84 pelaksanaan pemberian kredit bergulir di Kelurahan Jendi dengan ketentuan
yang ada yang tercantum dalam buku pedoman PNPM -M P dari Dinas Pekerjaan Umum . Perbedaan itu antara lain:
1. Mengenai
Aturan Penerima Pinjaman Kredit Bergulir
Pada pedoman di tuliskan bahwa masyarakat yang memperoleh pinjaman adalah masyarakat yang memiliki usaha produktif dan termasuk
dalam keluarga miskin. Pada kenyataanya di kelurahan Jendi, walaupun memang sebagian besar dari KSM peminjam adalah keluarga miskin,
namun pihak UPK juga memberikan pinjaman kepada keluarga yang mampu.Pihak UPK berasumsi, pemberian kredit bergulir ini hanya
diberikan kepada masyarakat miskin yang dipandang oleh UPK mampu mengembalikan angsuran, namun jika ada KSM dari keluarga mampu serta
dianggap mampu dalam hal pengembalian angsuran, UPK berkenan memberikan pinjaman. UPK beranggapan kredit bergulir ini diberikan
kepada KSM yang dianggap mampu membayar saja, jika tidak pengajuan kredit akan ditolak UPK.
2. Mengenai
Pelaksanaan Tahapan Pemberian Kredit Bergulir
Pemberian kredit bergulir telah diatur tahap-tahapnya dalam buku pedoman demikian pula dalam pelaksanaan di Kelurahan Jendi, namun dari
sekian banyak proposal yang masuk hanya sebagian kecil dari proposal ,melalui tahap-tahap dari pengajuan sampai dengan pembayaran pinjaman.
Jika Pihak UPK telah mengenal baik KSM atau dalam hal ini KSM itu adalah teman atau kerabat UPK yang mengajukan proposal, dengan hanya
membuat proposal pengajuan tanpa ada pemeriksaan dan pembinaan ,maka KSM tersebut bisa langsung ke tahap realisasi dan selanjutnya tahap
pembayaran.Selain itu tahap dari pengajuan sampai dengan realisasi KSM tersebut tidak memerlukan jangka waktu yang lama dibanding dengan KSM
yang tidak kenal dekat,walaupun KSM yang tidak kenal dekat tersebut sangat memerlukan modal dan termasuk keluarga miskin.Pihak UPK
mencari-cari alasan untuk menunda bahkan menolak proposal KSM yang
85 tidak dikenal tersebut dengan alasan dana pinjaman yang ada di UPK telah
habis untuk dipinjamkan. Tahap pemeriksaan yang kadang tidak dilakukan secara teliti UPK
dan BKM kepada KSM -KSM tertentu akan berdampak pada ketidakjujuran proposal yang dibuat KSM , isi proposal hanya rekayasa KSM sendiri, bukan
merupakan hal-hal yang sebenarnya, dari tujuan sampai pendapatan usaha. Semua ketidakjujuran KSM dilakukan untuk meloloskan proposal mereka
ke tahap realisasi. Kesalahan pihak UPK ini nanti akan menimbulkan kemacetan angsuran kredit bergulir, selain itu tahapan lain yang sering tidak
dilaksanakan oleh UPK adalah tahapan pembinaan. Tahapan yang sebenarnya sesuai ketentuan harus dilakukan secara teratur dan insentif
kepada usaha KSM yang mengajukan pinjaman tidak dilaksanakan, sehingga banyak UKM masyarakat yang mengalami kendala namun tidak
dapat memperoleh solusi. Padahal jika UKM masyarakat mengalami kendala ,maka akan berdampak pada macetnya kredit yang mereka peroleh.
Pihak UPK hanya melakukan pembinaan pada saat ada pengawasan dari PNPM -M P pusat.
3. Mengenai