78
d. Wisata Diklat
Paket wisata yang satu ini tergolong unik karena ditujukan untuk diklat, seminar, pelatihan dan sejenisnya. Paket wisata ini memanfaatkan aula yang
berada di tengah kawasan mangrove untuk mengadakan kegiatan. Paket jenis ini banyak digunakan oleh kelompok mahasiswa dari berbagai universitas di Kota
Medan seperti kelompok KeMANGTEER MEDAN KeSEMAT Mangrove Volunteer kelompok relawan mangrove, Himpunan Mahasiswa Islam, FISH
Club dan lainnya Wisnu, 2015.
e. Wisata Camping Ground
Bagi wisatawan yang memiliki jiwa petualang yang ingin menghabiskan malam di kawasan ekowisata mangrove tanpa harus menginap di homestay
maupun rumah penduduk, wisatawan bisa menggunakan Paket wisata camping ground. Paket jenis ini bisa dilakukan baik secara individu maupun kelompok.
Untuk menikmati Paket wisata jenis ini wisatawan harus pintar memilih hari yang tepat dimana cuaca cukup bagus dan tidak banyak nyamuk. Bila melakukan
camping ketika banyak nyamuk maka akan mengganggu kegiatan camping tersebut.
f. Wisata Tour Mangrove
Paket wisata tour mangrove merupakan Paket wisata yang menawarkan pengalaman berkeliling dan menjelajahi hutan mangrove. Untuk mengelilingi
hutan mangrove pengunjung bisa menggunakan jalur trecking atau menggunakan
Universitas Sumatera Utara
79
perahu. Keduanya sama-sama menawarkan pengalaman yang berbeda dengan harga yang sangat bersahabat. Bila menggunakan jalur trecking wisatawan akan
berjalan di jembatan yang berada dibawah rimbunan mangrove yang sengaja dibuat sehingga bisa mengetahui kondisi di dalam hutan mangrove tersebut.
Wisnu, 2015.
Gambar 3.3. Salah Satu Jalur Tracking Wisata Mangrove Kampoeng Nipah Sumber: Dokumen Pribadi
g. Wisata Kuliner
Paket wisata kuliner merupakan salah satu Paket yang paling banyak dicari. Kuliner yang ditawarkan adalah kuliner hasil tangkapan nelayan serta
produk hasil olahan mangrove. Kuliner akan langsung diolah ditempat oleh kelompok ibu-ibu Muara Tanjung dan wisatawan bisa memilih sendiri produk
yang akan diolah. Biasanya kuliner yang paling banyak di pesan adalah cumi
Universitas Sumatera Utara
80
goreng, kepiting bakau saus tiram, kupang, udang dan menu laut lainnya. Wisnu,
2015
3.1.2. Romance Bay Pantai Romantis
Maret 2015 tempat wisata pantai romantis resmi dibuka untuk umum. Tempat wisata ini terletak persis di samping tempat wisata mangrove kampoeng
nipah. Tempat wisata Romance Bay mengambil konsep sebuah pantai yang bernuansa romantis. Sasaran pengunjung yang ingin diajak untuk ketempat wisata
Romance Bay ialah kaum muda-mudi yang membutuhkan sebuah tempat wisata yang menawarkan nuansa romantis sesuai dengan jiwa muda-mudi saat ini.
Konsep pantai romantis diambil oleh pihak pengelola wisata setelah melihat tempat-tempat wisata yang berada di daerah Bali yang sangat terkenal
dengan keindahan tempat wisatanya. Sebelum bernama pantai romantis, tempat wisata ini dahulunya bernama pantai tengah dengan fasilitas yang belum seperti
saat sekarang ini. Kelompok maju bersama yang mengelola pantai tengah ini melihat pengunjung yang datang ke pantai tengah tidak sebanyak pengunjung di
wisata kampoeng nipah. Melihat keberhasilan wisata mangrove kampoeng nipah yang letaknya berada di samping pantai tengah, kelompok maju bersamapun
mencoba memutar otak bagaimana membenahi pantai tengah agar mampu bersaing dengan wisata-wisata lainnya yang berada di sepanjang pesisir pantai
timur. Sebuah Lembaga Swadya Masyarakat LSM yang bernama Sumatera Woman Foundation melihat pantai tengah memiliki potensial untuk dijadikan
sebagai sebuah tempat wisata yang dapat bersaing dengan tempat wisata lainnya.
Universitas Sumatera Utara
81
LSM SWF akhirnya bekerja sama dengan kelompok Maju Bersama yang diketuai oleh Pak Saiful dengan SWF sebagai investor. Kedua pihak bekerja sama
untuk membenahi ulang pantai tengah yang sepi dengan pengujung. Mereka mencoba melihat-lihat tempat wisata yang berada di Bali yang ramai dengan
pengunjung wisatanya baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Ketika Pak Saiful jalan-jalan ketempat wisata yang berada di Bali beliau melihat
pantai yang memiliki fasilitas gubuk atau pondok maupun sofa yang menggunakan kelambu-kelambu berwarna-warni.
Tempat wisata yang menawarkan konsep kelambu-kelambu tersebut banyak diminati oleh kaum muda-mudi. Setelah pulang ke Medan Pak Saiful
menjelaskan apa yang dilihatnya ketika ketempat wisata yang berada di luar Sumatera Utara. Banyak yang dilihat Pak Saiful di luar Medan yang tidak ada di
Medan yang kemudian diceritakan atau di bagi kepada kelompok. Setelah menceritakan apa yang dilihat Pak Saiful di tempat wisata yang
berada di luar Medan, kelompok akhirnya berinisiatif untuk membuat tempat wisata yang sama seperti apa yang dilihat Pak Saiful ketika dia berwisata di luar
Medan. Kelompok mulai membenahi pantai tengah dengan bantuan kerja sama pihak LSM SWF.
Pantai tengah disulap seketika menjadi sebuah pantai yang masih tamPak baru. Dibuat joglo-joglo maupun gubuk-gubuk yang disekelilingnya ditanami
mangrove. Joglo-joglo atau gubuk-gubuk dibuat dengan tambahan hiasan kelambu yang di ikat di kedua sisinya. Di samping itu terdapat beberapa spot
Universitas Sumatera Utara
82
utnuk para muda-mudi berpoto, dan bisa juga digunakan untuk membuat poto prawedding.
3.2. Biaya masuk
Berkunjung ke tempat wisata pasti dikenakan biaya untuk memasuki arena wisata. Tempat wisata manapun tentu menerapkan biaya masuk bagi
pengunjung dengan perhitungan yang sudah diperkirakan. Begitu pula dengan obyek wisata pantai yang ada di Serdang Bedagai. Pantai mangrove dan pantai
Romance Bay memberlakukan biaya masuk bagi pengunjungnya. Meskipun mereka sama-sama memberlakukan biaya masuk, namun jumlah yang mereka
tawarkan berbeda. Perbedaan biaya masuk antara wisata mangrove kampoeng nipah dengan
wisata pantai romantis terjadi karena adanya perbedaan bonus yang didapat. Bonus disini seperti adanya snack maupun drink yang diberikan sekalian dengan
biaya masuk. Untuk lebih rinci berikut saya jelaskan biaya masuk serta fasilitas yang didapatkan dari kedua tempat wisata yakni wisata mangrove kampoeng
nipah dan juga wisata pantai romantis atau Romance Bay.
3.2.1. Wisata Mangrove
Wisata mangrove yang mengusung tema alami dengan menonjolkan hutan mangrove yang tumbuh subur di wilayah pantai memberi harga tiket masuk
sebesar Rp. 8000. Harga yang mereka berlakukan tersebut tentu bukan sembarangan mereka buat. Untuk bisa menjadi tempat wisata yang diakui oleh
Universitas Sumatera Utara
83
pihak pemeintah dan juga jajarannya, pihak pengelola pariwisata harus membayar pajak serta meminta izin kepada pihak dinas pariwisata. Pihak dinas pariwisata
yang telah memberikan izin mengeluarkan izinnya dengan memberikan persyaratan bahwa pihak pengelola pariwisata terkait mengambil tiket masuk dari
dinas pariwisata setempat. Hal tersebut dilakukan oleh pengelola pariwisata mangrove agar tempat
pariwisata mereka legal dan diakui oleh pihak pemerintahan dan jajarannya. Untuk itu mereka membeli tiket masuk ke tempat wisata dari dinas pariwisata.
Harga tiket masuk yang diberikan oleh dinas pariwisata adalah Rp.3000 tiket. Harga tiket yang mereka keluarkan sebesar Rp. 3000 untuk dinas pariwisata
tersebut sudah menjadi hak dinas pariwisata sepenuhnya. Selain itu pengelola harus membayar pajak pariwisata kepada pemerintah
dengan membayar Rp.1000 per tiket masuk. Maka dari itu pengelola mengeluarkan modal sebanyak Rp. 4000 untuk satu tiket. Pengelola pariwisata
membuat usaha pariwisata tentu saja dengan tujuan untuk memperoleh hasil dan keuntungan. Maka dari itu untuk pembayaran jasa pariwisata mereka memberikan
harga tambahan. Dana tambahan tersebutlah yang meruPakan pendapatan bagi pengelola pariwisata.
Pengelola mangrove menambah biaya masuk untuk membayar kerja mereka sebagai pengelola pariwisata sebanyak Rp. 4000. Uang Rp. 4000 tersebut
lah yang dimanfaatkan oleh pengelola wisata mangrove untuk mengelola tempat wisatanya. Bagi pengelola mangrove yang dikelola dengan sistem kelompok,
uang Rp. 4000 tersebut masuk ke dalam kas kelompok. Uang tersebut yang
Universitas Sumatera Utara
84
digunakan untuk memperbaiki sarana dan prasarana wisata maupun menggaji anggota kelompok yang ikut bekerja. Penjelasan mengenai biaya masuk ini saya
jelaskan dengan bagan dibawah ini.
A. Fasilitas biaya masukbonus
Fasilitas yang didapatkan atau bonus pengunjung dengan membayar uang masuk sebesar Rp. 8000 ke tempat wisata mangrove yaitu:
1. Naik kapalperahu
Wisata mangrove yang ada di kampung nipah memiliki fasilitas yang cukup unik yaitu kapal. Kapal tersebut digunakan untuk menuju lokasi pantai
mangrove. Pengunjung yang tiba di kampung nipah akan berhenti di tempat parkiran yang lumayan jauh dari pantai. Untuk bisa mencapai pantai, ada dua jalur
yang bisa digunakan yaitu jalur darat dan jalur air. Jalur darat dilakukan dengan berjalan kaki kira-kira lima sampai sepuluh menit lamanya. Untuk jalur air
pengelola pantai menyediakan kapal untuk pengunjung. Kapal yang disediakan pengelola dibebaskan untuk semua pengunjung. Biaya kapal sudah termasuk
Biaya Masuk
Rp. 8000 Tiket Dinas pariwisata
Rp. 3000
Pajak Tempat Pariwisata Rp. 1000
Tambahan pihak pengelola Rp. 4000
Universitas Sumatera Utara
85
kedalam biaya masuk. Jadi pengunjung tidak perlu membayar lagi untuk bisa menaiki kapal. Waktu yang dibutuhkan pengunjung untuk naik kapan kira-kira
lima menit lamanya. Pengelola menyediakan kapal sebagai transportasi ke lokasi pantai
dikarenakan wilayah pantai yang dekat dengan muara sungai. Muara sungai yang langsung menuju pantai dimanfaatkan oleh pengelola untuk memberikan daya
tarik tersendiri bagi pengunjung. Hingga saat ini sudah ada empat unit kapal yang dimiliki oleh pengelola.
Menggunakan kapalperahu untuk menuju wisata mangrove kampoeng nipah sangat banyak diminati pengunjung wisata khusunya anak-anak. Banyak
pengunjung wisata mangrove kampoeng nipah yang berasal dari sekolah-sekolah dasar. Ketika saya melakukan wawancara di wisata mangrove kampoeng nipah,
terdapat banyak anak-anak sekolah dasar yang berasal dari kota Binjai datang ketempat wisata mangrove nipah untuk membuat sebuah acara bersama pihak
sekolah dan juga orang tua murid. Anak-anak sekolah dasar tersebut sangat tertarik ketika menaiki perahukapal menuju lokasi wisata mangrove. mereka
tertawa-tawa ketika naik ke kapal, terdapat juga beberapa anak yang takut untuk menaiki kapal. Anak-anak yang awalnya takut untuk naik kapalperahu akhirnya
mau untuk naik setelah diberi pengarahan oleh orang tua maupun guru supaya untuk tidak takut menaikinya karena banyak yang dapat dilihat ketika di atas
kapal.
Universitas Sumatera Utara
86
2. Bebas mengelilingi lokasi pantai Lokasi pantai mangrove yang memiliki luas lahan sebesar 5 ha
memberikan keleluasaan bagi pengunjung untuk mengelilingi seluruh tempat yang banyak ditumbuhi pohon mangrove berbagai jenis. Wilayah pantai yang
dikelilingi dengan pohon-pohon mangrove membuat pantai memiliki nuansa hijau. Pohon-pohon mangrove yang ada dimanfaatkan oleh pengelola untuk
memperindah lokasi wisata. Selain itu pengelola juga membuat banyak jembatan- jembatan yang menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk berfoto dan menikmati
muara sungai serta pantai dengan berjalan dari jembatan yang telah disediakan. Dengan membayar biaya masuk Rp. 8000 maka pengunjung bisa
mendapatkan keindahan pantai dengan pasir putih serta hijaunya pohon mangrove. Pengelola mangrove juga menyediakan pondok-pondok untuk bisa
digunakan sebagai tempat istirahat, namun pondok tersebut tidak bisa digunakan secara bebas oleh pengunjung, karena pengelola mengenakan biaya tambahan
untuk pondok-pondok tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan saya, banyak pengunjung yang memanfaatkan kerimbunan pohon dengan menggelar tikar yang
mereka bawah sendiri. Pengelola tidak melarang pengunjung yang ingin menggelar tikar di area mangrove selama tempat tersebut tidak mengganggau
jalan masuk-keluarnya pengunjung dari wisata mangrove kampoeng nipah. B.
Biaya tambahan Fasilitas yang disediakan oleh pengelola pantai mangrove ada beberapa
macam, namun tidak semua fasilitas tersebut termasuk kedalam fasilitas yang diberikan dari biaya masuk yang dikeluarkan. Beberapa fasilitas serta Paket-Paket
Universitas Sumatera Utara
87
yang disediakan oleh pengelola yang memerlukan biaya tambahan adalah sebagai berikut:
1. Pondok-pondok pantai
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa ada pondok-pondok yang disediakan oleh pengelola pantai. Pondok-pondok dibuat oleh pengelola berada di
dekat bibir pantai maupun diwilayah pepohonan hutan mangrove. Untuk semua pondok yang tersedia, biaya yang ditawarkan oleh pengunjung berkisar antara
Rp.30.000-Rp.50.000 pondok. Jumlah pondok yang ada disana lebih dari 20 pondok dengan ukuran berkisar 3x2 meter dan ada juga pondok yang berukuran
lebih besar yakni 3x3 meter.
2. Home stay
Pengelola juga menyediakan tempat menginap bagi pengunjung yang ingin menginap di lokasi wisata. Mereka menamai kamar-kamar yang terbuat dari
anyaman bambu serta atap tersebut dengan sebutan home stay. Hingga saat ini pengelola menyediakan 6 home stay dengan harga per home stay berkisar antara
Rp. 100.000-Rp.200.000 perhari. Di dalam homestay pengelola menyediakan kasur serta bantal dan juga kipas angin.
3. Kamar mandi
Kamar mandi meruPakan tempat yang harus ada disetiap tempat wisata. Kamar mandi yang disediakan oleh pengelola ada 9. Namun pengelola
mengenakan biaya kepada pengunjung yang ingin menggunakan kamar mandi.
Universitas Sumatera Utara
88
Biaya yang kenakan kepada pengunjuung yaitu Rp. 2000 untuk mandi dan buang air besar, serta Rp. 1000 untuk buang air kecil.
4. Paket Makan
Pengelola wisata pantai mangrove memiliki 2 kantin yang sama-sama dikelola oleh pengelola yang sama. Selain pemesanan makanan yang sama seperti
kantin pada umumnya, pengelola juga memberikan Paket makan kepada pengunjung. Paket makan yang ditawarkan sangat bervariasi, terdapat Paket
makan Rp.35.000 dengan menu 1 porsi yang didalamnya sudah termasuk ikan bakar, nasi, sayur-sayuran, dan juga air mineral. Terdapat juga Paket makan
Rp.88.000 perorang dengan menu yang sama dengan tambahan udang, tumis kangkung, dan juga menu seafood lainnya.
5. Prawedding
Maraknya para calon pengantiin yang memanfaatkan tempat wisata pantai mangrove untuk prawedding dimanfaatkan oleh pengelola dengan membuat Paket
prawedding. Paket prawedding dihargai sebesar Rp. 200.000. Fasilitas yang ditawarkan adalah home stay dan kamar mandi. Namun biaya prawedding tidak
termasuk biaya masuk, maka dari itu pengunjung yang menggunakan Paket prawedding tetap dikenakan biaya masuk sebesar Rp. 8000 orang. Selanjutnya
mereka dapat memanfaatkan areal pantai mangrove secara keseluruhan untuk dijadikan tempat berpose dalam tema-tema yang mereka inginkan.
Universitas Sumatera Utara
89
3.2.2. Pantai Romantis Romance Bay
Wisata Romance Bay yang letaknya bersebelahan dengan wisata mangrove juga menggunakan biaya masuk bagi pengunjung yang ingin menikmati wisata
pantai romance. Biaya yang dikenakan adalah Rp. 35000 orang. Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya di bagian biaya masuk wisata mangrove bahwa
ada beberapa biaya yang dikeluarkan untuk biaya masuk yaitu Rp. 3000 untuk membeli tiket dari dinas pariwisata serta Rp. 1000 untuk membayar pajak tempat
wisata. Serta sisanya yaitu Rp. 31000 untuk pengelola. Romance Bay sudah menerapkan biaya masuk sejak awal dibukanya tempat wisata ini yaitu pada maret
2015.
Harga yang relatif mahal untuk biaya masuk tersebut ternyata sudah termasuk beberapa fasilitas yang didapatkan yaitu sebagai berikut:
1. Snack dan soft drink Pengunjung yang telah membayar biaya masuk sebanyak Rp. 35.000 akan
mendapatkan makanan ringan serta minuman dingin dari pengelola. Makanan
Biaya Masuk Rp. 35.000
Tambahan pihak pengelola Rp. 31.000
Pajak Tempat Pariwisata Rp. 1000
Tiket Dinas pariwisata Rp. 3000
Universitas Sumatera Utara
90
yang diberikan yaitu taro-taro atau kacang atom, namun terkadang ada pula makanan jenis lain yang diberikan. Minuman yang diberikan yaitu minuman botol
seperti sprite, teh botol dan lain-lain. masing-masing pengunjung mendapatkan satu makanan ringan serta satu minuman botol.
2. Parkir dan kamar mandi Wilayah parkiran yang tidak jauh dari tempat wisata dan pintu masuk juga
tidak dipungut biaya oleh pengelola. Hal tersebut sudah termasuk kedalam biaya masuk. Begitu juga dengan kamar mandi, kamar mandi yang terdapat di dalam
tempat wisata berjumlah 7 unit yang dibuat memanjang di tengah-tengah objek wisata Romance Bay yang kesemuanya digratiskan kepada semua pengunjung.
3. Pondok-pondok Pondok-pondok yang disediakan oleh pengelola pantai ramantis ada
beberapa macam. Ada yang beralaskan tikar dengan kain-kain kelambu sebagai penghias, ada juga pondok yang dibuat berpanggung. Pondok-pondok tersebut
serta semua obyek-obyek untuk berfoto bisa dinikmati secara gratis oleh pengunjung. Biaya yang dimiliki sudah termasuk kedalam biaya masuk tersebut.
4. Paket Makan Pengelola pantai romantis juga menawarkan Paket makan untuk para
pengunjung yang ingin makan seafood di objek wisatapantai romantis. Bagi pengunjung yang ingin menggunakan Paket makan membayar sebesar Rp.88.000
Universitas Sumatera Utara
91
untuk perorang. Makanan yang didapat pada Paket makan yakni nasi, ikan, udang, kerang, dan juga kepiting yang semuanya bisa dimakan untuk satu porsi.
Untuk hari-hari libur seperti weekand dan juga libur nasioanal, pihak pengelola menyediakan permainan air banana boat. Permainan ini diadakan
pengelola setelah bekerja sama dengan pihak yang mempunyai alat permainan tersebut. Biaya yang dikeluarkan pengunjung yang ingin menaiki banana boat
yakni berkisar 35 ribu perorang. Permainan banana boat merupakan permainan yang dilakukan di atas air.
Pengunjung menaiki seperti perahu yang berbentuk pisang, kemudian ditarik oleh kapal speedboat dengan kecepatan kencang kearah tengah laut. Setelah
pengunjung sampai di tengah laut, pengunjung dapat meminta dijatuhkan dari perahu yang berbentuk pisang dengan kecepatan yang kencang. Pengunjung akan
merasakan sensasi terhempas dengan kecepatan tinggi. Tetapi bagi yang takut dapat meminta kepada pengelola untuk hanya menaikinya saja tanpa harus
dijatuhkan.
3.3. Failitas
Setiap tempat wisata memiliki fasilitasnya masing-masing. Fasilitas dibangun pihak pengelola wisata untuk mendukung kedatangan pengunjung.
Masing-masing pengelola berlomba atau bersaing untuk meningkatkan fasilitas yang sudah mereka buat. Fasilitas yang bagus membuat banyak pengunjung akan
datang ketempat wisatanya.
Universitas Sumatera Utara
92
Persaingan dalam meningkatkan fasilitas wisata sangat baik untuk kemajuan tempat wisata, hal ini karena masing-masing tempat wisata akan terus
berinovasi dan memunculkan ide-ide kreatif yang dapat menarik minat masyarakat luas untuk datang berwisata. Berikut ini fasilitas yang dimiliki
masing-masing oleh tempat wisata pantai romantis dan wisata mangrove Kampoeng Nipah.
3.3.1. Ekowisata Mangrove A. Pondok
Pihak pengelola tempat wisata mangrove menyediakan pondok-pondok bagi pengunjung wisata yang ingin duduk bersantai sambil melihat pantai, hutan
mangrove, berbincang-bincang, dan juga sebagai tempat untuk menyantap makanan. Pondok dibuat berbeagai ukuran, terdapat berukuran 2x2 dan ada juga
pondok yang berukuran 3x3. Di sini pengunjung bebas untuk memilih pondok yang mana saja untuk mereka tempati. Untuk pondok di wisata mangrove
kampoeng nipah dibuat dengan menggunakan kayu sedangkan atapnya dibuat dari beberapa lapis yakni daun rumbia, ijuk, dan juga seng.
Universitas Sumatera Utara
93
Gambar 3.4. Pondok-pondok di Wisata Mangrove Kampoeng Nipah Sumber: Internet
B. Penginapan Homestay
Untuk pengunjung wisata mangrove kampoeng nipah yang ingin bermalam di tempat wisata ini terdapat beberapa penginapan yang disediakan.
Ada beberapa homestay yang siap dihuni dengan ukuran dan fasilitas yang ditawarkan. Pengunjung tinggal memilih untuk bermalam di homestay yang
mempunyai satu kamar atau dua kamar dengan fasilitas didalamnya listrik, lampu, kipas angin, dan juga tempat tidur dengan kamar mandi berada di belakang
homestay. Sementara untuk pengunjung yang ingin mengadakan kegiatan seperti
Praktek Kerja Lapangan, Penelitian, maupun kegiatan lainnya dengan jumlah yang banyak dapat tinggal bersama masyarakat yang tergabung dalam pengelola
tempat wisata. Pengunjung akan ditempati di masing-masing rumah penduduk. Kegiatan seperti itu menambah keseruhan pengunjung untuk mengetahui
Universitas Sumatera Utara
94
kehidupan masyarakat yang tergabung dalam kelompok pengelola wisata mangrove.
Gambar 3.5. Salah satu Penginapan Homestay yang Terdapat di Wisata Mangrove Kampoeng Nipah
Sumber: Internet C. Aula
Bagi pengunjung yang ingin mengadakan sebuah kegiatan dan memerlukan tempat yang luas untuk orang banyak, pihak pengelola tempat wisata
mangrove menyediakan sebuah aula yang dapat sebagai tempat untuk mengadakan sebuah acara. Aula dibangun pihak pengelola di tengah-tengah lokasi
wisata mangrove. Aula yang dibangun dapat menampung 20-30 orang. Di aula biasanya digunakan untuk diskusi dan seminar. Banyak mahasiswa yang
menggunakan aula untuk mengadakan sebuah kegiatan. Aula yang dibangun dengan ukuran sekitar 10x5 meter dengan lantai
keramik dan atapnya menggunakan seng. Untuk sisi-sisi dindingnya dikelilingi
Universitas Sumatera Utara
95
oleh hutan mangrove. Dan posisinya yang sangat strategis membuat banyak pengunjung yang beristirahat maupun membuat kegiatan di aula.
D. Hutan Mangrove
Wisata mangrove kampung nipah tentu memiliki hutan mangrove yang sungguh indah. Ditempat wisata ini terdapat pohon-pohon mangrove yang besar-
besar ukurannya. Pohon mangrove di sini sudah di tanam sejak tahun 90-an sehingga dapat dilihat pada saat ini ukuran pohon mangrove dapat mencapai 10
meter. Di samping karena usia pohon mangrove yang sudah tua atau lama, mangrove di ekowisata ini juga terdapat beberapa lahan yang terhindar dari abrasi
besar-besaran yang terjadi di wilayah pesisir Desa Sei Nagalawan.
Gambar 3.6. Pohon Mangrove yang Sudah Besar-besar di Wisata Mangrove Kampoeng Nipah
Sumber: Internet
Universitas Sumatera Utara
96
Hutan mangrove yang besar dan berjajar rapi dimanfaatin oleh pengunjung sebagai latar atau background untuk foto-foto, dan ada sebagian masyarakat baik
dari dalam Desa maupun dari luar yang membuat hutan mangrove sebagai konsep foto prawedding. Hutan mangrove yang besar dan berjajar rapi merupakan hasil
mangrove yang ditanam oleh kelompok dengan pengetahuan yang mereka dapat dari beberapa pelatihan. Mangrove ditanam dengan jarak tertentu dan juga
pengetahuan tentang merawat mangrove.
E. Tempat Shalat
Untuk para pengunjung yang mau melaksanakan ibadah shalat ketika berada di wisata mangrove Kampoeng Nipah dapat menggunakan tempat tempat
shalat yang sudah disediakan oleh pihak pengelola. Tempat shalat dibuat pengelola berada di atas tambak kepiting. Disekitaran tempat shalat terdapat
pepohonan mangrove yang indah. Tempat shalat dibuat sederhana dengan lantai panggung beralasan papan dan beratap seng dan daun rumbia, sedangkan sisi-
sisinya dibiarkan terbuka. Untuk tempat wudhu dibuat pihak pengelola terletak di depan tempat shalat.
F. Resto
Resto merupakan tempat makan yang dibuat pihak pengelola untuk para pengunjung yang ingin memesan makanan. Resto dibuat pengelola karena adanya
kebutuhan pengunjung untuk membeli makanan ketika sedang menikmati tempat wisata. Resto dibuat pihak pengelola cukup besar karena didalamnya terdapat
Universitas Sumatera Utara
97
bangku-bangku dan meja untuk tempat pengunjung makan, serta memasak makanan juga di dapur yang berada dalam resto. Resto dibuat seperti bangunan
rumah makan biasa yakni dengan lantai semen halus, tiang menggunakan kayu yang besar serta dengan atap seng.
3.3.2. Pantai Romantis A. Spot-spot atau Tempat Foto
Disetiap tempat wisata tentu pihak pengelola akan menyiapkan sebuah tempat yang dapat dipergunakan pengunjung untuk mengambil poto. Terkadang
ada tempat wisata yang sudah mendesain sedemikian rupa tempat wisata yang dikelolah untuk mereka yang ingin membuat poto prawedding.
Tempat untuk pengambilan poto prawedding disiapkan pihak pengelelola wisata Romance Bay atau pantai romantis untuk menarik pengunjung yang ingin
menyiapkan resepsi pernikahannya. Di samping untuk tempat berfoto prawedding, pihak pengelola menyiapkan view bagi mereka yang ingin berfoto biasa bersama
teman, sahabat, pacar, maupun keluarga. Pihak pengelola membuat berbagai view untuk dapat menjadi tempat
berfoto karena melihat dengan kemajuan teknologi yang sekarang seseorang dapat langsung mengabarin keberadaannya kepada orang lain di luar sana melalui
kecanggihan teknologi. Dengan kejadian adanya kemajuan teknologi, informasi dapat dengan cepat menyebar ke orang lain dan membuat orang lain tau akan
keberadaan tempat wisata. Dengan tidak langsung kemajuan teknologi dan adanya view untuk mereka berfoto membuat pihak pengelola Romance Bay atau pantai
Universitas Sumatera Utara
98
romantis mendapatkan pemasaran yang gratis karena pengunjung yang sudah mengupload atau mengunggah foto ketika berada di tempat wisata.
Gambar 3.7. Beberapa Tempat Untuk Berpoto Pengunjung di Wisata Romance Bay Pantai Romantis
Sumber: Dokumen Pribadi dan Internet
B. Pondok-pondok Berkelambu
Disetiap tempat wisata khususnya yang mengandalkan wisata pesisir atau pantai tentu terdapat pondok untuk para pengunjung duduk-duduk bersantai
sambil menikmati pantai. Pondok dibuat untuk para pengunjung yang datang dan ingin beristirahat. Banyak pondok ditempat wisata dibuat oleh pihak pengelola
seadanya saja, maksudnya yakni pondok hanya dibuat seperti biasa tanpa ada menambah konsep-konsep yang dapat membuat pengunjung terasa tertarik.
Universitas Sumatera Utara
99
Di Romance Bay atau pantai romantis pihak pengelola wisata membuat pondok-pondok untuk pengunjung beristarahat lain dengan pondok-pondok yang
terdapat ditempat wisata lainnya. Kalau ditempat wisata yang lain pondok-pondok hanya dibuat seperti biasa saja yakni pondok dibuat berdampingan antara satu
pondok dengan pondok yang lain dan dibuat sejajar di sepanjang pesisir pantai, untuk alas yang beralaskan kayu di gelar tikar anyaman yang dibuat dari
tumbuhan purun. Untuk tempat wisata Romance Bay atau pantai romantis pondok-pondok
yang dibuat oleh pengelola dibuat sedemikian menarik yang dapat membuat para pengunjung nyaman untuk menempatinya. Pondok-pondok dibuat tidak
berdampingan antara satu pondok dengan pondok lainnya, terdapat jarak antara pondok yang membuat kenyamanan untuk para pengunjung. Pengunjung dapat
memilih sendiri dimana pondok yang mau ditempatinya lain dengan tempat wisata lain yang setiap pondok pengelolanya berbeda sehingga tidak dapat sembarangan
tempat ditempatin. Pondok-pondok yang dibuat di Romance Bay atau pantai romantis sangat
unik dibuat karena adanya kelambu yang dipasang di masing-masing sisi pondok. Kelambu yang dipasang membuat nuansa romantis ditempat wisata. Kelambu-
kelambu dipasang pihak pengelola karena melihat hal yang sama terdapat ditempat wisata yang terdapat di Bali. Kelambu-kelambu yang terpasang di
pondok-pondok tiap 1-3 bulan diganti dengan yang baru. Pergantian kelambu ini dilakukan karena bahan kelambu yang terpasang di pondok-pondok mudah
Universitas Sumatera Utara
100
hancur, hancurnya kelambu ini dikarena faktor cuaca yang terkadang hujan dan panas yang akhirnya membuat kelambu mnenjadi rapuh dan mudah koyak.
Pondok-pondok di Romance Bay atau pantai romantis juga menyediakan seperti alas tempat tidur yang terdapat di pondok-pondoknya. Banyaknya variasi
ini membuat pondok-pondok di wisata Romance Bay atau pantai romantis sangat banyak diminati oleh masyarakat khususnya anak-anak muda.
Gambar 3.8. Pondok-pondok Berkelambu di Wisata Romance Bay Pantai Romantis
Sumber: Dokumen Pribadi
C. Resto
Sama halnya dengan resto yang dibuat di wisata mangrove Kampoeng Nipah, resto di wisata pantai romantis juga dibangun oleh pihak pengelola. Resto
dibangun untuk mendukung kunjungan pengunjung ketempat wisata pantai
Universitas Sumatera Utara
101
romantis. Kebutuhan makan manusia membuat rumah makan atau resto harus ada dibangun di sebuah tempat wisata. Resto yang dibangun di wisata pantai romantis
dapat dikatakan besar. Sama seperti resto di wisata mangrove Kampoeng Nipah, resto di pantai romantis berlantai semen halus dengan atap seng, sedangkan sisi-
sisinya dibiarkan terbuka sehinggan dapat melihat tempat wisata.
D. Pohon Mangrove
Fasilitas yang masing-masing kelompok miliki salah satunya yaitu adanya pohon mangrove. Pohon mangrove di wisata pantai romantis masih berumur satu
tahun dengan ukuran tinggi mangrove masih berkisar 1 meter. Mangrove di wisata pantai romantis dahulunya di tanam sama seperti mangrove yang terdapat diwisata
mangrove Kampoeng Nipah, tetapi pada tahun 2000-an awal terjadi abrasi
31
besar yang merusak hutang mangrove kurang lebih 2 ha di area wisata Pantai Tengah
sekarang berganti nama menjadi Pantai Romantis. Abrasi yang terjadi merusak tanaman mangrove yang sudah tumbuh besar dan merubah permukaan pesisir.
Untuk sekarang pihak pengelola wisata pantai romantis lagi berusaha kembali menanam mangrove yang dahulunya rusak karena terjadi abrasi.
Penanaman dilakukan di area-area yang kosong sejak tahun 2015. Pihak pengelola mengakui mangrove yang terdapat diwilayah wisatanya tidak sebagus yang
berada diwisata mangrove Kampoeng Nipah, namun pengelola berusaha untuk menanam kembali dan merawat mangrove hingga tumbuh besar dan menjadi
31
Pengikisan tanah oleh air laut
Universitas Sumatera Utara
102
salah satu icon tempat wisata pantai romantis. Berikut ini gambar tanaman mangrove yang terdapat di wisata Romance Bay.
Gambar 3.9. Tanaman Mangrove di wisata Romance Bay Sumber: Dokumen Pribadi
Pada gambar di atas dapat terlihat bagaimana mangrove yang berada di wisata Romance Bay. Tanaman mangrove masih belum terlalu besar dengan umru
1 tahun dan tinggi masih mencapai 1 meter.
3.4. Ruang lain yang bersinggungan dengan Kontestasi
Selain adanya kontestasi atau persaingan yang terjadi pada pengelolaan tempat wisata, persaingan juga terjadi dirana politik yakni dalam pemilihan kepala
Desa. Pemilihan kepala Desa di Sei Nagalawan menjadi tempat persaingan diantara kedua kelompok,. masing-masing kelompok mempunyai kandidatnya
Universitas Sumatera Utara
103
sendiri. Persaingan terjadi untuk mendapatkan kedudukan atau posisi dalam pemerintahan Desa. Berikut penjelasan mengenai bagaimana persaingan terjadi
dalam pemilihan Kepala Desa.
A. Pemilihan Kepala Desa Sebagai Arena Kontestasi
Pemilihan kepala Desa Sei Nagalawan merupakan salah satu arena atau kancah sosial yang didalamnya terdapat potensi persaingan untuk mendapatkan
posisi-posisi tertentu . Pengertian istilah „kancah sosial‟ ini dapat dirujuk seperti
yang dikatakan oleh Pierrre Bourdieu dengan „field of forces’, suatu bidang yang dinamis yang di dalamnya terdapat berbagai potensi, dan juga suatu bidang yang
di dalamnya ada perjuangan untuk mendapatkan posisi-posisi. Oleh sebab itu istilah fields atau kancah ini lebih tertuju untuk mengidentifikasi area-area
perjuangan, yang di dalamnya terdapat strategi-strategi yang diambil oleh para pelaku untuk mendapatkan posisi yang ada di sana Zuska, 2008.
Dalam pemilihan kepala Desa Sei Nagalawan untuk dua periode terakhir yang bersaing ketat ialah Pak Tris dan juga Pak Jaffar Siddiq. Dari kedua tokoh
ini dapat dikatakan mewakili dua kelompok yang saat ini sedang bersaing dalam pengelolaan hutan mangrove menjadi tempat wisata. Pak Tris dari kelompok
Muara Baimbai, sedangkan Pak Jaffar Siddiq dari kelompok Maju Bersama. Kedua tokoh bersaing dalam pemilihan kepala Desa Sei Nagalawan untuk
mendapatkan posisi sebagai kepala Desa Sei Nagalawan. Posisi kepala Desa diperjuangkan untuk bisa didapat karena kepala Desa merupakan posisi
pemerntahan tertinggi di Desa Sei Nagalawan. Dengan mendapatkan posisi
Universitas Sumatera Utara
104
tertinggi tentu setiap kelompok yang menang akan lebih muda dalam mengurus segala administrasi yang memerlukan tanda tangan kepala Desa. Tetapi bagi
kelompok yang kalah, mengurus administrasi dalam pengelolaan wisata maupun urusan lain tidak dapat semudah kelompok yang menang, seperti proses yang
lama bahkan tidak mau menandatangani berkas. Pak Tris yang didukung oleh kelompok Muara Baimbai dan sebagian
besar masyarakat Desa Sei Nagalawan sudah semaksimal mungkin berusaha dalam proses pemilihan kepala Desa agar dapat terpilih. Dengan kemampuan yang
dimilikinya seperti pengetahuan tentang pengorganisasian, kepemimpinan, orang yang aktif, dan pengetahuannya yang luas, Pak Tris digadang-gadang akan
menang dalam pemilihan kepala Desa Sei Nagalawan. Tetapi semua yang sudah direncanakan dan diperkirakan hilang setelah pengumuman bahwasannya yang
menang dalam pemilihan kepala Desa Sei Nagalawan ialah Pak Jaffar Siddiq yang didukung oleh Pak Saiful dari kelompok Maju Bersama. Untuk kelompok Maju
Bersama masalah finansial sangat kuat karena Pak Saiful selaku ketua kelompok dan juga ketua pengelola wisata pantai romantis juga memiliki usaha di luar
diantaranya kontraktor. Di samping itu Pak Saiful juga merupakan salah satu tokoh Pemuda Pancasila di Kecamatan Perbaungan. Berikut hasil wawancara
dengan Pak Saini: Kami sudah perkirakan lah Pak Tris yang menang, karena
sebelum pemilihan banyak masyarakat Desa Sei Nagalawan yang berharap beliau menang dalam pemilihan kepala Desa.
Tetapi ketikan hari hal dan pengumuman semua itu hilang karena yang menang Jaffar Siddiq. Untuk finansial mereka
sangat kuat. Suara pun bisa dibeli, kalau pak Tris sendirikan berdasarkan kemampuan dan pengetahuannya saja, kalau
Universitas Sumatera Utara
105
finansial ya gak kuat seperti merekalah. Tanggal wawancara 28 April 2016
Persaingan untuk memperebutkan kepala Desa Sei Nagalawan diantara kedua kelompok terjadi dalam dua periode terakhir pilkades. Dalam dua periode
pemilihan kepala Desa, Pak Jaffar Siddiq terpilih dua kali untuk menduduki posisi sebagai kepala Desa Sei Nagalawan. Banyak kendala yang dihadapi kelompok
Muara Baimbai dalam mengurus administrasi ke kantor kepala Desa. Seperti ketika memerlukan tanda tangan kepala Desa Sei Nagalawan untuk mendapat
sebuah bantuan dari LSMNGO maupun dari pemerintah. Bahkan bantuan yang seharusnya ke kelompok Muara Baimbai bisa dialihkan ke kelompok Maju
Bersama. Berikut hasil wawancara dengan salah satu anggota kelompok Muara Baimbai yakni Pak Yani:
“Waktu kami mau minta tanda tangan Pak Kades untuk proposal bantuan mesin kapal itu kami diperlama, padahal
tanda tangan saja dia gak mau. Eh gak taunya beberapa setelah hari itu kami dengar bantuannya sudah diterima sama kelompok
mereka, ya kami pasrah sajalah dek” Hasil wawancara tanggal 28 April 2016
Persaingan dalam pemilihan Kepala Desa terjadi dalam 2 periode terakhir. Walaupun calon Kepala Desa tidak hanya dari dua kelompok yang bersaing, tetapi
dalam prakteknya kedua wakil dari kelompok ini lah yang bersaing di atas. Untuk 2 periode pemilihan Pak Sutrisno selaku wakil dari kelompok Muara Baimbai
mengalami kekalahan dalam perhitungan suara, dan yang menang dalam pemilihan Kepala Desa yaitu Pak Jaffar Siddiq.
Universitas Sumatera Utara
106
BAB IV STRATEGI
4.1. Pembagian Kerja dan Upah Kerja
Tempat wisata Mangrove Kampung Nipah dan wisata Romance Bay sudah termasuk ke dalam usaha. Di dalam usaha tersebut ada pelaku usaha yang
menjalankan usaha tersebut sehingga dapat berjalan sebagaimana diharapkan. Pelaku usaha yang ada tentu tidak hanya satu orang, masing-masing pelaku usaha
diberi tugas yang mungkin saja berbeda dengan yang lain. Dengan adanya pemberian tugas di dalam sistem pengelolahannya maka dapat dikatakan ada
pembagian kerja didalamnya. Hal tersebut juga berlaku bagi tempat wisata Mangrove Kampung Nipah, serta wisata Romance Bay. Kedua tempat usaha ini
memiliki sistem kerja, sistem pembagian kerja serta sistem penggajian yang berbeda pula. Bagaimana pembagian kerja kedua tempat usaha tersebut akan saya
jelaskan sebagai berikut:
4.1.1. Pengelola Pantai Romantis
Wisata Romance Bay diatur serta dikelola oleh perseorangan, tempat wisata mangrove ini merupakan milik pribadi. Pemilik tempat usaha ini adalah Pak
Saipul. Pak Saipul yang merupakan orang yang aktif dikehidupan organisasi memberi kepercayaan kepada Pak Awang untuk mengurus administrasi serta
segala keperluan dari tempat wisata tersebut. Karena tempat usaha ini dimiliki
Universitas Sumatera Utara