112
sendiri proyek yang akan dikerjakan terkait pada pemecahan masalah yang dihadapi. Selain itu telah dikemukakan di depan bahwa pada pembelajaran
berbasis masalah dengan menggunakan metode proyek, para siswa diberi tugas atau proyek yang kompleks, sulit, lengkap tetapi tetap realistis. Hal ini akan
membantu para siswa untuk mengembangkan kemampuan kreativitasnya dengan mengembangkan gaya berpikir acak dan kreatif.
Para siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah dengan metode proyek akan lebih semangat dalam belajar. Karena para siswa tersebut
mendapatkan keleluasaan untuk mengembangkan kreativitas dan gaya berpikirnya dalam merancang sebuah proyek dalam memecahkan suatu masalah. Sehingga
dapat dikatakan bahwa pembelajaran IPA berbasis masalah dengan menggunakan metode proyek akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, lebih baik dengan
berkembangnya kreativitas dan gaya berpikir siswa. Sehingga diduga ada interaksi antara pembelajaran IPA berbasis masalah melalui metode proyek dan pemberian
tugas, gaya berpikir sekuensial dan acak dan kreativitas kategori tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa.
D. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir pada penelitian ini, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
1. Ada pengaruh pembelajaran IPA berbasis masalah dengan menggunakan
metode proyek dan pemberian tugas terhadap prestasi belajar siswa pada topik Energi dan Usaha.
113
2. Ada pengaruh gaya berpikir sekuensial dan gaya berpikir acak terhadap
prestasi belajar siswa pada topik Energi dan Usaha. 3.
Ada pengaruh kreativitas kategori tinggi dan kreativitas kategori rendah terhadap prestasi belajar siswa pada topik Energi dan Usaha.
4. Ada interaksi antara pembelajaran IPA berbasis masalah melalui metode
proyek dan pemberian tugas dengan gaya berpikir sekuensial dan acak terhadap prestasi belajar siswa pada topik Energi dan Usaha.
5. Ada interaksi antara pembelajaran IPA berbasis masalah melalui metode
proyek dan pemberian tugas dengan kreativitas siswa kategori tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa pada topik Energi dan Usaha.
6. Ada interaksi antara gaya berpikir sekuensial dan acak dengan kreativitas
siswa kategori tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa pada topik Energi dan Usaha.
7. Ada interaksi antara pembelajaran IPA berbasis masalah melalui metode
proyek dan pemberian tugas, gaya berpikir sekuensial dan acak dan kreativitas siswa kategori tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa pada topik
Energi dan Usaha.
114
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Prembun Kabupaten Kebumen, dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. SMP Negeri 1 Prembun adalah sekolahan dimana peneliti bekerja sebagai
guru IPA. b.
SMP Negeri 1 Prembun adalah termasuk salah satu Sekolah Standar Nasional SSN dan terakreditasi sangat baik A, sehingga diharapkan dapat memberi
masukan yang baik bagi pengembangan sekolah. c.
Pada tahun 2009 2010 secara administrasi memiliki peringkat 12 dari 104 SMP di Kabupaten Kebumen, dan peringkat 9 dari 52 SMP Negeri di
Kabupaten Kebumen, sehingga penelitian ini diharapkan dapat lebih bermanfaat.
d. SMP Negeri 1 Prembun memiliki lingkungan yang mendukung untuk
pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah melalui metode proyek dan pembagian tugas sesuai yang penulis rencanakan.
e. SMP Negeri 1 Prembun memiliki jumlah siswa yang sangat banyak, delapan
rombel per kelas paralel, sehingga sangat mendukung dalam penentuan sampel dalam penelitian.
f. Pertimbangan lain, SMP Negeri 1 Prembun memiliki jumlah dan jenis
peralatan yang memadai untuk pelaksanaan penelitian ini.