36
darah, menurunkan tingkat rangsang dan secara umum dapat membuat tenang. Elemen yang terdapat dalam musik sedatif adalah seperti tempo yang stabil,
stabilitas atau perubahan secara berangsur-angsur pada tekstur yang konsisten, modulasi harmoni yang terprediksi, kadens yang tepat, garis melodi yang
terprediksi, pengulangan materi, struktur dan bentuk yang tetap, timbre yang mantap dan sedikit aksen.
Berdasarkan pemaparan teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa musik klasik sedatif adalah musik klasik sebagai musik tradisi kesenian barat
yang dibuat dari tahun 1750-1830 yang dapat menurunkan detak jantung dan tekanan darah, menurunkan tingkat rangsang dan secara umum dapat membuat
tenang.
2. Manfaat dan Cara Kerja Musik Klasik
Muttaqin dan Kustap 2008 menyatakan bahwa musik secara umum dapat berfungsi sebagai alat terapi kesehatan. Ketika seseorang mendengarkan musik,
gelombang listrik yang ada di otaknya dapat diperlambat atau dipercepat dan pada saat yang sama, kinerja sistem tubuh pun mengalami perubahan. Bahkan, musik
mampu mengatur hormon-hormon yang mempengaruhi stres seseorang, serta mampu meningkatkan daya ingat. Musik dan kesehatan memiliki kaitan erat, dan
tidak diragukan bahwa dengan mendengarkan musik kesukaannya seseorang akan mampu terbawa ke dalam suasana hati yang baik dalam waktu singkat.
Musik juga memiliki kekuatan memengaruhi denyut jantung dan tekanan darah sesuai dengan frekuensi, tempo, dan volumenya. Makin lambat tempo
Universitas Sumatera Utara
37
musik, denyut jantung semakin lambat dan tekanan darah menurun. Akhirnya, pendengar pun terbawa dalam suasana santai, baik itu pada pikiran maupun tubuh.
Oleh karena itu, sejumlah rumah sakit di luar negeri mulai menerapkan terapi musik pada pasiennya yang mengalami rawat inap Muttaqin Kustap, 2008.
Musik dapat menyembuhkan sakit punggung kronis dan bekerja pada sistem syaraf otonom yaitu bagian sistem syaraf yang bertanggung jawab
mengontrol tekanan darah, denyut jantung, dan fungsi otak yang mengontrol perasaan dan emosi. Menurut penelitian, kedua sistem tersebut bereaksi sensitif
terhadap musik. Ketika kita merasa sakit, kita menjadi takut, frustasi dan marah yang membuat kita menegangkan ratusan otot dalam punggung. Mendengarkan
musik secara teratur membantu tubuh santai secara fisik dan mental sehingga membantu menyembuhkan dan mencegah sakit punggung. Para ahli yakin setiap
jenis musik klasik seperti Mozart atau Beethoven dapat membantu sakit otot Muttaqin Kustap, 2008.
Rachmawati dalam Susanti Rohmah, 2011 menambahkan bahwa ketika berada dalam kondisi cemas, maka seseorang akan akan merasakan
ketegangan, ketakutan dan kekhawatiran. Musik yang dapat memberikan ketenangan dan kedamaian adalah musik dengan tempo yang lebih lambat. Musik
dapat berfungsi sebagai alat terapi kesehatan. Ketika seseorang mendengarkan musik, gelombang listrik yang ada di otaknya dapat diperlambat atau dipercepat
dan pada saat yang sama kinerja sistem tubuh pun mengalami perubahan. Bahkan, musik mampu mengatur hormon-hormon yang mempengaruhi stres seseorang,
serta mampu meningkatkan daya ingat.
Universitas Sumatera Utara
38
Musik klasik mempengaruhi kinerja dan kemampuan otak melalui melodi dan ritmenya. Melodi adalah esensi yang dapat mendorong pemikiran kreatif,
sedangkan ritme mensinkronisasikan emosi-emosi yang ada dengan pola-pola vital seperti detak jantung dan pola bernafas, serta memicu peningkatan produksi
level serotonin di otak yang meningkatkan cara berfikir kritis. Serotonin
adalah sebuah neurotransmitter yang bekerja dalam transimisi impuls saraf dalam membantu mempertahankan rasa senang. Ketika otak
memproduksi serotonin, maka ketegangan akan mereda. Melodi dan ritme dalam musik klasik bertindak secara sinergis di dalam otak. Yang pertama adalah karena
ritmenya, yang mensinkronisasikan dengan irama vital tubuh seperti yang telah disebutkan dan menghasilkan suasana hati yang tepat untuk meningkatkan
kemampuan kognitif dan kreatif. Efek kedua yang bertindak bersinergi dengan yang pertama adalah melodi, yang akan membuat seseorang memiliki perasaan
yang hangat bahwa ia mampu mengatasi tantangan-tantangan yang ada melalui jalan untuk menemukan solusi baru dan memberikan kemampuan untuk membuat
pilihan yang tepat di antara berbagai solusi yang ada. Melodi dan irama bersama-sama bertindak bersinergi dengan otak dan
membuka saluran pendengaran dan sensorik yang terhubung ke otak, sehingga meningkatkan kemampuan otak Maglione, dalam situs Classical Forums, 2006
Susunan-susunan yang ada di dalam musik pada periode baroque dan klasik membuat otak memproduksi serotonin yang lebih banyak, membuat tubuh
dan pikiran dapat bekerja lebih baik ketika mendengarkan komposisi yang ada pada musik tersebut. Susunan ini melibatkan pola-pola khusus dalam ritme dan
Universitas Sumatera Utara
39
pitch, kontras pada karakter, pengulangan, serta perubahan pada tema. Musik modern tidak memberikan keseimbangan yang benar pada ritme dan melodinya,
sehingga tidak memberikan efek yang tepat pada otak seseorang Maglione, dalam situs Classical Forums, 2006.
3. Musik Klasik Sedatif Yang Sering Digunakan Dalam Terapi