tabel 7. Hasil Uji Reliabilitas KTUS III Yang Pertama KTUS III Cronbach’s Alpha Jumlah Aitem Fisiologis .665 10 Perilaku .685 12 Kognitif .703 14 Afektif .683 10 Keseluruhan .865 46 Berdasarkan tabel 7, KTUS III secara keseluruhan memiliki reliabilitas yang tinggi yang ditunjukkan dengan koefisien alpha sebesar .865 di atas 0.7. Akan tetapi, reliabilitas untuk aspek fisiologis, perilaku dan afektif masih terlihat rendah di bawah 0.7 yang juga disertai dengan daya beda aitem yang rendah pada beberapa aitem di masing-masing aspek, sama seperti pada hasil pengujian reliabilitas skala KTUS yang pertama. Berikut adalah hasil pengujian reliabilitas yang kedua final setelah membuang aitem-aitem yang memiliki daya diskriminasi yang rendah di masing-masing aspek pada Skala KTUS III : Universitas Sumatera Utara Tabel 8. Hasil Uji Reliabilitas KTUS III Yang Kedua Final KTUS III Cronbach’s Alpha Jumlah Aitem Aspek Fisiologis .730 8 Aspek Perilaku .714 10 Aspek Kognitif .761 12 Aspek Afektif .706 9 Keseluruhan .877 39 Berdasarkan tabel 8, maka alat ukur KTUS III juga sudah dapat dikatakan memiliki reliabilitas yang baik di atas 0.7, baik reliabilitas untuk masing-masing aspeknya maupun reliabilitas skala KTUS III secara keseluruhan.

3. Uji Daya Beda Aitem

Hasil uji coba menunjukkan bahwa terdapat koefisien korelasi aitem total atau indeks daya beda aitem yang berada di bawah nilai minimum di bawah 0.2 pada beberapa aitem di masing-masing aspek pada alat ukur KTUS I, KTUS II dan KTUS III. Aitem-aitem tersebut haruslah dibuang dari alat ukur karena aitem dengan indeks daya beda aitem yang berada di bawah nilai minimum 0.2 mengartikan bahwa aitem tersebut tidak mampu membedakan mana sampel yang memiliki kecemasan terhadap ujian statistika dengan sampel yang tidak. Aitem- aitem yang digugurkan pada skala KTUS I dan II dapat dilihat pada tabel 9: Tabel 9. Aitem Yang Gugur Pada Skala KTUS I dan KTUS II Aspek Nomor Aitem Koefisien K.A.T Respon Fisiologis 7 .100 10 .114 Respon Afektif 18 .075 Respon Kognitif 23 .190 28 .047 Respon Perilaku 36 -.040 40 .032 Keterangan: K.A.T = Korelasi Aitem Total Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 9, diketahui bahwa terdapat 7 aitem yang digugurkan dalam skala KTUS I dan II sehingga total aitem skala KTUS I dan KTUS II secara keseluruhan berkurang menjadi 39 aitem. Hal ini mengakibatkan susunan indikator aitem serta bentuk aitem pada skala juga turut berubah. Blueprint final skala KTUS I dan KTUS II disajikan pada tabel 10: Tabel 10. Blueprint Final Skala KTUS I dan KTUS II Aspek Indikator Nomor dan Bentuk Item Persentase Respon Fisiologis Kardiovaskular 1. Jantung berdebar kencang 20 Pernafasan 2. Nafas tidak teratur Gastrointestinal 3. Rasa tidak nyaman di perut mulas, tidak enak, perut rasanya melilit, dan sebagainya 4. Mual Neuromuskular 5. Gemetaran di bagian tubuh tertentu misalnya kaki tangan alis bagian tubuh lainnya 6. Gugup Traktur urinarius 7. Rasa ingin buang air kecil Kulit 8. Keringat dingin Respon Afektif Mudah merasa terganggu 9. Mudah merasa terganggu sensitif 20 Tidak sabar 10. Perasaan tidak sabar tergesa-gesa 11. Perasaan ingin segera melewati dan mengakhiri ujian sesegera mungkin Gelisah 12. Perasaan tidak enak gelisah Tegang 13. Perasaan yang menegangkan terhadap ujian statistika yang akan dihadapi Ketakutan 14. Perasaan takut yang tidak menentu Waspada 15. Perasaan waspada yang berlebihan terhadap materi-materi statistika ataupun hal lainnya, seperti bentuk soal yang diujiankan, bagaimana cara penilaian oleh dosen, siapa yang mengawas saat ujian, dan lain-lain Rasa bersalah 16. Rasa bersalah karena merasa kurangnya persiapan untuk ujian Malu 17. Malu bila nilai hasil ujian tidak sesuai dengan yang diharapkan Universitas Sumatera Utara Tabel 10 Lanjutan. Blueprint Final Skala KTUS I dan KTUS II Aspek Indikator Nomor dan Bentuk Item Persentase Respon Kognitif Perhatian terganggu 18. Perhatian mudah terganggu oleh pikiran-pikiran dan hal lainnya 40 Pelupa 19. Mudah lupa rumus, langkah- langkah pengerjaan, metode analisis, dan sebagainya Hambatan dalam berfikir 20. Sulit dalam berfikir misal, sulit memahami rumus, konsep, sulit mengerjakan analisis statistik, sulit memahami kasus data, dan sebagainya Kesadaran diri meningkat 21. Menyadari bahwa saya berada di situasi yang mengancam Sulit berkonsentrasi 22. Sulit berkonsentrasi Sulit mengambil keputusan 23. Sulit memilih rumus atau analisis statistik yang tepat terhadap bentuk kasus data-data tertentu Kreatifitas menurun 24. Kurang mampu bila diminta untuk membuat contoh contoh kasus data yang berbeda dari soal-soal latihan sebelumnya Bingung 25. Bingung misal, kebingungan dalam memahami atau memaknai konsep, cara mengerjakan menganalisis data, dan sebaginya Takut 26. Memikirkan hal-hal yang menakutkan, misalnya seperti tidak akan bisa mengerjakan soal ujian, tidak akan mampu memahami rumus, berfikir bahwa rumus-rumus yang telah dipelajari akan lupa, dan pemikiran menakutkan lainnya. Kehilangan kontrol 27. Tidak mampu lagi memahami tentang konsep, langkah-langkah pengerjaan dan analisis statsitik sehingga rasanya butuh tuntunan atau pengarahan dari orang lain 28. Tidak dapat berfikir apa-apa lagi blank 29. Pasrah Respon Perilaku Gelisah 30. Tidak tenang gelisah 20 Reaksi Terkejut 31. Bereaksi seperti saat sedang terkejut misal, terbodoh, terdiam, terpaku, dan sebagainya Bicara Cepat 32. Bicara menjadi lebih cepat ketika ada yang mengajak berbicara Universitas Sumatera Utara Tabel 10 Lanjutan. Blueprint Final Skala KTUS I dan KTUS II Selanjutnya, aitem-aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total di bawah 0.2 pada skala KTUS 3 dapat dilihat pada tabel 11: Tabel 11. Aitem Yang Gugur Pada Skala KTUS III Aspek Nomor Aitem Koefisien K.A.T Respon Fisiologis 7 .056 10 -.155 Respon Afektif 18 -.037 Respon Kognitif 23 .103 28 -.148 Respon Perilaku 36 .129 40 .103 Keterangan : K.A.T = Korelasi Aitem Total Berdasarkan tabel 11, dapat dilihat bahwa seluruh nomor dan banyaknya jumlah aitem yang harus dibuang pada skala KTUS III sama persis dengan seluruh nomor dan banyaknya jumlah aitem yang dibuang pada skala KTUS I Aspek Indikator Nomor dan Bentuk Item Persentase Menghindar 33. Menghindari bertatapan muka atau kontak mata dengan orang lain Kurang Koordinasi 34. Tidak responsif misal : bila ada yang memanggil, tidak langsung segera merespon menoleh kepada yang memanggil; tidak dapat segera mengantisipasi saat pulpen atau alat tulis lainnya hendak jatuh; dan sebagainya Melarikan diri dari masalah 35. Tidak ingin membahas lebih lanjut mengenai materi yang akan diujiankan 36. Bila diperbolehkan dan dapat memilih, saya memilih untuk tidak mengikuti ujian statistika 37. Berharap bahwa ujian tidak jadi dilaksanakan dan diganti di hari lain Menarik diri dari hubungan interpersonal 38. Tidak terlalu ingin berkomunikasi dengan teman 39. Tidak terlalu ingin diajak bercanda oleh teman Total 100 Universitas Sumatera Utara seperti yang tertera pada tabel 10, sehingga indikator-indikator pada blueprint final skala KTUS III juga sama seperti pada blueprint final skala KTUS I dan II, kecuali bentuk aitem-aitemnya. Blueprint final skala KTUS III disajikan pada tabel 13: Tabel 12. Blueprint Final Skala KTUS III Aspek Indikator Nomor dan Bentuk Item Persentase Respon Fisiologis Kardiovaskular 1. Jantung berdebar kencang 20 Pernafasan 2. Nafas tidak teratur Gastrointestinal 3. Rasa tidak nyaman di perut mulas, tidak enak, perut rasanya melilit, dan sebagainya 4. Mual Neuromuskular 5. Gemetaran di bagian tubuh tertentu misalnya kaki tangan alis bagian tubuh lainnya 6. Gugup Traktur urinarius 7. Rasa ingin buang air kecil Kulit 8. Keringat dingin Respon Afektif Mudah merasa terganggu 9. Mudah merasa terganggu sensitif 20 Tidak sabar 10. Perasaan tidak sabar tergesa-gesa 11. Perasaan ingin segera melewati dan mengakhiri ujian sesegera mungkin Gelisah 12. Perasaan tidak enak gelisah Tegang 13. Perasaan yang menegangkan terhadap ujian statistika yang sedang dihadapi 14. Perasaan takut yang tidak menentu Waspada 15. Perasaan waspada yang berlebihan terhadap materi-materi statistika ataupun hal lainnya, seperti pengerjaan soal yang sudah benar atau belum, bagaimana cara penilaian oleh dosen, siapa yang mengawas saat ujian, dan lain-lain Rasa bersalah 16. Rasa bersalah karena merasa kurangnya persiapan untuk ujian Malu 17. Malu bila nilai hasil ujian tidak sesuai dengan yang diharapkan Respon Kognitif Perhatian terganggu 18. Perhatian mudah terganggu oleh pikiran-pikiran dan hal lainnya 40 Pelupa 19. Mudah lupa rumus, langkah- langkah pengerjaan, metode analisis, dan sebagainya Universitas Sumatera Utara Tabel 12 Lanjutan. Blueprint Final Skala KTUS III Aspek Indikator Nomor dan Bentuk Item Persentase Hambatan dalam berfikir 20. Sulit dalam berfikir misal, sulit memahami rumus, konsep, sulit mengerjakan analisis statistik, sulit memahami kasus data, dan sebagainya Kesadaran diri meningkat 21. Menyadari bahwa saya berada di situasi yang mengancam Sulit berkonsentrasi 22. Sulit berkonsentrasi Sulit mengambil keputusan 23. Sulit memilih rumus atau analisis statistik yang tepat terhadap bentuk kasus data-data yang ada pada soal Kreatifitas menurun 24. Kurang mampu bila diminta untuk membuat contoh contoh kasus data yang berbeda dari soal-soal latihan sebelumnya Bingung 25. Bingung misal, kebingungan dalam memahami atau memaknai konsep, cara mengerjakan menganalisis data, dan sebaginya Takut 26. Memikirkan hal-hal yang menakutkan, misalnya seperti tidak akan bisa mengerjakan soal ujian, waktu ujian tidak akan cukup, berfikir bahwa analisis yang digunakan akan salah, dan pemikiran menakutkan lainnya. Kehilangan kontrol 27. Tidak mampu lagi memahami soal ujian, langkah-langkah pengerjaan dan analisis statsitik sehingga rasanya butuh tuntunan atau pengarahan dari orang lain 28. Tidak dapat berfikir apa-apa lagi blank 29. Pasrah Respon Perilaku Gelisah 30. Tidak tenang gelisah 20 Reaksi Terkejut 31. Bereaksi seperti saat sedang terkejut misal, terbodoh, terdiam, terpaku, dan sebagainya Bicara Cepat 32. Bicara menjadi lebih cepat ketika ada yang mengajak berbicara Menghindar 33. Menghindari bertatapan muka atau kontak mata dengan orang lain Universitas Sumatera Utara Tabel 12 Lanjutan. Blueprint Final Skala KTUS III

K. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperimental ini dilaksanakan dalam tiga tahap. Ketiga tahap tersebut terdiri dari 1 Tahap persiapan eksperimen, 2 Tahap pelaksanaan eksperimen, dan 3 Tahap pengolahan data.

1. Persiapan Eskperimen

Peneliti dan tim melakukan langkah – langkah sebagai berikut dalam mempersipakan penelitian eksperimen yang akan dilakukan, yaitu: a. Menyusun kuisioner preliminary KTUS untuk mengidentifikasi sejumlah anggota populasi, yaitu mahasiswa S1 Fakultas Psikologi USU yang memiliki kecemasan terhadap ujian statistika. Aspek Indikator Nomor dan Bentuk Item Persentase Kurang Koordinasi 34. Tidak responsif misal : bila ada yang memanggil, tidak langsung segera merespon menoleh kepada yang memanggil; tidak dapat segera mengantisipasi saat pulpen atau alat tulis lainnya hendak jatuh; dan sebagainya Melarikan diri dari masalah 35. Tidak ingin lagi mencoba mengerjakan soal ujian yang tidak bisa dikerjakan 36. Tidak ingin membahas lebih lanjut mengenai materi yang diujiankan saat ujian selesai 37. Berharap bahwa ujian tidak jadi dilaksanakan dan diganti di hari lain Menarik diri dari hubungan interpersonal 38. Tidak terlalu ingin berkomunikasi dengan teman bahkan saat ujian telah selesai 39. Tidak terlalu ingin diajak bercanda oleh teman setelah ujian selesai Total 100 Universitas Sumatera Utara b. Menentukan 4 lagu musik klasik sedatif dari 10 daftar lagu musik klasik sedatif dengan menyajikan kesepuluh lagu tersebut kepada 20 responden di luar sampel penelitian, kemudian responden diminta untuk memilih 4 lagu yang paling disukai dan paling membuat nyaman. c. Menyiapkan modul rancangan eksperimen d. Menyusun Skala Kecemasan Terhadap Ujian Statistika I, II dan III e. Menguji coba Skala Kecemasan Terhadap Ujian Statistika I dan III f. Peneliti bersama-sama dengan dosen pengampu Mata Kuliah Statistika dan Metodologi Penelitian Kuantitatif menyusun soal-soal Tes Prestasi Belajar Statistika. g. Peneliti berkoordinasi dengan Komting kelas A dan Komting kelas B serta dosen pengampu mata kuliah metodologi penelitian kuantitatif untuk menentukan jadwal dilangsungkannya eksperimen. h. Mempersiapkan ruangan-ruangan yang akan digunakan untuk eksperimen, perangkat audio yang akan digunakan untuk menyajikan musik klasik sedatif. i. Peneliti bekerja sama dengan komting kelas A dan komting kelas B serta dosen pengampu di mata kuliah metodologi penelitian kuantitatif untuk memastikan bahwa tidak ada satupun mahasiswa mata kuliah metodologi penelitian kuantitatif selain komting dan dosen pengampu yang mengetahui bahwa perlakuan yang akan diberikan pada hari eksperimen adalah merupakan sekedar rangkaian eksperimen. Komting dan dosen memastikan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah metodologi penelitian kuantitatif untuk tidak menjadi curiga dengan persiapan-persiapan eksperimen yang dilakukan oleh peneliti dan meyakinkan Universitas Sumatera Utara bahwa ujian statistika tes prestasi belajar statistika yang disamarkan yang akan dilaksanakan pada hari eksperimen adalah merupakan ujian sungguhan. j. Peneliti mendata jumlah sampel yang ada di kelas A dan B serta membagi jumlah sampel di masing-masing kelas menjadi 2 bagian, sehingga totalnya menjadi 4 bagian untuk nantinya didistribusikan ke dalam kelompok kontrol, kelompok eksperimen 1, 2 dan 3. k. Mencari empat ruangan yang dapat digunakan dan yang sesuai untuk pelaksanaan eksperimen l. Membuat surat izin pemakaian ruangan kepada bagian akademik Fakultas Psikologi USU m. Melakukan pemeriksaan ulang terhadap kondisi keempat ruangan yang telah ditetapkan dan mengatur serta menyamakan kondisi keempat ruangan disesuaikan dengan keperluan eksperimen yang akan dilakukan n. peneliti meminta komting di kelas A dan B untuk menginformasikan kepada seluruh mahasiswa yang mengikuti mata kuliah metedologi penelitian kuantitatif tahun 2014 mengenai jadwal dan lokasi keempat ruangan yang akan mereka gunakan pada saat hari ujian ujian = eksperimen yang disamarkan serta menginformasikan mahasiswa-mahasiswa mana saja yang akan ujian di ruang 1 untuk kelompok kontrol, ruang 2 untuk kelompok eksperimen 1, ruang 3 untuk kelompok eksperimen 2 dan ruang 4 untuk kelompok eksperimen 3. o. Memasang perangkat audio pada ruang eksperimen 2, 3 dan 4 yang akan digunakan untuk memutar 4 lagu musik klasik sedatif yang telah ditentukan Universitas Sumatera Utara sebelumnya. Ruang eksperimen 1 tidak dipasang perangkat audio karena tidak ada penyajian musik klasik sedatif pada ruangan ini. p. Menguji coba pemutaran 4 lagu musik klasik sedatif dengan menggunakan perangkat audio yang sudah dipasang pada ruang eksperimen 2, 3 dan 4. q. Mengukur kebisingan ruangan dan volume suara yang dihasilkan dari perangkat audio di ruang eksperimen 1, 2 dan 3 dengan menggunakan pengukur decibel. Setelah itu, peneliti kemudian menyamakan pengaturan perangkat audio di ketiga ruangan tersebut untuk dapat menghasilkan volume sebesar ± 50 dB lebih kurang 50 decibel di dalam ketiga ruangan. r. Peneliti meminta 8 mahasiswa di luar sampel penelitian dan 4 dosen dari departemen psikologi umum dan eksperimen fakultas psikologi usu agar bergabung dengan tim peneliti untuk membantu peneliti dalam menjalankan rangkaian eksperimen di keempat ruangan eksperimen. Tim dibagi menjadi 4 kelompok untuk bertugas di masing-masing ruangan. s. Melakukan briefing dengan tim peneliti tentang tugas-tugas dan jalannya rangkaian eksperimen yang akan dilakukan. t. Mencetak soal tes prestasi belajar statistika dan skala KTUS I, II dan III yang sudah diuji coba dan memperbanyak masing-masing alat ukur tersebut sebanyak jumlah mahasiswa yang mengikuti mata kuliah metodologi penelitian kuantitatif tahun 2014. u. Melakukan gladi resik terhadap prosedur eksperimen yang akan dilakukan pada ruangan-ruangan yang sudah ditetapkan untuk pelaksanaan eksperimen. Universitas Sumatera Utara

2. Pelaksanaan Eksperimen

Berikut adalah gambaran secara umum mengenai urutan pelaksanaan eksperimen yang dilakukan pada saat rangkaian eksperimen berlangsung : a. Peneliti dan tim bersiap-siap di ruang departemen psikologi umum dan eksperimen fakultas psikologi usu sampai komting mengabarkan bahwa seluruh sampel sudah masuk ke dalam 4 ruangan eksperimen yang telah disediakan. b. Ketika komting sudah memberi kabar, maka masing-masing anggota tim bergerak memasuki keempat ruangan eskperimen sesuai dengan tugas dan lokasi ruangan yang sudah ditetapkan kepada masing-masing anggota tim. b. Rangkaian kegiatan eksperimen yang pertama adalah pengukuran kecemasan terhadap ujian statistika pada sampel sebelum diberikan perlakuan dengan mendistribusikan skala KTUS I untuk diisi oleh sampel di keempat ruangan eksperimen c. Setelah mengisi skala KTUS I, sampel di keempat kelompok diberikan kesempatan untuk belajar selama 10 menit. Musik klasik sedatif disajikan pada ruang eksperimen 2 dan 4 dalam waktu 10 menit ini d. Setelah 10 menit berlangsung, maka dilakukan pengukuran kecemasan terhadap ujian statistika yang dirasakan sampel saat belajar selama 10 menit sebelumnya dengan mengisi skala KTUS II yang didistribusikan pada sampel di keempat ruangan e. Setelah mengisi skala KTUS II, maka ujian statistika dimulai selama 60 menit yang dimulai dengan mendistribusikan soal tes prestasi belajar statistika kepada Universitas Sumatera Utara sampel di keempat ruangan. Selama 60 menit ini, musik klasik sedatif disajikan pada ruang eksperimen 3 dan 4. f. Setelah 60 menit berlangsung, lembar soal dan jawaban tes prestasi belajar statistika pada semua sampel dikumpul oleh tim eksperimen, terlepas dari apakah sampel sudah siap ataupun tidak dalam mengerjakan soal tes. g. Setelah lembar soal dan jawaban tes prestasi belajar statistika dikumpul, selanjutnya dilakukan pengukuran kecemasan terhadap ujian statistika yang dirasakan sampel saat ujian selama 60 menit sebelumnya dengan mengisi skala KTUS III yang didistribusikan pada sampel di keempat ruangan g. Memperbolehkan sampel di keempat ruangan untuk meninggalkan ruangan eksperimen. Pelaksanaan eksperimen secara lebih detail dijelaskan dalam modul eksperimen yang dilampirkan pada lampiran penelitian ini.

3. Pengolahan data

Data-data yang diperoleh dari hasil skala KTUS I, KTUS II dan KTUS III serta hasil prestasi belajar statistika pada sampel dari keempat kelompok perlakuan kemudian di-input dan ditabulasi ke dalam program aplikasi komputer Microsoft Excel 2013 untuk memudahkan proses analisis data nantinya. Data-data yang sudah ditabulasi sudah siap untuk dianalisis dengan menggunakan metode statistik yang sesuai dengan tujuan yang ingin dilihat. Universitas Sumatera Utara

L. Metode Analisis Data

Data-data yang telah ditabulasi selanjutnya akan dilakukan analisis dengan beberapa metode analisis statistik untuk menguji hipotesis-hipotesis yang ada dalam penelitian ini. Metode analisis data beserta urutan penganalisisan datanya dilakukan sebagai berikut : 1. Uji normalitas untuk data KTUS I, II dan III serta data prestasi belajar statistika pada sampel di keempat kelompok dianalisis dengan menggunakan uji saphiro- wilk 2. Uji homogenitas varians untuk data KTUS I, II dan III serta data prestasi belajar statistika pada sampel di keempat kelompok dianalisis dengan menggunakan uji Levene 3. Uji sphericity untuk data KTUS I, II dan III pada sampel di keempat kelompok dianalisis dengan menggunakan uji Mauchly 4. Uji linearitas untuk data KTUS dengan prestasi belajar statistika dianalisis dengan menggunakan uji F Anova 5. Uji Homoskedasitas untuk data KTUS dengan prestasi belajar statistika dianalisis dengan menggunakan uji Glejser 8. Tidak adanya perbedaan KTUS I pada sampel di keempat kelompok sebelum menguji hipotesis 1 diuji dengan menganalisis data KTUS I menggunakan uji F one-way Anova 6. Hipotesis 1 diuji dengan menganalisis data Prestasi Belajar Statistika pada sampel dari keempat kelompok dengan menggunakan uji F one-way Anova Universitas Sumatera Utara untuk melihat apakah terdapat perbedaan tingkat prestasi belajar statistika sampel di keempat kelompok 7. Hipotesis minor 1.a diuji dengan menganalisis data Prestasi Belajar Statistika pada sampel dari keempat kelompok dengan menggunakan uji Gabriel’s post-hoc 9. Hipotesis 2 diuji dengan menganalisis data KTUS I, II dan III pada sampel di keempat kelompok menggunakan model linear umum atau General Linear Model GLM : Repeated Measures 10. Hipotesis minor 2.a diuji dengan menganalisis data KTUS II pada sampel di keempat kelompok menggunakan uji F one-way Anova 11. Hipotesis minor 2.b diuji dengan menganalisis data KTUS III pada sampel di keempat kelompok menggunakan uji F one-way Anova 12. Hipotesis 3 diuji dengan menganalisis nilai koefisien B dari hasil uji regresi linear berganda musik klasik sedatif terhadap KTUS, koefisien B dari hasil uji regresi linear berganda musik klasik sedatif terhadap prestasi belajar statiska serta koefisien B atas hasil uji regresi linear sederhana KTUS terhadap prestasi belajar statistika. Berbagai metode analisis data yang telah dipaparkan di atas menggunakan bantuan program aplikasi komputer SPSS 17.0 for Windows Evaluation Version. Universitas Sumatera Utara 88

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. ANALISIS DATA 1. Gambaran Sampel Penelitian

Total jumlah sampel ketika pelaksanaan eskperimen berlangsung adalah sebanyak 76 orang, yaitu 34 orang dari kelas A kelas yang berisi mahasiswa dengan NIM ganjil dan 42 orang dari kelas B kelas yang berisi mahasiswa dengan NIM genap. 34 sampel dalam kelas A kemudian dibagi ke dalam dua kelompok, yakni kelompok kontrol dan kelompok eksperimen 3. Begitu juga dengan 42 sampel dalam kelas B yang dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Rincian pembagian dan proporsi sampel ke dalam 4 kelompok dapat dilihat pada atbel 13: Tabel 13. Pembagian dan Proporsi Sampel ke Dalam Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Kelompok Jumlah Sampel Persentase Kelompok Kontrol 18 Orang dari Kelas A 23.7 Kelompok Eksperimen 1 21 Orang dari Kelas B 27.6 Kelompok Eksperimen 2 21 Orang dari Kelas B 27.6 Kelompok Eksperimen 3 16 Orang dari Kelas A 21.1 Total 76 Orang 100 Berdasarkan tabel 13, proporsi sampel di keempat kelompok diketahui tidak sama. Namun, persentase sampel di keempat kelompok juga masih sama- sama dalam rentang 20-an dengan selisih sebesar 6.5 dari persentase kelompok sampel terkecil 21.1 dengan kelompok sampel terbesar 27.6. Berikut ini akan dipaparkan mengenai gambaran kecemasan terhadap ujian Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Self-Regulated Learning Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Yang Aktif Berorganisasi Di Universitas Sumatera Utara

15 117 62

Pengaruh Kepribadian Big Five Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

10 92 76

Hubungan antara Konsep Diri dan penyesuaian Diri dengan Prestasi Belajar Pada Mahasiswa Baru Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

3 78 155

Pengaruh Metode Belajar Team Assited Individualization terhadap Prestasi Belajar Statistika pada Mahasiswa Psikologi | Alsa | Jurnal Psikologi 7667 13604 1 SM

0 0 10

Pengaruh Musik Klasik Sedatif Terhadap Prestasi Belajar Statistika Melalui Penurunan Kecemasan Ujian Statistika pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

0 0 20

Pengaruh Musik Klasik Sedatif Terhadap Prestasi Belajar Statistika Melalui Penurunan Kecemasan Ujian Statistika pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Musik Klasik Sedatif Terhadap Prestasi Belajar Statistika Melalui Penurunan Kecemasan Ujian Statistika pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

0 1 18

Pengaruh Musik Klasik Sedatif Terhadap Prestasi Belajar Statistika Melalui Penurunan Kecemasan Ujian Statistika pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

0 1 29

Pengaruh Musik Klasik Sedatif Terhadap Prestasi Belajar Statistika Melalui Penurunan Kecemasan Ujian Statistika pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

0 1 6

Pengaruh Musik Klasik Sedatif Terhadap Prestasi Belajar Statistika Melalui Penurunan Kecemasan Ujian Statistika pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

0 0 48