Tahap Pembinaan Peminjam Tahap Pembayaran Kembali Pinjaman

75 Petugas UPK meneliti kelengkapan isi berkas pinjaman Copy Bukti Kas Keluar, Surat Perjanjian Pinjaman, blanko Putusan M anajer UPK, blanko Pemeriksaan analis, Usulan Petugas UPK, dan Permohonan Pinjaman, Pengajuan Pinjaman anggota, copy KTP dan Berita Acara Pembentukan KSM serta Aturan M ain KSM , kemudian menyimpan secara berurutan berdasarkan nomor rekening pinjaman.

e. Tahap Pembinaan Peminjam

Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan penggunaan pinjaman dan mengingatkan peminjam akan kewajiban dalam melakukan pembayaran pinjaman, maka Petugas UPK perlu melakukan pembinaan kepada peminjam. Bentuk pembinaan dilakukan dengan melakukan kunjungan dan silaturahmi menjaga hubungan baik kepada peminjam 1 bulan setelah realisasi pinjaman ketempat usaha peminjam, dengan tujuan : 1. Melihat kondisi usaha masih berjalan atau tidak 2. Melihat perkembangan usaha peminjam, makin berkembang atau makin menurun. 3. Melihat tujuan pinjaman digunakan sesuai dengan permohonan atau menyimpang. 4. Membantu mencarikan jalan keluar apabila terjadi masalah dengan usaha peminjam Kunjungan ke rumah peminjam, dengan tujuan : 1. Melihat kepastian domisili KSM peminjam 2. Melihat keadaan kesejahteraan peminjam 3. Membantu mencarikan jalan keluar kepada peminjam apabila terjadi masalah dengan kesejahteraan peminjam yang akan mempengaruhi kelancaran angsuran pinjamannya. Dengan kunjungan silaturahmi dan pembinaan kepada peminjam di bulan pertama setelah realisasi, maka akan lebih awal terdeteksi apabila terjadi penyimpangan dalam penggunaan pinjaman, atau apabila terdapat masalah pada peminjam, Bp Sugeng mengatakan: 76 “.... setelah 1 bulan realisai saya melakukan pembinaan dengan mengunjungi rumah masing-masimg anggota KSM untuk melihat kondisi usaha masih berjalan atau tidak, perkembangan, tujuan,dan membantu mencarikan penyelesaian jalan keluar jika terjadi masalah masing-masing anggota KSM , jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan bisa menjadi tunggakan kredit, kami UPK bisa lebih awal mengantisipasi’wawancara Bp.Sugeng tanggal 29 Mei 2010 pukul 13.00WIB .

f. Tahap Pembayaran Kembali Pinjaman

M enjelang 1 atau 2 hari tanggal pembayaran angsuran pinjaman, anggota KSM menyerahkan uang angsuran dan jasa pinjaman kepada ketua KSM untuk disetorkan ke UPK. Pengurus dan anggota KSM wajib saling mengingatkan kepada yang belum menyetorkan uang angsuran pinjamannya agar segera memenuhi kewajibannya. Angsuran pinjaman pokok dan jasa serta tabungan yang terkumpul, disetor oleh Pengurus KSM kepada UPK dengan membawa Kartu Pinjaman KSM dan Kartu Tabungan. Seperti penuturan Bp.Sularman ketua KSM Ngupoyo M aju: ” waktu tanggal jatuh tempo pembayaran ,saya sudah mengumpulkan uang setoran anggota KSM saya, lalu saya setor kepada Bp.Sugeng dan dicatat ke dalam Kartu Pinjaman KSM , dan sedikit menabung untuk storan bulan depan”Wawancara Bp. Sularman tanggal 3 Juni 2010 pukul 16.00WIB. Kasir menghitung jumlah setoran dari KSM ., apabila jumlahnya sesuai, Kasir membuat Bukti Kas M asuk UPK , selanjutnya pembuku mencatat penerimaan setoran dari KSM dalam buku Kas Harian UPK, Kartu Pinjaman KSM dan UPK , Catatan Uang M asuk Kartu Tabungan KSM , Register Tabungan dan Buku Register Pinjaman KSM . UPK menyerahkan kembali Kartu Pinjaman KSM , Kartu Tabungan KSM UPK milik KSM yang telah diisi dan ditandatangani oleh petugas UPK kepada penyetor Pengurus KSM pada kesempatan pertama memberitahukan transaksi penyetoran pinjaman dan tabungan tersebut kepada anggotanya. Tidak dianjurkan untuk melakukan pembayaran angsuran pinjaman di luar kantor LKM UPK dan diluar jam kerja. Apabila pengurus atau anggota KSM mengalami kesulitan untuk membayar angsuran pinjaman, maka pengurus 77 dan anggota lain wajib mengusahakan memenuhi kewajiban tersebut terlebih dahulu sebagai bentuk tanggung jawab kesepakatan tanggung renteng. S kema Tahap Pemberian Kredit Bergulir Tahap Dokumen Yang Digunakan Gambar 10: Skema Tahap Pemberian Kredit Bergulir Kelurahan Jendi Sumber: Arsip BKM “Ngudi Mulyo” 1. Pengajuan Pinjaman 2. Pemeriksaan Pinjaman 3. Putusan Pinjaman 6. Pembayaran Pinjaman 1. Analisis pinjaman Blanko permohonan pinjaman 2. Usulan Pinjama Blanko Permohonan Pinjaman Catatan Hasil Pembinaan Pinjaman 1. Kartu pinjaman 2. Bukti kas masuk 3. Kartu tabungan Putusanpersetujuanpenolakan dari Usulan Pinjaman 1. Surat Perjanjian Pinjaman 2. Bukti Kas Keluar 3. Kartu pinjaman 5. Pembinaan Peminjam 4. Realisasi Pinjaman Blanko Permohonan pinjaman,dilampiri: Blanko pengajuan Pinjaman 1. Copy KTP 2. Berita Acara Pembentukan KSM 3. Surat pernyataan KSM 78

2. Peranan Kredit Bergulir PNPM Mandiri Perkotaan Kepada

Dokumen yang terkait

Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Studi Kasus Kerajinan Sapu Moro Bondo di Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang)

2 62 130

Pemberdayaan Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) Masyarakat Desa Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

2 85 78

Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)Masyarakat Desa Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)Mandiri (Studi kasus di Desa Jorlang Huluan Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun)

7 132 78

Partisipasi Petani Dalam Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP)

5 34 118

Partisipasi Masyarakat Melalui Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP)( Studi kasus: Desa Pertampilen Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang )

6 66 117

Pengaruh Pemberdayaan Usaha Kecil Dan Menengah Terhadap Pembangunan Ekonomi Masyarakat Kabupaten Karo (Studi pada Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karo)

39 304 119

Peran Disperindag Dalam Memberdayakan Usaha Kecil dan Menengah di Kecamatan Medan Denai

13 177 85

Analisis Pengembangan UKM (Usaha Kecil Menengah) dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat (Studi Kasus : UKM Kecamatan Medan Tembung)

0 35 85

Analisa Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha Kecil Dan Menengah: Studi Kasus PT. BPR Laksana Abadi Sunggal Medan

0 29 86

Upaya Pengembangan Usaha Kecil Bordir Dan Sulaman Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat (Studi Kasus : Kotamadya Bukittinggi )

0 28 93