Pemerintahan Desa GAMBARAN UMUM

43 Pada tabel di atas terlihat bagaimana komposisi penduduk masyarakat di wilayah Desa Sei Nagalawan dalam bekerja. Terdapat lebih dari 7 sektor mata pencaharian yang terdapat pada masyarakat di wilayah Desa Sei Nagalawan. Mata pencaharian yang paling banyak dapat dilihat dari tabel di atas yakni petani sebanyak 20. Petani paling banyak terdapat di wilayah Sei Nagalawan karena banyaknya lahan-lahan kosong yang kemudian dibuat menjadi pertanian sawah. Mata pencaharian berikutnya yakni buruh sebanyak 11 yang banyak bekerja di PT. Aquafarm Nusantara yang berdiri di wilayah tersebut. Selanjutnya ada yang bekerja pada bidang jasa sebesar 3, wiraswasta sebanyak 10, dan juga karyawan sebesar 10 . Sementara untuk masyarakat di wilayah Sei Nagalawan yang menjadi Pegawai Negeri Sipil PNS tidak sampai 1. Komposisi Nelayan yang sebesar 9 sendiri mempunyai keunikan tersendiri. Keunikan ini terjadi karena hampir seluruh masyarakat yang bermata pencaharian sebagai nelayan ini tinggal atau mendiami Dusun III. Dusun III ini merupakan Dusun yang paling dekat dengan bibir pantai untuk menuju laut.

2.4. Pemerintahan Desa

Pemerintahan Desa Sei Nagalawan merupakan daerah pemerintahan paling bawah dari sistem pemerintahan yang terdapat di Indonesia. Di setiap daerah yang di bawah naungan Kabupaten, pemerintahan Desa merupakan bagian paling bawah, sedangkan pada Kotamadya pemerintahan Desa tidak ada. Diseluruh wilayah Indonesia terdapat juga nama selain pemerintahan Desa yang posisinya sejajar dengan pemerintahan Desa, seperti pada daerah di wilayah Nanggroe Aceh Universitas Sumatera Utara 44 Darussalam dimana nama pemerintahan yang paling bawah disebut dengan “Gampoeng”, sedangkan untuk di daerah Sumatera Barat nama pemerintahan paling bawahnya disebut dengan “Nagari”. Pemerintah pusat Indonesia dalam perjalanannya membuat peraturan untuk menggeneralisasikan semua daerah pemerintah tingkat bawah dengan nama Desa. Nama pemerintahan Desa sendiri merupakan nama yang dipakai untuk menyebut nama pemerintahan tingkat bawah di wilayah pulau Jawa. Namun saat peraturan itu direalisasikan untuk seluruh wilayah di Indonesia banyak pro kontra yang memandangnya karena menurut beberapa wilayah sudah ada nama tersendiri yang didalamnya terdapat adat dari masyarakat yang mendiami wilayah tersebut Nurdin, 2009:16. Sedangkan untuk wilayah Sei Nagalawan ini tetap disebut dengan nama Desa Sei Nagalawan. Dalam pemerintahannya Desa Sei Nagalawan dipimpin oleh seorang penghulukepala Desa. Untuk proses pemilihan pemimpin kepala Desa dilakukan dengan pemungutan suara. Sementara untuk masa jabatan sekali periode yakni selama lima tahun. Desa Sei Nagalawan sudah mempunyai kepala Desapenghulu sejak tahun 1940, berikut daftar nama kepala Desa yang pernah menjabat: No Nama 1 Saman 1940 – 1952 2 Muhammad 1952 – 1957 3 Tuganal 1957 – 1971 4 Siab 1971 – 1972 5 Tuganal 1972 – 1987 6 Umar 1987 – 2006 7 Ishaq Januari 2006 – Juli 2006 8 Sahrum Juli 2006 – 2011 9 Japar Siddik 2011 – Sekarang Universitas Sumatera Utara 45 Sumber: Data Kepala Desa 2015 Tabel di atas memperlihatkan bagaimana alur pemerintahan di Desa Sei Nagalawan sejak tahun 1940. Sejak tahun 1940 Desa Sei Nagalawan sudah mempunyai penghulukepala Desa sebanyak 9 orang. Untuk Desa Sei Nagalawan pada tahun ini dalam pemilihan kepala Desa serentak diseluruh Kabupaten Serdang Bedagai tidak melakukan pemilihan kepala Desa sehingga sampai sekarang saat melakukan penelitian, pemerintahan Desa masih dipegang oleh penghulukepala Desa yang lama.

2.5. Sarana dan Prasarana

Dokumen yang terkait

Ekowisata Mangrove (Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kampoeng Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai)

20 256 138

Studi Kelayakan Pengolahan Kerupuk Mangrove, Kasus : Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai

20 378 75

Kontestasi Masyarakat Nelayan (Studi etnografi Mengenai Polemik Dalam Pengelolaan Lahan Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 16

Kontestasi Masyarakat Nelayan (Studi etnografi Mengenai Polemik Dalam Pengelolaan Lahan Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

Kontestasi Masyarakat Nelayan (Studi etnografi Mengenai Polemik Dalam Pengelolaan Lahan Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 1 31

Kontestasi Masyarakat Nelayan (Studi etnografi Mengenai Polemik Dalam Pengelolaan Lahan Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 1 39

Kontestasi Masyarakat Nelayan (Studi etnografi Mengenai Polemik Dalam Pengelolaan Lahan Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

1 1 2

BAB II GAMBARAN UMUM SEI NAGALAWAN 2.1 Sekilas Tentang Desa Sei Nagalawan - Ekowisata Mangrove (Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kampoeng Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai)

0 0 15

Ekowisata Mangrove (Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kampoeng Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai)

1 1 17

MANGROVE Kasus: Desa Sei Nagalawan Dusun III Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai SKRIPSI

0 1 12