81 ” Pinjaman dari PNPM-MP kurang mbak, saya dan KSM saya hanya
memperoleh Rp 1.500.000,00 setelah sebelumnya 2 kali mendapat pinjaman. Jaman sekarang cuman Rp 1.500.000,00 kurang mbak,
tanggung mbak karena sekarang saja harga bahan baku mahal apalagi alat- alat produksinya, tenaga yang kita keluarkan tidak sesuai dengan
laba yang dihasilkan”wawancara Bp.Suwardi tanggal 27 Juni pukul 17.00 WIB .
c. Terjadi
Tunggakan Angsuran Atau Kredit Macet Oleh KS M Dan Penyalahgunaan
Nama Anggota Peminjam KS M
Hambatan atau masalah tidak hanya dialami oleh masyarakat dari pihak UPK selaku pengelola pinjaman juga mengalami. Di kelurahan Jendi
termasuk Kelurahan yang tingkat pengembalian pinjaman tinggi diatas 90, tapi tunggakan p injaman dimanapun itu pasti terjadi.Ada KSM yang
menunggak sampai 6 kali angsuran yang seharusnya KSM tersebut membayar 12 kali angsuran. Padahal dari pihak UPK terus mengujungi
KSM yang bersangkutan, untuk menagih tunggakan. Selain itu kadang UPK dibohongi oleh masyarakat, ada masyarakat yang sudah dipercay a oleh UPK
namanya dipakai oleh orang lain atau kerabatnya, sehingga ketika terjadi tunggakan,ketika UPK menemui pihak nama yang tercatat dalam daftar
pinjaman tidak mau membayar dan meminta UPK untuk menagih sendiri kepada pihak yang meminjam nama orang tersebut. Hal ini menjadikan
pihak UPK kerepotan, karena membinggungkan dalam penagihan tunggakan. Bp . Sugeng mengatakan:
“...waduh mbak walaupun di kelurahan Jendi termasuk kelurahan yang tingkat pengembalian pinjaman diatas 90 ,tapi masih ada juga
KSM yang nakal. KSM tersebut mempunyai tunggakan dari 3 kali sampai 6 kali angsuran. Awalnya kami memberikan pinjaman karena
percaya bahwa KSM tersebut mampu mengembalikan pinjaman, tapi di waktu berikutnya mereka menunggak dengan alasan usaha mereka
bangkrut dan modal mereka habis sedangkan mereka hanya berkerja sebagai petani. Selain itu kami juga kadang tertipu dengan masyarakat
yang mempergunakan nama orang lain yang percaya untuk mengajukan pinjaman, tapi ketika menunggak pihak nama yang
terdaftar tidak mau bertanggungjawab dan menyuruh kita meminta kepada pihak yang meminjam namanya.Ya, kita kan jadi kerepotan
mbak”wawancara Bp.Sugeng tanggal 29 Mei 2010 pukul 13.00WIB.
82 Ada juga masalah mengenai siapa saja y ang berhak memperoleh
pinjaman.M enurut aturan dasar pinjaman bergulir hanya diberikan kepada masyarakat miskin yang membentuk KSM dan memiliki usaha. Namun pada
kenyataanya di kelurahan Jendi tidak seperti aturan dasar, pinjaman diberikan kepada masyarakat yang miskin dan bisa memiliki kemampuan untuk
mengembalikan pinjaman saja, yang dianggap UPK dan BKM tidak mampu mengembalikan pinjaman tidak diberikan pinjaman. M alahan masyarakat yang
mampu tapi memiliki usaha juga bisa mengajukan pinjaman tersebut, seperti penuturan Bp.Sugeng :
”KSM yang kami beri pinjaman kami utamakan kepada masyarakat miskin yang
memiliki usaha
dan dianggap memilki kemampuan untuk
mengembalikan pinjaman, yang dianggap tidak memiliki kemampuan mengembalikan tidak kami berikan pinjaman. Hal ini dilakukan untuk
mencegah resiko pinjaman yang macet”wawancara Bp.Sugeng tanggal 29 M ei pukul 13.00WIB.
4. Usaha-Usaha Yang Dilakukan UPK dan LKM Dalam Menghadapi