74
Gambar 3.1. Pintu Masuk Tracking Wisata Mangrove Kampoeng Nipah Sumber: Dokumen Pribadi
a. Pemandu Wisata Guide
Untuk meningkatkan kunjungan pengunjung ke ekowisata mangrove kampoeng nipah, pihak pengelola wisata menawarkan guide untuk menjelaskan
segala macem hal yang terkait dengan pengelolaan mangrove baik dari sejarahnya sampai sekarang. Bagi pengunjung yang ingin mengerti sejarah mangrove, sejarah
kelompok, apa-apa saja yang dilakukan dalam pengelolaan wisata mangrove dapat meminta kepada pihak pengelola seorang guide yang dapat memandunya.
Setiap laki-laki yang berada dalam pihak pengelolaan dibekalin kecakapan dalam berbicara kepada pengunjung untuk memandu maupun menjelaskan
Universitas Sumatera Utara
75
tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan wisata mangrove kampoeng nipah. Para laki-laki dalam kelompok muara baimbai dilatih untuk bagaimana menerima
tamu pengunjung yang baik, menyervis pengunjung, dan berbagai pelatihan yang bertujuan untuk membuat para pengunjung merasa puas setelah mengunjungin
tempat wisata mangrove kampoeng nipah ini. Kelompok muara baimbai yang beranggotakan lebih dari 50 orang saat ini
sudah mempunyai sebuah modul untuk pelatihan tentang bagaimana menjadi guide ataupun pengelolaan yang baik. Modul dibuat oleh kelompok agar
mempermudah mereka dalam menyatukan persepsi atau pengetahuan- pengetahuan apa saja yang terkait dengan wisata mangrove kampoeng nipah.
Menyatukan pengetahuan ini dilakukan agar tidak ada informasi yang dapat membingungkan bagi para pengunjung karena setiap guide berbeda dalam
menyampaikan informasi yang diberikan. Dengan hal itu kelompokpun berinisiatif membuat sebuah modul sehingga semua informasi yang diberikan
akan sama persisi antara satu guide dengan guide lainnya. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan ketua kelompok muara baimbai yakni Pak Tris:
“Dalam menyampaikan informasi sebelum adanya modul setiap guide berbeda dek dalam memberikan informasi, kalau gitukan
pengunjung jadi bingung sedangkan kalau misalnya sejarah kelompokkan gak boleh berbeda-beda informasinya. Jadi kami
membuat modul untuk menyamakan pengetahuan kami dek” Hasil wawancara dengan ketua kelompok muara baimbai Pak
Tris tanggal 23 Maret 2016
Dengan adanya modul yang dibuat membuat anggota kelompok mudah dalam menyamakan pemikiran yang akhirnya informasi yang diberikan kepada
Universitas Sumatera Utara
76
para pengunjung yang datang tidak berbeda-beda penyampaiannya antara satu guide dengan guide yang lainnya.
b. Menanam Pohon