163
Gambar 4.9 Grafik interaksi faktor Metode dan Kreativitas siswa terhadap prestasi
Nampak bahwa antara metode dengan kreativitas memiliki interaksi yang selaras. Semakin tinggi kreativitas, semakin tinggi pula prestasi yang diperoleh.
Keselarasan nampak pada hasil metode tugas yang senantiasa lebih tinggi daripada hasil metode proyek, demikian juga sebaliknya, saat ditinjau dari metode
nampak bahwa prestasi siswa dengan kreativitas tinggi senantiasa lebih baik daripada prestasi siswa dengan kreativitas rendah
f. Hipotesis Keenam
Hasil analisis data menunjukkan tidak ada interaksi antara Gaya Berpikir dan Kreativitas siswa terhadap prestasi belajar Fisika pada topik Energi dan Usaha
p-value interaksi antara Gaya Berpikir dan Kreativitas siswa = 0,692 0,050. Hasil ini tidak merupakan konsekuensi dari dua keputusan sebelumnya dimana
Gaya Berpikir tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar Fisika dan Kreativitas siswa berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar Fisika. Secara
parsial berdasarkan hasil uji di atas, Kreativitas siswa memberikan pengaruh signifikan terhadap pencapaian prestasi, namun kedua variabel ini menunjukkan
tidak adanya interaksi terhadap prestasi belajar Fisika. Berdasarkan pada tabel 4.12 yang merangkum hasil probabilistik interaksi, secara statistik hasil pengujian
pada anova tiga jalan tidak memberikan informasi adanya interaksi antara Gaya Berpikir dan Kreativitas siswa.
Pada hasil uji untuk menemukan dan mengidentifikasi interaksi pengaruh tersebut didapatkan bahwa siswa dengan kategori kreativitas tinggi pada metode
proyek, antara Gaya Berpikir Acak dan sekuensial diperoleh p-value = 0,415.
164
Sedangkan pada kategori kreativitas rendah pada metode yang sama diperoleh p- value = 0,343. Hasil uji untuk siswa dengan kategori kreativitas tinggi pada
metode tugas, antara Gaya Berpikir Acak dan sekuensial diperoleh p-value = 0,247. Sedangkan pada kategori kreativitas rendah pada metode yang sama
diperoleh p-value = 0,490. Untuk lebih memahami seperti apa bentuk interaksinya, perhatikan gambar 4.10 berikut,
Gambar 4.10 Grafik interaksi faktor Gaya Berpikir dan Kreativitas siswa terhadap prestasi
Pada gambar nampak bahwa kedua garis saling sejajar saat ditinjau dari Kreativitas siswanya maupun Gaya Berpikirnya, dimana siswa dengan Gaya
Berpikir Sekuensial menjadi faktor yang menentukan terjadinya interaksi. Interaksi terjadi pada wilayah siswa dengan Gaya Berpikir Sekuensial dengan
Kreativitas siswa kategori tinggi pada metode Pemberian Tugas. Prestasi siswa pada metode Proyek memenuhi harapan pada kategori Gaya Berpikir Acak baik
pada kreativitas siswa kategori tinggi 76,789 maupun pada kreativitas siswa kategori rendah 74,58. Sedangkan pada kategori Gaya Berpikir Sekuensial,
siswa dengan kreativitas siswa kategori tinggi masih memperoleh rerata 66,07 dan
165
untuk mereka yang mempunyai kreativitas kategori rendah memperoreh rerata sebesar 57,76.
g. Hipotesis Ketujuh