Saling Koreksi Untuk Menghindari Kekeliruan Tabel 4.45 Komunikasi Membina Hubungan yang Harmonis dan Kemitraan Tabel 4.47

7. Saling Koreksi Untuk Menghindari Kekeliruan Tabel 4.45

Komunikasi Mengoreksi Pekerjaan Sesama Respon F Sangat Jeas Jelas 21 95,5 Kurang Jelas 1 4,5 Tidak Jelas Total 22 100,0 Sumber: P.45FC.47 Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 22 orang pegawai yang menjadi subjek penelitian, 21 pegawai atau 95,5 menyatakan bahwa komunikasi yang terjalin diantara pegawai sederajat dalam mengoreksi pekerjaan adalah jelas dan 1 pegawai atau 4,5 menyatakan kurang jelas. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi yang terjalin diantara pegawai sederajat dalam mengoreksi mapun memberitahukan kelebihan dan kekurangan sesama pegawai dalam pekerjaan mereka adalah jelas. Hal ini dapat dilihat dimana pegawai saling tukar pendapat, saling mengingatkan jika terjadi kekeliruan, mengingatkan sesama pegawai agar serius bekerja. Sedangkan pegawai yang menyatakan kurang jelas karena merasa tidak ada kapasitas sesama pegawai untuk mengoreksi karena sudah ada tupoksi masing-masing. Tabel 4.46 Komunikasi Menghindari Kekeliruan Respon F Sangat Dapat 2 9,1 Dapat 18 81,8 Kurang Dapat 2 9,1 Tidak Dapat Total 22 100,0 Sumber: P.46FC.48 Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 22 orang pegawai yang menjadi subjek penelitian, 18 pegawai atau 81,8 menyatakan bahwa komunikasi yang terjalin Universitas Sumatera Utara diantara sesama pegawai sederajat dapat menghindari kekeliruan, 2 pegawai atau 9,1 menyatakan sangat dapat, dan 2 pegawai atau 9,1 menyatakan kurang dapat. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi yang terjalin diantara sesama pegawai sederajat dapat menghindari kekeliruan. Hal ini dapat dilihat dari komunikasi berfungsi mengingatkan pegawai akan tupoksinya masing- masing. Sedangkan pegawai yang menyatakan kurang dapat karena merasa tidak ada kapasitas sesama pegawai untuk mengoreksi karena sudah ada tupoksi masing-masing.

8. Komunikasi Membina Hubungan yang Harmonis dan Kemitraan Tabel 4.47

Komunikasi Membina Hubungan yang Harmonis Respon F Sangat Terpelihara Dengan Baik 2 9,1 Terpelihara Dengan Baik 19 86,4 Kurang Terpelihara Dengan Baik 1 4,5 Tidak Terpelihara Dengan Baik Total 22 100,0 Sumber: P.47FC.49 Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 22 orang pegawai yang menjadi subjek penelitian, 19 pegawai atau 86,4 menyatakan bahwa komunikasi yang terjalin diantara sesama pegawai sederajat dalam membina hubungan yang harmonis terpelihara dengan baik, 2 pegawai atau 9,1 menyatakan sangat terpelihara dengan baik, dan 1 pegawai atau 4,5 menyatakan kurang terpelihara dengan baik. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi diantara sesama pegawai sederajat terpelihara dengan baik sehingga tercipta hubungan yang harmonis. Hal ini dapat dilihat dari anggapan para pegawai bahwa mereka merupakan saudara untuk saling bertukar pikiran. Sedangkan pegawai yang menytakan kurang terpelihara dengan baik karena ada beberapa pegawai yang mementingkan diri sendiri sehingga menghambat keharmonisan di dalam bekerja. Universitas Sumatera Utara 4.3.3 Kinerja Pegawai 4.3.3.1 Tugas Fungsional

1. Otoritas Tabel 4.48

Menjalankan Tugas Sesuai Wewenang Respon F Sangat Sesuai 1 4,5 Sesuai 20 90,9 Kurang Sesuai 1 4,5 Tidak Sesuai Total 22 100,0 Sumber: P.48FC.50 Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 22 orang pegawai yang menjadi subjek penelitian, 20 pegawai atau 90,9 menyatakan bahwa pegawai menjalankan tugas mereka sesuai dengan wewenang yang diberikan kepada mereka, 1 pegawai atau 4,5 menyatakan sangat sesuai, dan 1 pegawai atau 4,5 menyatakan kurang sesuai. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pegawai menjalankan tugas mereka sesuai dengan wewenang yang diberikan kepada mereka. Hal ini dilihat dari kepatuhan pegawai bekerja sesuai dengan tupoksi mereka dan menyadari bahwa mereka bekerja tidak dengan sesuka hati. Tabel 4.49 Menjadikan Wewenang Sebagai Dasar Respon F Sangat Menjadikannya Dasar 2 9,1 Menjadikannya Dasar 20 90,9 Kurang Menjadikannya Dasar Tidak Menjadikannya Dasar Total 22 100,0 Sumber: P.49FC.51 Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 22 orang pegawai yang menjadi subjek penelitian, 20 pegawai atau 90,9 menyatakan pegawai menjadikan wewenang Universitas Sumatera Utara yang diberikan kepadanya sebagai dasar bekerja dan 2 pegawai atau 9,1 menyatakan sangat menyatakan. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pegawai bekerja berdasarkan wewenang yang diberikan kepadanya. Wewenang dijadikan pedoman agar pegawai tidak salah dan mengambil tupoksi orang lain dalam menjalankan tugas.

2. Tanggung Jawab Tabel 4.50

Bersedia Menanggung Akibat Respon F Sangat Bersedia 3 13,6 Bersedia 17 77,3 Kurang Bersedia 1 4,5 Tidak Bersedia 1 4,5 Total 22 100,0 Sumber: P.50FC.52 Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 22 orang pegawai yang menjadi subjek penelitian, 17 pegawai atau 77,3 menyatakan bersedia menanggung akibat apabila terjadi sesuatu yang mempersalahkan pegawai, 3 pegawai atau 13,6 menytakan sangat bersedia, 1 pegawai atau 4,5 menyatakan kurang bersedia, dan 1 pegawai atau 4,5 menyatakan tidak bersedia. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pegawai bersedia menanggung akibat apabila terjadi sesuatu yang mempersalahkan pegawai. Pegawai bersedia karena sudah menjadi tanggung jawabpegawai sesuai dengan tupoksi yang telah diberikan dan pegawai harus siap dengan segala resiko yang sebelumnya telah diberitahukan oleh kepala bidang. Sedangkan pegawai yang menyatakan kurang bersedia karena sistem di catatan sipil bersifat SIAK yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.51 Bersedia Apabila Berperkara Dengan Sesama Pegawai Respon F Sangat Bersedia 1 4,5 Bersedia 18 81,8 Kurang Bersedia 1 4,5 Tidak Bersedia 2 9,1 Total 22 100,0 Sumber: P.51FC.53 Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 22 orang pegawai yang menjadi subjek penelitian, 18 pegawai atau 81,8 menyatakan bahwa pegawai bersedia bertanggung jawab menanggung perkara yang melibatkan orang lain, 1 pegawai atau 4,5 menyatakan sangat bersedia, 1 pegawai atau 4,5 menyatakan kurang bersedia, dan 2 pegawai atau 9,1 menyatakan tidak bersedia. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pegawai bersedia bertanggung jawab menanggung perkara yang melibatkan orang lain. Pegawai bersedia karena tupoksi pegawai jelas. Sedangkan pegawai yang menyatakan kurang dan tidak bersedia karena oknumnya bersifat tersistim yaitu adanya team work yang mengharuskan oknum harus bekerja sama co-operative. Pegawai juga berusaha menghindari konflik dan mendahulukan penyelesaian masalah secara kekeluargaan. Tabel 4.52 Datang Sebelum Jam Kerja Respon F Sangat Tepat Waktu Tepat Waktu 19 86,4 Kurang Tepat Waktu 3 13,6 Tidak Tepat Waktu Total 22 100,0 Sumber: P.52FC.54 Universitas Sumatera Utara Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 22 orang pegawai yang menjadi subjek penelitian, 19 pegawai atau 86,4 menyatakan bahwa pegawai tepat waktu datang bekerja dan 3 pegawai atau 13,6 menyatakan kurang tepat waktu. Berdasarkan diatas dapat disimpulkan bahwa pegawai datang tepat waktu di kantor. Pegawai selalu tepat waktu karena jarak rumah dengan kantor dekat. Sedangkan pegawai yang meyatakan kurang tepat waktu adalah karena profesi sebagai ibu rumah tangga yang memiliki banyak tugas di rumah dan juga urusan lain. Tabel 4.53 Menjalankan Perintah Atasan Dengan Baik Respon F Sangat Baik 2 9,1 Baik 20 90,9 Kurang Baik Tidak Baik Total 22 100,0 Sumber: P.53FC.55 Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 22 orang pegawai yang menjadi subjek penelitian, 20 pegawai atau 90,9 menyatakan bahwa pegawai menjalankan perintah atasan dengan baik dan 2 pegawai atau 9,1 menyatakan sangat baik. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pegawai menjalankan perintah atasan dengan baik. Hal tersebut dilakukan karena pegawai menghormati atasannya dan pegawai menganggap bahwa mereka harus loyal terhadap atasan mereka. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.54 Hadir Dalam Setiap Jadwal Pekerjaan Respon F Sangat Taat 1 4,5 Taat 20 90,9 Kurang Taat 1 4,5 Tidak Taat Total 22 100,0 Sumber: P.54FC.56 Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 22 orang pegawai yang menjadi subjek penelitian, 20 pegawai atau 90,9 menyatakan bahwa mereka hadir di setiap jadwal pekerjaan mereka, 1 pegawai atau 4,5 menyatakan sangat taat, dan 1 pegawai atau 4,5 menyatakan kurang taat. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pegawai taat untuk selalu hadir di setiap jadwal kerja mereka. hal tersebut mereka lakukan karena hal itu merupakan tanggung jawab moril pegawai. Sedangkan pegawai yang menyataka kurang taat karena pegawai tersebut dalam tahap perpindahan tugas.

3. Efektivitas Tabel 4.55

Menyelesaikan Pekerjaan Tepat Waktu Respon F Sangat Tepat Waktu 3 13,6 Tepat Waktu 18 81,8 Kurang Tepat Waktu 1 4,5 Tidak Tepat Waktu Total 22 100,0 Sumber: P.55FC.57 Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 22 orang pegawai yang menjadi subjek penelitian, 18 pegawai atau 81,8 menyatakan bahwa pegawai menyelesaikan pekerjaan mereka dengan tepat waktu, 3 pegawai atau 13,6 menyatakan sangat tepat waktu, dan 1 pegawai atau 4,5 menyatakan kurang tepat waktu. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan urain diatas dapat disimpulkan bahwa pegawai menyelesaikan pekerjaan mereka dengan tepat waktu. Hal tersebut mereka lakukan karena harus menepati janji terhadap masyarakat demi memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat. Sedangkan pegawai yang menyatakan kurang tepat waktu karena terkadang pegawai yang satu harus menunggu tugas yang dikerjakan di bidang lain selesai untuk ditindaklanjuti. Tabel 4.56 Berusaha Mempertahankan Ketepatan Waktu Respon F Sangat Berusaha 2 9,1 Berusaha 19 86,4 Kurang Berusaha 1 4,5 Tidak Berusaha Total 22 100,0 Sumber: P.56FC.58 Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 22 orang pegawai yang menjadi subjek penelitian, 19 pegawai atau 86,4 menyatakan bahwa pegawai selalu berusaha mempertahankan ketepatan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan, 2 pegawai atau 9,1 menyatakan sangat berusaha, dan 1 pegawai atau 4,5 menyatakan kurang berusaha. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pegawai selalu berusaha mempertahankan ketepatan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan. Hal tersebut mereka lakukan untuk mendapatkan hal yang memuaskan dan hubungan yang baik dengan masyarakat tetap terjaga. Sedangkan pegawai yang menyatakan kurang berusaha karena bergantung pada kondisi atasan pegawai. Universitas Sumatera Utara 4. Efisien Tabel 4.57 Pengorbanan Seimbang Dengan Penghargaan Respon F Sangat Seimbang Seimbang 14 63,6 Kurang Seimbang 6 27,3 Tidak Seimbang 2 9,1 Total 22 100,0 Sumber: P.57FC.59 Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 22 orang pegawai yang menjadi subjek penelitian, 14 pegawai atau 63,6 menyatakan bahwa pengorbanan yang mereka berikan seimbang dengan penghargaan yang mereka terima secara manusiawi, 6 pegawai atau 27,3 menyatakan kurang seimbang, dan 2 pegawai atau 9,1 menyatakan tidak seimbang. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pegawai mendapatkan penghargaan manusiawi yang seimbang dengan pengorbanan yang mereka berikan. Hal tersebut mereka katakan karena pegawai mendapat pujian dari sumbangsih tenaga dan pikiran yang diberikan. Pegawai juga merasa dihargai oleh atasan mereka. Tabel 4.58 Pengorbanan Seimbang Dengan Pendapatan Respon F Sangat Seimbang Seimbang 16 72,7 Kurang Seimbang 6 27,3 Tidak Seimbang Total 22 100,0 Sumber: P.58FC.60 Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 22 orang pegawai yang menjadi subjek penelitian, 16 pegawai atau 72,7 menyatakan bahwa pengorbanan yang Universitas Sumatera Utara diberikan oleh pegawai seimbang dengan pendapatan yang mereka terima dan 6 pegawai atau 27,3 menyatakan kurang seimbang. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengorbanan yang diberikan oleh pegawai seimbang dengan pendapatan yang mereka terima. Hal tersebut mereka katakan karena sesuai dengan ketentuan UU yang berlaku, dimana pemberian gaji PNS sudah jelas, tidak seperti di swasta. Sedangkan pegawai yang menyatakan kurang seimbang karena pegawai tidak pernah menerima gaji selain dari dinas, misalnya tunjangan dan uang makan. Sebagian pegawai juga mengatakan bahwa gaji yang mereka peroleh sangat minim dan tidak seimbang dengan biaya kehidupan sehari-hari yang semakin mahal. Tabel 4.59 Pengorbanan Seimbang Dengan Karir Respon F Sangat Seimbang 2 9,1 Seimbang 16 72,7 Kurang Seimbang 4 18,2 Tidak Seimbang Total 22 100,0 Sumber: P.59FC.61 Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 22 orang pegawai yang menjadi subjek penelitian, 16 pegawai atau 72,7 menyatakan bahwa pengorbana yang diberikan pegawai seimbang dengan karir yang dicapai, 4 pegawai atau 18,2 menyatakan kurang seimbang, dan 2 pegawai atau 9,1 menyatakan sangat seimbang. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengorbanan yang diberikan pegawai seimbang dengan karir yang dicapai. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan pangkat satu kali dalam tahun, hal tersebut dilakukan tepat waktu. Sedangkan yang menyatakan kurang seimbang karena beberapa pegawai tidak mengalami kenaikan jabatan meski sudah bertahun-tahun bekerja, hal tersebut mengakibatkan pegawai apatis terhadap penjenjangan karir. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.60 Berusaha Menyeimbangkan Pengorbanan Dengan Tujuan yang Dicapai Respon F Sangat Berusaha 2 9,1 Berusaha 19 86,4 Kurang Berusaha 1 4,5 Tidak Berusaha Total 22 100,0 Sumber: P.60FC.62 Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 22 orang pegawai yang menjadi subjek penelitian,19 pegawai atau 86,4 menyatakan bahwa mereka selalu berusaha menyeimbangkan pengorbanan dengan tujuan yang hendak mereka capai, 2 pegawai atau 9,1 menyatakan sangat berusaha, dan 1 pegawai atau 4,5 menyatakan kurang berusaha. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pegawai selalu berusaha menyeimbangkan pengorbanan dengan tujuan yang hendak mereka capai. Hal tersebut mereka lakukan karena menurut mereka pengorbanan itu bukan sesuatu yang mahal. Sedangkan pegawai yang menyatakan kurang berusaha karena pegawai sudah memiliki porsi masing-masing dan penjenjangan karir sudah memiliki poin tertentu dalam kurun waktu yang ditentukan.

5. Inisiatif Tabel 4.61

Memulai Pekerjaan Tanpa Perintah Atasan Respon F Sangat Sering 5 22,7 Sering 15 68,2 Jarang 2 9,1 Tidak Pernah Total 22 100,0 Sumber: P.61FC.63 Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 22 orang pegawai yang menjadi subjek penelitian, 15 pegawai atau 68,2 menyatakan bahwa pegawai sering Universitas Sumatera Utara mengerjakan tugas tanpa menunggu perintah dari atasan mereka, 5 pegawai atau 22,7 menyatakan sangat sering, dan 2 pegawai atau 9,1 menyatakan kurang sering. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pegawai sering mengerjakan tugas tanpa menunggu perintah dari atasan mereka. hal itu mereka lakukan karena pegawai sadar akan tugas dan tanggun jawabnya apalagi jika pegawai terlebih dahulu tiba di kantor. Sedangkan pegawai yang menyatakan jarang karena di suatu bagian seorang pegawai bekerja harus sesuai dengan perintah atasan, dimana hasil kerja tidak berdiri sendiri dan privatisasi tidak berlaku. Tabel 4.62 Memulai Kembali Komunikasi yang Terhenti Respon F Sangat Sering Sering 18 81,8 Jarang 4 18,2 Tidak Pernah Total 22 100,0 Sumber: P.62FC.64 Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 22 orang pegawai yang menjadi subjek penelitian, 18 pegawai atau 81,8 sering memulai komunikasi apabila telah terjadi komunikasi yang terhenti diantara sesama pegawai dan 4 pegawai atau 18,2 menyatakan jarang. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pegawai sering memulai komunikasi apabila telah terjadi komunikasi yang terhenti diantara sesama pegawai. Hal tersebut dilakukan karena pegawai untuk menjaga kelancaran segala sesuatunya dan meningkatkan kualitas dalam bekerja. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.63 Melibatkan Diri Dengan Masalah Meski Di Luar Bidang Respon F Sangat Bersedia Bersedia 13 59,1 Kurang Bersedia 7 31,8 Tidak Bersedia 2 9,1 Total 22 100,0 Sumber: P.63FC.65 Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 22 orang pegawai yang menjadi subjek penelitian, 13 pegawai atau 59,1 menyatakan bahwa pegawai bersedia melibatkan diri mereka menyelesaikan masalah yang mereka anggap sanggup meski di luar bidang mereka, 7 pegawai atau 31,8 menyatakan kurang bersedia, dan 2 pegawai atau 9,1 menyatakan tidak bersedia. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pegawai bersedia melibatkan diri mereka menyelesaikan masalah yang mereka anggap sanggup meski di luar bidang mereka. Hal tersebut mereka lakukan karena rasa kebersamaan. Sedangkan pegawai yan menyatakan kurang dan tidak bersedia karena kerja di kantor bersifat satuan kerja bukan badan privat, pegawai sudah memiliki tupoksi masing-masing, pegawai dapat bertindak jika ada perintah dari atasan, dan jika pegawai dari suatu bidang yan memerlukan tersebut meminta tolong. Tabel 4.64 Mencari Tahu Informasi Sendiri Respon F Sangat Berkeinginan 3 13,6 Berkeinginan 18 81,8 Kurang Berkeinginan 1 4,5 Tidak Berkeinginan Total 22 100,0 Sumber: P.64FC.66 Universitas Sumatera Utara Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 22 orang pegawai yang menjadi subjek penelitian, 18 pegawai atau 81,8 menyatakan bahwa pegawai berkeinginan mencari tahu informasi yang kurang mereka ketahui, 3 pegawai atau 13,6 menyatakan sangat berkeinginan, dan 1 pegawai atau 4,5 menyatakan kurang berkeinginan. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pegawai berkeinginan mencari tahu informasi yang kurang mereka ketahui. Hal tersebut mereka lakukan agar pegawai tersebutformasi dan dapat menambah wawasan pegawai dalam bekerja. Sedangkan pegawai yang menyatakan kurang berkeinginan karena pegawai tersebut merasa takut kalau pegawai lain tersebut tidak memberitahukannya.

6. Kreativitas Tabel 4.65

Menciptakan Ide-Ide Baru Respon F Sangat Sering Sering 17 77,3 Jarang 4 18,2 Tidak Pernah 1 4,5 Total 22 100,0 Sumber: P.65FC.67 Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 22 orang pegawai yang menjadi subjek penelitian, 17 pegawai atau 77,3 menyatakan bahwa pegawai sering menciptakan ide-ide baru, 4 pegawai atau 18,2 menyatakan jarang, dan 1 pegawai atau 4,5 menyatakan tidak pernah. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pegawai sering menciptakan ide-ide baru. Hal tersebut dilakukan oleh pegawai untuk mencapai pekerjaan yang baik dan lancar. Sedangkan pegawai yang berpendapat jarang dan tidak pernah karena suatu bagian pekerjaan itu sudah tersistem sehingga ide kurang dibutuhkan kecuali sistem akan berganti dengan yang baru, sedangkan di suatu bidang yang lain menganggap ide kurang diperlukan karena pekerjaan yang dilakukan dari ke tahun adalah sama. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.66 Menggunakan Kemampuan Secara Maksimal Respon F Sangat Maksimal 1 4,5 Maksimal 20 90,9 Kurang Maksimal 1 4,5 Tidak Maksimal Total 22 100,0 Sumber: P.66FC.68 Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 22 orang pegawai yang menjadi subjek penelitian, 20 pegawai atau 90,9 menyatakan bahwa pegawai menggunakan kemampuan mereka secara maksimal, 1 pegawai atau 4,5 menyatakan sangat maksimal, dan 1 pegawai atau 4,5 menyatakan kurang maksimal. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pegawai menggunakan kemampuan mereka secara maksimal. Hal tersebut mereka kerjakan agar pekerjaan di kantor tidak terkendala. Sedangkan pegawai yang menyatakan kurang maksimal karena pegawai harus tetap menyesuaikan diri dengan keadaan personil dan sistem yang berlaku.

4.3.3.2 Tugas Perilaku 1. Komunikasi

Dokumen yang terkait

Kinerja Parlemen Lokal: Analisis Kinerja DPRD Kabupaten Toba Samosir Periode Tahun 2004-2009

0 36 82

Iklim Komunikasi Organisasi Dan Peningkatan Kinerja Pegawai (Studi Korelasional Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai di Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan)

1 47 119

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN PESAWARAN

1 51 98

Komunikasi Organisasi dan Kinerja Pegawai (Studi Korelasional mengenai Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Toba Samosir)

0 0 47

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teoritis - Komunikasi Organisasi dan Kinerja Pegawai (Studi Korelasional mengenai Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Toba Samosir)

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah - Komunikasi Organisasi dan Kinerja Pegawai (Studi Korelasional mengenai Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Toba Samosir)

0 0 7

Komunikasi Organisasi dan Kinerja Pegawai (Studi Korelasional mengenai Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Toba Samosir)

0 0 21

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN BANGKA

0 0 19

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bangka. - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 30

PENGARUH PENERAPAN KOMUNIKASI PERSUASIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA MAKASSAR

0 2 141