59
3. Tahap-tahap pelaksanaan metode proyek
Sebuah proyek harus bisa ditangani dengan sistematis sehingga membantu para siswa untuk merasakan bahwa mereka dapat mencapai tujuan yang
diharapkan, Elaine B. Johnson 2009: 294. Langkah-langkah pelaksanaan metode proyek adalah sebagai berikut: a. Arrange, yang meliputi: menentukan tujuan
belajar, memutuskan proyek yang akan dikerjakan, dan mengatur waktu pelaksanaan proyek dengan sebaik-baiknya; b. Begin, yaitu mulai mengerjakan
proyek; c. Change, yaitu membuat perubahan-perubahan yang diperlukan dalam rangka memperbaiki proyek yang sedang dikerjakan, dan d. Demonstrate, yaitu
menunjukkan apa yang telah dicapai melalui presentasi. Pada kegiatan pembelajaran menggunakan metode proyek, siswa diberi
tugas proyek yang kompleks, sulit, lengkap akan tetapi nyata, realistis dan autentik. Guru berperan hanya memberikan bantuan secukupnya saja, dengan
tujuan agar sedemikian rupa siswa dapat menyelesaikan tugas proyeknya. Oleh karena itu, kreativitas siswa dan gaya cara berpikir siswa dalam menyelesaikan
suatu proyek yang diberikan oleh guru akan sangat membantu perkembangan intelektual siswa sendiri. Tujuan paling akhir dari kegiatan pembelajaran
menggunakan metode proyek, diharapkan dengan belajar mandiri, siswa dapat mengasah kemampuanya dan belajar dengan multi intellegence untuk
meningkatkan prestasi belajarnya.
7. Metode Pemberian Tugas Metode Resitasi
1. Pengertian Metode Pemberian Tugas
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain 2005: 85, “Metode Pemberian tugas atau metode resitasi adalah metode penyajian bahan dimana guru
60
memberikan tugas agar siswa melakukan kegiatan belajar”. Permasalahan tugas yang dilaksanakan oleh siswa bisa dilaksanakan di dalam kelas, di halaman
sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, di bengkel, di rumah siswa, atau dimana saja asal tugas itu dapat dikerjakan. Pemberian tugas ini bisa dilakukan
dengan kelompok atau perorangan individual. Metode pemberian tugas adalah merupakan suatu metode mengajar yang
diterapkan dalam proses belajar mengajar, yang biasa disebut dengan metode pemberian tugas. Biasanya guru memberikan tugas itu sebagai pekerjaan rumah.
Akan tetapi sebenarnya ada perbedaan antara pekerjaan rumah dan pemberian tugas seperti halnya yang dikemukakan: Roestiyah dalam bukunya “Didaktik
Metodik” yang mengatakan: “Untuk pekerjaan rumah, guru menyuruh membaca dari buku di rumah, dua hari lagi memberikan pertanyaan di kelas. Tetapi dalam
pemberian tugas guru menyuruh membaca. Juga menambah tugas 1. Cari buku lain untuk membedakan; 2. Pelajari keadaan orangnya”. Roestiyah, 1996: 75.
Lebih lanjut metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak, sementara waktu hanya sedikit. Sehingga supaya bahan pelajaran bisa
selesai dengan waktu yang tersedia maka metode pemberian tugas bisa sangat cocok digunakan. Tugas yang diberikan kepada siswa bisa dengan berbagai jenis,
sehingga tugas bisa sangat banyak macamnya, tergantung tujuan yang ingin dicapai, misalnya tugas meneliti, tugas menyusun laporan, tugas motorik, tugas
laboratorium dan lain-lain. Tugas yang diberikan tidak hanya sekedar PR atau pekerjaan rumah akan
tetapi lebih luas lagi. Pemberian tugas dan resitasi ini pada dasarnya dapat
61
merangsang anak untuk aktif belajar, baik secara individual maupun secara kelompok untuk memecahkan masalah problem solving. Oleh karena itu
pemberian tugas bisa dilakukan dengan cara tugas individual atau pemberian tugas secara kelompok.
2. Langkah-langkah metode pemberian tugas