sesuai dengan etika profesi yang dianut oleh Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Toba Samosir meskipun pegawai tersebut menganggap atasan
menyampaikan informasi mengenai peraturan-peraturan kepada bawahan kurang jelas.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan dari atasan kepada bawahan dapat membuat
pegawai bawahan bekerja sesuai dengan etika profesi yang dianut oleh Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Toba Samosir. Perhitungannya dapat kita
lihat di bawah ini: Sangat Jelas :
1 22
x 100 = 4,5 Jelas :
20 22
x 100 = 90,9 Kurang Jelas :
1 22
x 100 = 4,5 Berdasarkan data diatas, dapat dilihat persentase pegawai yang menyatakan
bahwa penyampaian informasi mengenai peaturan-peraturan yang jelas dari atasan kepada bawahan dapat membantu pegawai bekerja sesuai etika profesi yang
dianut oleh Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Toba Samosir adalah 100. Jadi terdapat hubungan antara atasan menyampaikan informasi mengenai
peraturan-peraturan dengan keinginan pegawai bekerja sesuai etika profesi yang dianut oleh Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Toba Samosir.
4.5 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah data yang hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji tingkat hubungan kedua
variabel yang dikorelasikan, peneliti menggunakan rumus Koefisien Korelasi Tata Jenjang Rank Order oleh Spearman. Penelitian ini menggunakan pengolahan
data statistik SPSS versi 13,0 sehingga uji t
hitung
tidak digunakan lagi karena SPSS telah menguji hipotesis secara otomatis.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.86 Uji Korelasi antara Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja Pegawai di
Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Toba Samosir Correlations
Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed.
Berdasarkan uji hipotesis pada tabel diatas yang diperoleh melalui program SPSS versi 13,0 ddiperoleh hasil koefisien korelasi r
s
sebesar 0,440. Dari tabel dapat dilihat bahwa pada r
s
0,440 terlihat angka signifikansi sig-2 tailed = 0,041 yang berarti bahwa angka signifikansi lebih kecil 0,05 yang berarti Ho ditolak
dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi berkorelasi secara signifikan dengan kinerja pegawai di Kantor Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Toba Samosir.
Untuk mengukur derajat hubungan ini, digunakan nilai r
s
menurut Guilford yaitu sebagai berikut:
≤ 0,20 = hubungan rendah sekali; lemah sekali
0,20 – 0,39 = hubungan rendah tapi pasti
0,40 – 0,70 = hubungan yang cukup berarti
0,71 – 0,90 = hubungan yang kuat; kuat
≥ 0,90 = hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan
Berdasarkan uraian Guilford diatas dapat diketahui bahwa kedua variabel
dalam penelitian ini menunjukkan hubungan yang cukup berarti karena r
s
berada diantara 0,40-0,70. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
cukup berarti antara komunikasi organisasi terhadap kinerja pegawai di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Toba Samosir. Berdasarkan hasil analisa
diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil uji hipotesis adalah 0,440 sesuai dengan kaidah Spearman r
s
koefisien r
s
0, maka hipotesis diterima. Signifikansi korelasi diketahui dari probabilitas yang lebih kecil dari 0,05 0,0410,05 dengan tanda
Spearmans rho Komunikasi Organisasi
Correlation Coefficient 1,000
,440 Sig. 2-tailed
. ,041
N 22
22 Kinerja Pegawai
Correlation Coefficient ,440
1,000 Sig. 2-tailed
,041 .
N 22
22
Universitas Sumatera Utara
flag of significant yang menunjukkan kedua variabel berkorelasi secara signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian
ini diterima dan hubungannya signifikan.
4.6 Pembahasan