Lembaga Keswadayaan Masyarakat LKM Pengawas UPK

28 Gambar 3: Gambar Struktur organisasi Unit Pengelola Keuangan UPK Sumber : Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pinjaman Bergulir ,Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jendral Cipta Karya Sebelum kegiatan pinjaman bergulir dalam kelurahan yang bersangkutan dimulai, harus dilakukan pengujian kelayakan, baik untuk LKM , UPK, maupun KSM sebagai anggota dengan menggunakan instrumen kriteria kelayakan yang sudah disiapkan . Kegiatan pinjaman bergulir dapat dilaksankan , hanya jika para pelaku tersebut telah memenuhi kriteria kelayakan yang dijelaskan dibawah ini:

1. Lembaga Keswadayaan Masyarakat LKM

LKM yang akan mengelola kegiatan Pinjaman Bergulir harus memenuhi persyaratan miniman sebagai berikut: a. LKM telah terbentuk secara sah sesuai ketentuan PNPM Mandiri Perkotaan dan memiliki Anggaran Dasar yang di dalamnya antara lain menyatakan bahwa: 1. Kegiatan Pinjaman Bergulir akan dijalankan sebagai salah satu alat penanggulangan kemiskinan di wilayahnya. 2. Dana Pinjaman Bergulir hanya diperuntukkan untuk kegiatan pinjaman bergulir saja. 3. Pendapatan UPK hanya untuk memebiayai kegiatan operasional UPK dan tidak dap at dipergunakan untuk membiayai kegiatan lainya, termasuk biaya LKM dan Pengawas. Pengawas hanya bisa dibiayai dari laba bersih tahunan UPK. M anager UPK Pembuku Kasir M asyarakat Petugas Pinjaman 29 b. LKM telah mengangkat pegawas UPK 2-3 orang dan petugas UPK minimal 2 orang. Semua telah memperoleh pelatihan dari PNPM M andiri perkotaan dan telah memiliki uraian tugas dan tanggung jawab. c. LKM dengan persetujuan masyarakat telah membuat atura dasar Pinjaman Bergulir yang membuat kriteria KSM dan anggotanya yang boleh menerima pinjaman, besar pinjaman mula-mula, besar jasa pinjaman, jangka waktu pinjaman dan sistem angsuran pinjaman serta ketentuan mengenai tanggung renteng anggota KSM . d. Untuk kelurahandesa lam yang telah menjalankan P2KP : 1 Kinerja pinjaman bergulir yang dijalankan mencapai kriteria memuaskan; peminjam berisiko LAR10,pinjaman berisiko PAR10, ratio pendapatan biaya CCr125 dan hasil investasi ROI10. 2 Bersedia melakukan perbaikan kelembagaan antara lain: a Membentuk pengawas UPK. b LKM telah menerima pelatihan dari PNPM Mandiri Perkotaan . c Telah memiliki rekening atas nama LKM dengan kewenangan menandatangani 3 orang.

2. Pengawas UPK

Pengawas UPK bertugas mengawasi kegiatan UPK dalam mengelola Pinjaman Bergulir telah memenuhi kriteria minimal antara lain: a. Telah diangkat oleh LKM dengan persetujuan masyarakat sebanyak 2-3 orang, memenuhi unsur laki-lakidan perempuan. b. Telah memiliki uraian tugas yang mencangkup tugas dan tanggungjawab pengawas. c. Telah mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh PNPM Mandiri Perkotaan. 30

3. Unit Pengelola Keuangan UPK

Dokumen yang terkait

Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Studi Kasus Kerajinan Sapu Moro Bondo di Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang)

2 62 130

Pemberdayaan Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) Masyarakat Desa Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

2 85 78

Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)Masyarakat Desa Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)Mandiri (Studi kasus di Desa Jorlang Huluan Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun)

7 132 78

Partisipasi Petani Dalam Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP)

5 34 118

Partisipasi Masyarakat Melalui Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP)( Studi kasus: Desa Pertampilen Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang )

6 66 117

Pengaruh Pemberdayaan Usaha Kecil Dan Menengah Terhadap Pembangunan Ekonomi Masyarakat Kabupaten Karo (Studi pada Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karo)

39 304 119

Peran Disperindag Dalam Memberdayakan Usaha Kecil dan Menengah di Kecamatan Medan Denai

13 177 85

Analisis Pengembangan UKM (Usaha Kecil Menengah) dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat (Studi Kasus : UKM Kecamatan Medan Tembung)

0 35 85

Analisa Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha Kecil Dan Menengah: Studi Kasus PT. BPR Laksana Abadi Sunggal Medan

0 29 86

Upaya Pengembangan Usaha Kecil Bordir Dan Sulaman Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat (Studi Kasus : Kotamadya Bukittinggi )

0 28 93