Pengelola Pantai Romantis Pembagian Kerja dan Upah Kerja

106

BAB IV STRATEGI

4.1. Pembagian Kerja dan Upah Kerja

Tempat wisata Mangrove Kampung Nipah dan wisata Romance Bay sudah termasuk ke dalam usaha. Di dalam usaha tersebut ada pelaku usaha yang menjalankan usaha tersebut sehingga dapat berjalan sebagaimana diharapkan. Pelaku usaha yang ada tentu tidak hanya satu orang, masing-masing pelaku usaha diberi tugas yang mungkin saja berbeda dengan yang lain. Dengan adanya pemberian tugas di dalam sistem pengelolahannya maka dapat dikatakan ada pembagian kerja didalamnya. Hal tersebut juga berlaku bagi tempat wisata Mangrove Kampung Nipah, serta wisata Romance Bay. Kedua tempat usaha ini memiliki sistem kerja, sistem pembagian kerja serta sistem penggajian yang berbeda pula. Bagaimana pembagian kerja kedua tempat usaha tersebut akan saya jelaskan sebagai berikut:

4.1.1. Pengelola Pantai Romantis

Wisata Romance Bay diatur serta dikelola oleh perseorangan, tempat wisata mangrove ini merupakan milik pribadi. Pemilik tempat usaha ini adalah Pak Saipul. Pak Saipul yang merupakan orang yang aktif dikehidupan organisasi memberi kepercayaan kepada Pak Awang untuk mengurus administrasi serta segala keperluan dari tempat wisata tersebut. Karena tempat usaha ini dimiliki Universitas Sumatera Utara 107 oleh pak Saipul yang menjadi pihak yang membangun Romance Bay ini maka segala sesuatunya diatur dan dikendalikan oleh pak Saipul. Siapa-siapa yang bekerja di tempat wisata Romance Bay ini juga ditentukan oleh pak Saipul, namun dalam pelaksanaannya pak Saipul diwakili oleh Pak Awang . Pak Awang sendiri memiliki 54 pegawai, sebagian besar merupakan warga Desa, sementara lainnya merupakan warga yang berasal dari luar Desa. Meskipun dalam sejarah pembentukan Romance Bay ini dibantu oleh kelompok maju bersama yang diketuai pula oleh Pak Saipul, namun yang memegang kendali pengaturan serta pengelolaan adalah Pak Saipul. Dalam menentukan siapa yang bekerja di Romance Bay juga ditentukan oleh Pak Saipul serta Pak Awang. Pak Awang mengatakan orang yang bekerja di sana adalah anggota kelompok maju bersama juga, meskipun ada beberapa yang bukan kelompok karena memerlukan skill khusus seperti bagian administrasi. Namun mereka masih memberdayakan orang yang ada di kelompok Maju Bersama tersebut. Pembagian kerja yang dilakukan oleh mereka diatur oleh Pak Awang selaku orang yang dipercaya oleh pak Saipul. Karena pekerjaan yang dilakukan tidak memerlukan kemampuan khusus, maka pak Awang memberikan pembagian pekerjaan secara acak. Hal yang diutamakan adalah pekerjaan yang harus diselesaikan sudah ada yang menanggungjawabi sehingga tidak terbengkalai. Namun pembagian pekerjaan bagi pria dan wanita juga diperhatikan. Para pria diberikan pekerjaan yang memang pantas dilakukan oleh pria seperti menjadi tukang parkir, merawat mangrove, serta membuat pondok-pondok. Sementara Universitas Sumatera Utara 108 wanita tugasnya adalah memasak, merapikan pondok sekaligus membersihkan serta menjaga kerapian dari pondok-pondok yang ada. Gaji yang diberikan oleh pekerja diatur oleh pihak pengelola. Pekerja digaji perbulan kerja, bukan seberapa banyak pekerjaan yang mereka lakukan. Selama satu bulan mereka digaji sebanyak Rp. 900.000orang. Namun ketika hari besar mereka mendapatkan gaji lebih atau bisa disebut sebagai bonus kerja. Bonus kerja tidak ditetapkan jumlahnya, hal tersebut tergantung kepada keuntungan yang diperoleh pengelola.

4.1.2. Pengelola Ekowisata Mangrove

Dokumen yang terkait

Ekowisata Mangrove (Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kampoeng Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai)

20 256 138

Studi Kelayakan Pengolahan Kerupuk Mangrove, Kasus : Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai

20 378 75

Kontestasi Masyarakat Nelayan (Studi etnografi Mengenai Polemik Dalam Pengelolaan Lahan Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 16

Kontestasi Masyarakat Nelayan (Studi etnografi Mengenai Polemik Dalam Pengelolaan Lahan Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

Kontestasi Masyarakat Nelayan (Studi etnografi Mengenai Polemik Dalam Pengelolaan Lahan Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 1 31

Kontestasi Masyarakat Nelayan (Studi etnografi Mengenai Polemik Dalam Pengelolaan Lahan Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 1 39

Kontestasi Masyarakat Nelayan (Studi etnografi Mengenai Polemik Dalam Pengelolaan Lahan Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

1 1 2

BAB II GAMBARAN UMUM SEI NAGALAWAN 2.1 Sekilas Tentang Desa Sei Nagalawan - Ekowisata Mangrove (Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kampoeng Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai)

0 0 15

Ekowisata Mangrove (Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kampoeng Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai)

1 1 17

MANGROVE Kasus: Desa Sei Nagalawan Dusun III Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai SKRIPSI

0 1 12