Teori Belajar Piaget Kajian Teori

47 dengan mendiskusikan rangkuman materi yang terkait dengan masalah yang akan dipecahkan. Bantuan bisa diberikan berupa langkah-langkah pelaksanaan kegiatan eksperimen. Terdapat dua implikasi utama teori Vigotsky dalam pembelajaran IPA. Pertama, dikehendakinya susunan kelas berbentuk pembelajaran kooperatif antar siswa, sehingga siswa dapat berinteraksi disekitar tugas-tugas yang sulit dan saling memunculkan strategi-strategi pemecahan masalah problem solving yang efektif di dalam masing-masing zone of proximal development mereka. Kedua, pendekatan Vigotsky dalam pengajaran menekankan scaffolding, dengan siswa semakin lama semakin bertanggung jawab terhadap pembelajaran sendiri. Scaffolding yaitu bantuan untuk belajar dan pemecahan masalah problem solving. Bantuan tersebut bisa berupa peringatan, dorongan, petunjuk menguraikan masalah ke dalam langkah-langkah pemecahan masalah, pemberian contoh, atau apapun yang lain yang memungkinkan siswa bisa tumbuh berkembang. Teori ini sangat sesuai dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah dengan menggunakan metode proyek dan pemberian tugas, siswa dibentuk beberapa kelompok, dengan kelompok diharapkan siswa dapat bekerjasama atau interaksi sosial dalam pemecahan masalah. Dalam penelitian ini guru memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa agar dapat memecahkan masalah, dan dengan motivasi para siswa tersebut diharapkan menjadi pebelajar-pebelajar yang mandiri.

4. Teori Belajar Piaget

Jean Piaget terkenal dengan teori perkembangan kognitif. Menurut Piaget setiap individu pada saat tumbuh mulai bayi yang baru dilahirkan sampai 48 menginjak usia dewasa akan mengalami empat tingkat perkembangan kognitif. Empat tingkat perkembangan itu antara lain: a. Sensori-motor usia 0–2 tahun; b. Pra-operasional usia 2–7 tahun; c. Operasional kongkrit usia 7–11 tahun; d. Operasional formal usia 11–dewasa. Perkembangan kognitif merupakan perubahan yang berurutan, bertahap sedemikian rupa sehingga proses mental menjadi semakin kompleks dan canggih. Pada batasan usia yang tertulis hanya merupakan aproksimasi. Karena batasan- batasan usia itu tidak bisa pasti membatasi tahap perkembangan anak. Tahap operasi formal merupakan tahap final perkembangan kognitif. Dalam tahap operasi formal anak telah mengembangkan kemampuan terlibat dalam berbagai aktivitas yang berkaitan dengan situasi-situasi hipotesis dan memonitor jalan pikirannya sendiri. Berpikir formal adalah berpikir abstrak dengan acuan situasi dan penalaran hipotesis. Menurut Piaget, perkembangan kognitif sebagian besar bergantung pada seberapa besar anak aktif berinteraksi dengan lingkungannya. Berikut adalah implikasi penting dalam pembelajaran IPA dari Piaget, Robert E. Slavin, 1994: 45 yaitu: 1. Memusatkan pada berpikir atau proses mental anak, tidak sekedar pada hasilnya. Pengalaman-pengalaman belajar yang sesuai dikembangkan dengan memperhatikan tahap kognitif siswa yang mutakhir, dan hanya apabila guru penuh perhatian terhadap metode yang digunakan siswa untuk sampai pada kesimpulan tertentu, baru dapat dikatakan guru berada dalam posisi memberikan pengalaman sesuai yang dimaksud. 2. Memperhatikan peranan dan inisiatif siswa, serta keterlibatannya secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Anak 49 didorong untuk menemukan sendiri pengetahuan itu melalui interaksi spontan dengan lingkungannya. Menerapkan teori Piaget dalam pembelajaran IPA IPA melalui metode proyek dan pemberian tugas berarti banyak menggunakan eksperimen dan demonstrasi yang secara simultan bisa saja dilakukan oleh siswa. 3. Memaklumi akan adanya perbedaan individual dalam hal perkembangan intelektual. Piaget mengemukakan bahwa semua siswa tumbuh dengan intelektual yang sama namun pertumbuhan itu berlangsung dengan kecepatan yang berbeda- beda. Maka guru harus mengatur kegiatan kelas dalam bentuk individu-individu. Prinsip Piaget sangat sesuai dengan pembelajaran berbasis masalah, dengan menggunakan metode proyek siswa bisa a. Arrange: menentukan tujuan belajar, memutuskan proyek yang akan dikerjakan, dan mengatur waktu pelaksanaan proyek; b. Begin, mulai mengerjakan proyek; c. Change, membuat perubahan- perubahan yang diperlukan untuk memperbaiki proyek yang sedang dikerjakan, dan d. Demonstrate, menunjukkan apa yang telah dicapai melalui presentasi. Prinsip-prinsip Piaget menekankan pada: Pertama, pembelajaran melalui penemuan dan pengalaman-pengalaman nyata dan pemanipulasian langsung alat, bahan, atau media belajar yang lain. Kedua, peranan guru sebagai seseorang yang mempersiapkan lingkungan yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang luas. Guru seharusnya menyediakan diri sebagai model dengan memecahkan masalah bersama siswa, menjelaskan proses pemecahan masalah tersebut dan membicarakan antara tindakan dan hasil. Guru berperan membantu sekedarnya saja, tujuannya agar siswa dapat menyelesaikan proyeknya sedemikian rupa. Sesuai dengan perkembangan kognatif operasional formal, maka 50 akan sangat membantu intelektual siswa sendiri untuk mengembangkan kreativitas dan gaya berpikir siswa untuk menyelesaikan suatu proyek yang diberikan oleh guru

3. Pengertian Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI METODE PROBLEM SOLVINGDAN PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA

0 20 159

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DENGAN METODE PROYEK DAN RESITASI DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN KONSEP DIRI (SELF CONCEPT) SISWA

1 10 80

PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN KREATIVITAS SISWA

0 4 129

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKANPENDEKATAN CTL MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS SISWA

0 5 130

Pembelajaran Fisika Berbasis Masalah melalui Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas Termodifikasi Ditinjau dari Gaya Belajar dan Kreativitas Verbal.

0 0 17

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN METODE PROYEK DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIVITAS SISWA.

0 1 19

Pembelajaran Fisika Menggunakan Model POE (Prediction, Observation, and Explanation) Melalui Metode Eksperimen dan Proyek Ditinjau Dari Kreativitas dan Sikap Ilmiah Siswa.

0 0 24

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE PROBLEM POSING DAN PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR ANALISIS DAN KREATIVITAS SISWA.

1 4 8

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN METODE PROYEK DAN EKSPERIMEN DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA | Kiswanto | Inkuiri 9678 20560 1 SM

0 0 9

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DAN PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA | Harsono | PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika 3771 8341 1 SM

0 1 17