66
2.11.1. Jeruju Acantus Ilicifolius
Mangrove jenis jeruju merupakan jenis yang paling banyak dapat dilihat di wilayah Sei Nagalawan tepatnya di pesisir Kampoeng Nipah. Mangrove jenis
jeruju dapat tumbuh sampai 2 meter dengan batang yang cukup kuat. Mangrove jeruju tidak memiliki banyak ranting, dengan memiliki permukaan daun yang
halus tetapi dikedua sisinya terdapat duri-duri.
Mangrove jenis jeruju menghasilkan bunga yang berwarna agak biru keungu-unguan serta agak berwarna putih. Sedangkan untuk tangkai jenis jeruju
ini agak panjang yang ukurannya berkisar 5-20 cm. Bunga yang tumbuh dijeruju ini nantinya bakal menghasilkan buah yang berbentuk seperti melinjo. Mangrove
jenis jeruju ini banyak sekali dimanfaatkan untuk makanan. Selain sebagai bahan makanan yang dapat memiliki nilai ekonomis yang
sangat tinggi, mangrove jenis jeruju ini juga memiliki nilai dari sisi kesehatan seperti dapat dimanfaatkan sebagai pembersih darah, gigitan ular, rematik, serta
mengatasi gangguan cacing dalam proses pencernaan dalam tubuh.
2.11.2. Nipah Nypa Fruticans
Jenis mangrove yang satu ini biasanya tumbuh besar secara berumpun atau berkelompok. Nipah adalah sejenis palem palma yang tumbuh dilingkungan
hutan bakau atau daerah pasang-surut dekat tepi laut. Tumbuhan ini juga dikenal
Universitas Sumatera Utara
67
dengan banyak nama lain seperti daon-daonan Jawa, buyuk Bali, bhunyok Manado, bobo Tidore, boboro Halmahera.
29
Mangrove jenis Nipah bentuknya seperti rumbia Metroxylon spp, batang pohon nipah menjalar ketanah, batangnya membentuk rimpang yang terendam
oleh lumpur. Sedangkan untuk daunnya muncul di atas permukaan tanah, sehingga banyak orang akan mengira mangrove jenis nipah ini tidak mempunyai
batang karena tidak terlihat. Untuk akarnya sendiri berbentuk serabut yang dapat tumbuh mencapai panjang 13 m. Karena bentuk akarnya yang seperti serabut dan
berada di dalam lumpur maka rumpun-rumpun nipah dapat dihanyutkan oleh air sampai kearah laut lepas.
Tinggi tanaman nipah ini dapat mencapai 4-9 meter. Daunnya seperti daun kelapa dan sering digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan atap rumah
seperti atap rumbia. Anak daun nipah berbentuk seperti pita memanjang dan meruncing dibagian ujung, memiliki tulang daun yang disebut lidi seperti pada
daun kelapa. Panjang anak daun dapat mencapai 100 cm dan lebar daun 4-7 cm. Daun nipah yang sudah tua berwarna hijau, sedangkan daunnya yang masih muda
berwarna kuning, menyerupai janur kelapa. Banyaknya anak daun dalam tiap batang mencapai 25-100 helai. Mangrove jenis nipah ini juga menghasilkan buah
yang berbentuk bulat. Buah yang dihasilkan berwarna coklat dan serta memiliki biji dalam tiap buah yang dihasilkan.
Nipah tumbuh dibagian belakang hutan bakau, terutama di pinggiran aliran sungai yang memasok lumpur ke pesisir. Nipah sendiri dapat tumbuh di wilayah
29
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, Jil. 1. Jakarta: Yay. Sarana Wana Jaya. Hal. 487- 490
Universitas Sumatera Utara
68
yang berair agak tawar, sepanjang masih terpengaruh pasang surut air laut yang mengantarkan buah-buahnya yang mengapung. Di tempat yang sesuai, tegakan
nipah membentuk jalur yang tidak terputus di belakang lapisan hutan bakau. Untuk pemanfaatannya nipah dapat digunakan untuk membuat atap rumah
yang daya tahannya berkisar antara 3-5 tahun. Daun nipah juga dapat dimanfaatkan menjadi kerajinan seperti anyaman topi, tikar, dan aneka keranjang
anyaman. Nipah sendiri juga dapat dimanfaatkan menjadi gula yang tidak kalah rasanya dengan gula yang berbahan baku tebu. Beberapa naskah lama juga
menyebutkan juga bahwasannya daun nipah digunakan sebagai alat tulis, bukannya daun lontar. Hal ini diperkuat hasil wawancara dengan Pak Idris.
“......Daun nipah dulunya dipakai juga sebagai alat tulis pada masa sebelum kertas ada nak....” wawancara tanggal 13 April
2016
2.11.3. Siapi-api Hitam Avicennia Alba