Wisata Mangrove Biaya masuk

82 utnuk para muda-mudi berpoto, dan bisa juga digunakan untuk membuat poto prawedding.

3.2. Biaya masuk

Berkunjung ke tempat wisata pasti dikenakan biaya untuk memasuki arena wisata. Tempat wisata manapun tentu menerapkan biaya masuk bagi pengunjung dengan perhitungan yang sudah diperkirakan. Begitu pula dengan obyek wisata pantai yang ada di Serdang Bedagai. Pantai mangrove dan pantai Romance Bay memberlakukan biaya masuk bagi pengunjungnya. Meskipun mereka sama-sama memberlakukan biaya masuk, namun jumlah yang mereka tawarkan berbeda. Perbedaan biaya masuk antara wisata mangrove kampoeng nipah dengan wisata pantai romantis terjadi karena adanya perbedaan bonus yang didapat. Bonus disini seperti adanya snack maupun drink yang diberikan sekalian dengan biaya masuk. Untuk lebih rinci berikut saya jelaskan biaya masuk serta fasilitas yang didapatkan dari kedua tempat wisata yakni wisata mangrove kampoeng nipah dan juga wisata pantai romantis atau Romance Bay.

3.2.1. Wisata Mangrove

Wisata mangrove yang mengusung tema alami dengan menonjolkan hutan mangrove yang tumbuh subur di wilayah pantai memberi harga tiket masuk sebesar Rp. 8000. Harga yang mereka berlakukan tersebut tentu bukan sembarangan mereka buat. Untuk bisa menjadi tempat wisata yang diakui oleh Universitas Sumatera Utara 83 pihak pemeintah dan juga jajarannya, pihak pengelola pariwisata harus membayar pajak serta meminta izin kepada pihak dinas pariwisata. Pihak dinas pariwisata yang telah memberikan izin mengeluarkan izinnya dengan memberikan persyaratan bahwa pihak pengelola pariwisata terkait mengambil tiket masuk dari dinas pariwisata setempat. Hal tersebut dilakukan oleh pengelola pariwisata mangrove agar tempat pariwisata mereka legal dan diakui oleh pihak pemerintahan dan jajarannya. Untuk itu mereka membeli tiket masuk ke tempat wisata dari dinas pariwisata. Harga tiket masuk yang diberikan oleh dinas pariwisata adalah Rp.3000 tiket. Harga tiket yang mereka keluarkan sebesar Rp. 3000 untuk dinas pariwisata tersebut sudah menjadi hak dinas pariwisata sepenuhnya. Selain itu pengelola harus membayar pajak pariwisata kepada pemerintah dengan membayar Rp.1000 per tiket masuk. Maka dari itu pengelola mengeluarkan modal sebanyak Rp. 4000 untuk satu tiket. Pengelola pariwisata membuat usaha pariwisata tentu saja dengan tujuan untuk memperoleh hasil dan keuntungan. Maka dari itu untuk pembayaran jasa pariwisata mereka memberikan harga tambahan. Dana tambahan tersebutlah yang meruPakan pendapatan bagi pengelola pariwisata. Pengelola mangrove menambah biaya masuk untuk membayar kerja mereka sebagai pengelola pariwisata sebanyak Rp. 4000. Uang Rp. 4000 tersebut lah yang dimanfaatkan oleh pengelola wisata mangrove untuk mengelola tempat wisatanya. Bagi pengelola mangrove yang dikelola dengan sistem kelompok, uang Rp. 4000 tersebut masuk ke dalam kas kelompok. Uang tersebut yang Universitas Sumatera Utara 84 digunakan untuk memperbaiki sarana dan prasarana wisata maupun menggaji anggota kelompok yang ikut bekerja. Penjelasan mengenai biaya masuk ini saya jelaskan dengan bagan dibawah ini. A. Fasilitas biaya masukbonus Fasilitas yang didapatkan atau bonus pengunjung dengan membayar uang masuk sebesar Rp. 8000 ke tempat wisata mangrove yaitu: 1. Naik kapalperahu Wisata mangrove yang ada di kampung nipah memiliki fasilitas yang cukup unik yaitu kapal. Kapal tersebut digunakan untuk menuju lokasi pantai mangrove. Pengunjung yang tiba di kampung nipah akan berhenti di tempat parkiran yang lumayan jauh dari pantai. Untuk bisa mencapai pantai, ada dua jalur yang bisa digunakan yaitu jalur darat dan jalur air. Jalur darat dilakukan dengan berjalan kaki kira-kira lima sampai sepuluh menit lamanya. Untuk jalur air pengelola pantai menyediakan kapal untuk pengunjung. Kapal yang disediakan pengelola dibebaskan untuk semua pengunjung. Biaya kapal sudah termasuk Biaya Masuk Rp. 8000 Tiket Dinas pariwisata Rp. 3000 Pajak Tempat Pariwisata Rp. 1000 Tambahan pihak pengelola Rp. 4000 Universitas Sumatera Utara 85 kedalam biaya masuk. Jadi pengunjung tidak perlu membayar lagi untuk bisa menaiki kapal. Waktu yang dibutuhkan pengunjung untuk naik kapan kira-kira lima menit lamanya. Pengelola menyediakan kapal sebagai transportasi ke lokasi pantai dikarenakan wilayah pantai yang dekat dengan muara sungai. Muara sungai yang langsung menuju pantai dimanfaatkan oleh pengelola untuk memberikan daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Hingga saat ini sudah ada empat unit kapal yang dimiliki oleh pengelola. Menggunakan kapalperahu untuk menuju wisata mangrove kampoeng nipah sangat banyak diminati pengunjung wisata khusunya anak-anak. Banyak pengunjung wisata mangrove kampoeng nipah yang berasal dari sekolah-sekolah dasar. Ketika saya melakukan wawancara di wisata mangrove kampoeng nipah, terdapat banyak anak-anak sekolah dasar yang berasal dari kota Binjai datang ketempat wisata mangrove nipah untuk membuat sebuah acara bersama pihak sekolah dan juga orang tua murid. Anak-anak sekolah dasar tersebut sangat tertarik ketika menaiki perahukapal menuju lokasi wisata mangrove. mereka tertawa-tawa ketika naik ke kapal, terdapat juga beberapa anak yang takut untuk menaiki kapal. Anak-anak yang awalnya takut untuk naik kapalperahu akhirnya mau untuk naik setelah diberi pengarahan oleh orang tua maupun guru supaya untuk tidak takut menaikinya karena banyak yang dapat dilihat ketika di atas kapal. Universitas Sumatera Utara 86 2. Bebas mengelilingi lokasi pantai Lokasi pantai mangrove yang memiliki luas lahan sebesar 5 ha memberikan keleluasaan bagi pengunjung untuk mengelilingi seluruh tempat yang banyak ditumbuhi pohon mangrove berbagai jenis. Wilayah pantai yang dikelilingi dengan pohon-pohon mangrove membuat pantai memiliki nuansa hijau. Pohon-pohon mangrove yang ada dimanfaatkan oleh pengelola untuk memperindah lokasi wisata. Selain itu pengelola juga membuat banyak jembatan- jembatan yang menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk berfoto dan menikmati muara sungai serta pantai dengan berjalan dari jembatan yang telah disediakan. Dengan membayar biaya masuk Rp. 8000 maka pengunjung bisa mendapatkan keindahan pantai dengan pasir putih serta hijaunya pohon mangrove. Pengelola mangrove juga menyediakan pondok-pondok untuk bisa digunakan sebagai tempat istirahat, namun pondok tersebut tidak bisa digunakan secara bebas oleh pengunjung, karena pengelola mengenakan biaya tambahan untuk pondok-pondok tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan saya, banyak pengunjung yang memanfaatkan kerimbunan pohon dengan menggelar tikar yang mereka bawah sendiri. Pengelola tidak melarang pengunjung yang ingin menggelar tikar di area mangrove selama tempat tersebut tidak mengganggau jalan masuk-keluarnya pengunjung dari wisata mangrove kampoeng nipah. B. Biaya tambahan Fasilitas yang disediakan oleh pengelola pantai mangrove ada beberapa macam, namun tidak semua fasilitas tersebut termasuk kedalam fasilitas yang diberikan dari biaya masuk yang dikeluarkan. Beberapa fasilitas serta Paket-Paket Universitas Sumatera Utara 87 yang disediakan oleh pengelola yang memerlukan biaya tambahan adalah sebagai berikut: 1. Pondok-pondok pantai Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa ada pondok-pondok yang disediakan oleh pengelola pantai. Pondok-pondok dibuat oleh pengelola berada di dekat bibir pantai maupun diwilayah pepohonan hutan mangrove. Untuk semua pondok yang tersedia, biaya yang ditawarkan oleh pengunjung berkisar antara Rp.30.000-Rp.50.000 pondok. Jumlah pondok yang ada disana lebih dari 20 pondok dengan ukuran berkisar 3x2 meter dan ada juga pondok yang berukuran lebih besar yakni 3x3 meter. 2. Home stay Pengelola juga menyediakan tempat menginap bagi pengunjung yang ingin menginap di lokasi wisata. Mereka menamai kamar-kamar yang terbuat dari anyaman bambu serta atap tersebut dengan sebutan home stay. Hingga saat ini pengelola menyediakan 6 home stay dengan harga per home stay berkisar antara Rp. 100.000-Rp.200.000 perhari. Di dalam homestay pengelola menyediakan kasur serta bantal dan juga kipas angin. 3. Kamar mandi Kamar mandi meruPakan tempat yang harus ada disetiap tempat wisata. Kamar mandi yang disediakan oleh pengelola ada 9. Namun pengelola mengenakan biaya kepada pengunjung yang ingin menggunakan kamar mandi. Universitas Sumatera Utara 88 Biaya yang kenakan kepada pengunjuung yaitu Rp. 2000 untuk mandi dan buang air besar, serta Rp. 1000 untuk buang air kecil. 4. Paket Makan Pengelola wisata pantai mangrove memiliki 2 kantin yang sama-sama dikelola oleh pengelola yang sama. Selain pemesanan makanan yang sama seperti kantin pada umumnya, pengelola juga memberikan Paket makan kepada pengunjung. Paket makan yang ditawarkan sangat bervariasi, terdapat Paket makan Rp.35.000 dengan menu 1 porsi yang didalamnya sudah termasuk ikan bakar, nasi, sayur-sayuran, dan juga air mineral. Terdapat juga Paket makan Rp.88.000 perorang dengan menu yang sama dengan tambahan udang, tumis kangkung, dan juga menu seafood lainnya. 5. Prawedding Maraknya para calon pengantiin yang memanfaatkan tempat wisata pantai mangrove untuk prawedding dimanfaatkan oleh pengelola dengan membuat Paket prawedding. Paket prawedding dihargai sebesar Rp. 200.000. Fasilitas yang ditawarkan adalah home stay dan kamar mandi. Namun biaya prawedding tidak termasuk biaya masuk, maka dari itu pengunjung yang menggunakan Paket prawedding tetap dikenakan biaya masuk sebesar Rp. 8000 orang. Selanjutnya mereka dapat memanfaatkan areal pantai mangrove secara keseluruhan untuk dijadikan tempat berpose dalam tema-tema yang mereka inginkan. Universitas Sumatera Utara 89

3.2.2. Pantai Romantis Romance Bay

Dokumen yang terkait

Ekowisata Mangrove (Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kampoeng Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai)

20 256 138

Studi Kelayakan Pengolahan Kerupuk Mangrove, Kasus : Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai

20 378 75

Kontestasi Masyarakat Nelayan (Studi etnografi Mengenai Polemik Dalam Pengelolaan Lahan Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 16

Kontestasi Masyarakat Nelayan (Studi etnografi Mengenai Polemik Dalam Pengelolaan Lahan Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

Kontestasi Masyarakat Nelayan (Studi etnografi Mengenai Polemik Dalam Pengelolaan Lahan Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 1 31

Kontestasi Masyarakat Nelayan (Studi etnografi Mengenai Polemik Dalam Pengelolaan Lahan Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 1 39

Kontestasi Masyarakat Nelayan (Studi etnografi Mengenai Polemik Dalam Pengelolaan Lahan Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

1 1 2

BAB II GAMBARAN UMUM SEI NAGALAWAN 2.1 Sekilas Tentang Desa Sei Nagalawan - Ekowisata Mangrove (Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kampoeng Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai)

0 0 15

Ekowisata Mangrove (Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kampoeng Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai)

1 1 17

MANGROVE Kasus: Desa Sei Nagalawan Dusun III Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai SKRIPSI

0 1 12