80
goreng, kepiting bakau saus tiram, kupang, udang dan menu laut lainnya. Wisnu,
2015
3.1.2. Romance Bay Pantai Romantis
Maret 2015 tempat wisata pantai romantis resmi dibuka untuk umum. Tempat wisata ini terletak persis di samping tempat wisata mangrove kampoeng
nipah. Tempat wisata Romance Bay mengambil konsep sebuah pantai yang bernuansa romantis. Sasaran pengunjung yang ingin diajak untuk ketempat wisata
Romance Bay ialah kaum muda-mudi yang membutuhkan sebuah tempat wisata yang menawarkan nuansa romantis sesuai dengan jiwa muda-mudi saat ini.
Konsep pantai romantis diambil oleh pihak pengelola wisata setelah melihat tempat-tempat wisata yang berada di daerah Bali yang sangat terkenal
dengan keindahan tempat wisatanya. Sebelum bernama pantai romantis, tempat wisata ini dahulunya bernama pantai tengah dengan fasilitas yang belum seperti
saat sekarang ini. Kelompok maju bersama yang mengelola pantai tengah ini melihat pengunjung yang datang ke pantai tengah tidak sebanyak pengunjung di
wisata kampoeng nipah. Melihat keberhasilan wisata mangrove kampoeng nipah yang letaknya berada di samping pantai tengah, kelompok maju bersamapun
mencoba memutar otak bagaimana membenahi pantai tengah agar mampu bersaing dengan wisata-wisata lainnya yang berada di sepanjang pesisir pantai
timur. Sebuah Lembaga Swadya Masyarakat LSM yang bernama Sumatera Woman Foundation melihat pantai tengah memiliki potensial untuk dijadikan
sebagai sebuah tempat wisata yang dapat bersaing dengan tempat wisata lainnya.
Universitas Sumatera Utara
81
LSM SWF akhirnya bekerja sama dengan kelompok Maju Bersama yang diketuai oleh Pak Saiful dengan SWF sebagai investor. Kedua pihak bekerja sama
untuk membenahi ulang pantai tengah yang sepi dengan pengujung. Mereka mencoba melihat-lihat tempat wisata yang berada di Bali yang ramai dengan
pengunjung wisatanya baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Ketika Pak Saiful jalan-jalan ketempat wisata yang berada di Bali beliau melihat
pantai yang memiliki fasilitas gubuk atau pondok maupun sofa yang menggunakan kelambu-kelambu berwarna-warni.
Tempat wisata yang menawarkan konsep kelambu-kelambu tersebut banyak diminati oleh kaum muda-mudi. Setelah pulang ke Medan Pak Saiful
menjelaskan apa yang dilihatnya ketika ketempat wisata yang berada di luar Sumatera Utara. Banyak yang dilihat Pak Saiful di luar Medan yang tidak ada di
Medan yang kemudian diceritakan atau di bagi kepada kelompok. Setelah menceritakan apa yang dilihat Pak Saiful di tempat wisata yang
berada di luar Medan, kelompok akhirnya berinisiatif untuk membuat tempat wisata yang sama seperti apa yang dilihat Pak Saiful ketika dia berwisata di luar
Medan. Kelompok mulai membenahi pantai tengah dengan bantuan kerja sama pihak LSM SWF.
Pantai tengah disulap seketika menjadi sebuah pantai yang masih tamPak baru. Dibuat joglo-joglo maupun gubuk-gubuk yang disekelilingnya ditanami
mangrove. Joglo-joglo atau gubuk-gubuk dibuat dengan tambahan hiasan kelambu yang di ikat di kedua sisinya. Di samping itu terdapat beberapa spot
Universitas Sumatera Utara
82
utnuk para muda-mudi berpoto, dan bisa juga digunakan untuk membuat poto prawedding.
3.2. Biaya masuk