Langkah-langkah metode pemberian tugas

61 merangsang anak untuk aktif belajar, baik secara individual maupun secara kelompok untuk memecahkan masalah problem solving. Oleh karena itu pemberian tugas bisa dilakukan dengan cara tugas individual atau pemberian tugas secara kelompok.

2. Langkah-langkah metode pemberian tugas

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain 2006: 86, langkah- langkah pemberian tugas dalam pelaksanaan pembelajaran dapat dilakukan sebagai berikut: a. Fase pemberian tugas: pada langkah ini meliputi, tujuan yang akan dicapai, jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang ditugaskan dan sesuai dengan kemampuan siswa, serta ada petunjuk atau sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa, dan sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut; b. Fase pelaksanaan tugas: pada langkah ini meliputi, diberikan bimbingan atau pengawasan, dorongan oleh guru sehingga anak mau bekerja melaksanakan tugas tersebut, serta diusahakan atau dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain dan dianjurkan kepada siswa agar mencatat hasil-hasil yang siswa peroleh dengan baik dan urutan yang sistematis; c. Fase mempertanggungjawabkan tugas. Pada langkah terakhir meliputi, siswa melaporkan baik lisan atau tertulis dari apa yang telah dikerjakan pada tugas tersebut dan dilanjutkan tanya jawab atau diskusi kelas, serta guru melaksanakan penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun nontes atau cara yang lainnya. Fase mempertanggungjawabkan tugas inilah yang disebut dengan Resitasi. Seperti halnya Metode proyek, metode pemberian tugas juga memiliki kekurangan dan kelebihan, menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain 62 2006: 87 kelebihan Metode Pemberian tugas Resitasi adalah: 1. Lebih dapat merangsang siswa dalam melaksanakan aktivitas belajar individual ataupun kelompok; 2. Dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru; 3. Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa; 4. Dapat mengembangkan kreativitas siswa. Sedangkan kelemahan dari metode pemberian tugas adalah: 1. Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia yang mengerjakan tugas ataukah orang lain; 2. Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikan adalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi dengan baik; 3. Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa; 4. Sering memberikan tugas yang monoton atau tidak bervariasi dapat menimbulkan kebosanan siswa. Dengan adanya kelebihan maupun kekurangan dari metode pemberian tugas, seorang guru dituntut untuk bisa memilih dengan tepat metode pembelajaran yang sesuai untuk menyampaikan materi pembelajaran dan bisa dengan tepat menyampaikan materi pelajaran dengan menerapkan metode pemberian tugas ini tanpa keragu-raguan. Dengan metode tersebut diharapkan siswa bisa lebih berkreatif secara individu maupun kelompok dengan modalitas gaya berpikir masing-masing siswa baik sekuensial maupun acak sehingga bisa memecahkan masalah dari tugas yang diberikan oleh guru dengan baik, dan dapat menyelesaikan dari tugas yang diberikan oleh guru dengan tepat waktu dari target waktu yang sudah di sepakati. Dengan demikian diharapkan ada pengaruh positip pembelajaran IPA berbasis masalah melalui metode proyek dan pemberian tugas terhadap prestasi belajar siswa. 63

8. Gaya Berpikir

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI METODE PROBLEM SOLVINGDAN PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA

0 20 159

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DENGAN METODE PROYEK DAN RESITASI DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN KONSEP DIRI (SELF CONCEPT) SISWA

1 10 80

PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN KREATIVITAS SISWA

0 4 129

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKANPENDEKATAN CTL MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS SISWA

0 5 130

Pembelajaran Fisika Berbasis Masalah melalui Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas Termodifikasi Ditinjau dari Gaya Belajar dan Kreativitas Verbal.

0 0 17

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN METODE PROYEK DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIVITAS SISWA.

0 1 19

Pembelajaran Fisika Menggunakan Model POE (Prediction, Observation, and Explanation) Melalui Metode Eksperimen dan Proyek Ditinjau Dari Kreativitas dan Sikap Ilmiah Siswa.

0 0 24

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE PROBLEM POSING DAN PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR ANALISIS DAN KREATIVITAS SISWA.

1 4 8

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN METODE PROYEK DAN EKSPERIMEN DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA | Kiswanto | Inkuiri 9678 20560 1 SM

0 0 9

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DAN PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA | Harsono | PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika 3771 8341 1 SM

0 1 17