STERILIZER Moisture
Sterilised bunches THERESER
Emty bunch Sheredded
Emty bunch press Moist. Bunch press
Fruits Degester
Pressing Press Cake
Depericarper Nut silo
Fiber Ripple Mill
LTDS Claybath
Wet Kernel Shell Cangkang
Dry Kernel Washing
Bahan Bakar
Boiler Crude Oil Gutter
Cont. settling Tank Decanter
Oil Tank
Purifier Vacum Dryer
Storage Tank CPO Solid
Sludge Fit Fat Fit
Final Effluent 1000 Kg FFB
15 150 Kg
85 850 Kg
22,5 225 Kg
2,87 28,7 Kg
10,52 105,2 Kg
62 620 Kg
27 270 Kg
14,20 142 Kg
12,80 128 Kg
1,93 19,3 Kg
6,67 66,7 Kg
5,6 56 Kg
35 350Kg
56,5 560 Kg
37,69 376,9 Kg
Hot water dilution 21,5
210,5 Kg
34,19 341,9 Kg
3,5 35 Kg
18,81 188,1 Kg
60,00 600 Kg
7,94 = 74,9 Kg Washing to final
Effluent
Gambar 6.2. Material Balance Pengolahan Sawit di PKS Multimas Nabati Asahan
6.2. Analisa Penentuan Tujuan dan Target
Tujuan dan target green productivity dapat dicapai dengan menurunkan dampak limbah terhadap lingkungan. langkah yang dilakukan untuk mereduksi
limbah adalah dengan membuat alternatif-alternatif solusi. Alternatif yang dibuat terdiri dari 2 alternatif dimana alternatif 1 diolah menjadi bahan bakar Pembangkit
Universitas Sumatera Utara
Listrik Tenaga Biomassa Sawit PLTBS dan alternatif 2 diolah menjadi pupuk kompos.
6.3. Analisa Usulan Alternatif Solusi
Alternatif yang ditawarkan ada dua yaitu pertama sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Sawit PLTBS sehingga tandan kosong
yang dihasilkan dari pengolahan minyak sawit berkurang. Kedua adalah limbah tandan kosong dapat diolah menjadi pupuk kompos karena dengan didirikannya
pengolahan limbah pabrik kelapa sawit menjadi kompos akan mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh limbah. Pembangkitan alternatif yang
dilakukan hanya mempertimbangkan aspek pasar dan aspek teknik karena sudah mencakup pengadaan proyek yang optimal.
6.4. Analisa Memilih Alternatif Solusi
Pemilihan alternatif dilakukan dengan membandingkan kondisi sekarang dengan alternatif 1 dan alternatif 2 dengan hasil perhitungan Green productivity
ratio GPR, Green Productivity Index GPI, benefit cost ratio dan perhitungan produktivitas.
1. Green productivity ratio GPR
Green productivity ratio GPR didapatkan berdasarkan hasil perbandingan output dengan input. Hasil perhitungan Green productivity ratio GPR dapat
dilihat pada Tabel 6. 1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.1. Hasil Perhitungan GPR Masing-masing Alternatif Green Productivity
Indicators KS
GPR Alt.1
GPR Alt.2
GPR
Input Material 6,97
107,409 109,623
Input Tenaga Kerja 61,544
57,876 63,681
Input Energi 432,999
311,761 434,876
Input maintanance 139,370
61,817 165,862
Waste tandan kosong + limbah cair
0,15 0,006
0,00
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa alternatif 2 memiliki nilai GPR yang lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi sekarang dan
alternatif 1. Hal tersebut terjadi karena output yang dihasilkan dengan menerapkan alternatif 2 lebih tinggi dengan alternatif 1 sehingga alternatif 2
memberikan peningkatan pendapat bagi perusahaan. 2.
Green productivity index GPI Green productivity index GPI adalah produktivitas limbah yang didapatkan
berdasarkan dampak lingkungan. Hasil perhitungan Green productivity index GPI dapat dilihat pada Tabel 6.2.
Tabel 6.2. Hasil Perhitungan GPI Masing-masing Alternatif Green Productivity
Indicators KS
GPI Alt.1
GPI Alt.2
GPI Input Material
1,00 1,01
1,03 Input Tenaga Kerja
1,00 0,94
1,03 Input Energi
1,00 0,72
1,00 Input maintanance
1,00 0,44
1,19 Waste tandan kosong +
limbah cair 1,00
0,04 0,00
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa alternatif 2 memiliki nilai GPI yang lebih tinggi dari semua input dibandingkan dengan alternatif 1
Universitas Sumatera Utara
dan alterbatif 2 memiliki nilai GPI lebih besar dari 1 menandakan bahwa adanya perbaikan dengan memilih dan menerapkan alternatif ini sebagai solusi
dan limbah cair habis digunakan menjadi pupuk kompos sehingga terjadi penurunan dampak lingkungan.
3. Benefit Cost Ratio
Analisis benefit-cost ratio merupakan alat yang dipakai untuk membuat keputusan publik dengan mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat.
Analisa benefit cost ratio diestimasikan hingga periode 5 tahun mendatang dengan tingkat suku bunga 8. Hasil benefit-cost ratio pada alternatif 1
sebesar 0,985 dan pada alternatif 2 sebesar 27,96. Untuk mendapatkan keuntungan maka nilai benefit-cost ratio 1, hasil tersebut menunjukkan
bahwa alternatif solusi adalah pembuatan pupuk kompos. 4.
Produktivitas Produktivitas didapat dari perbandingan total output dengan total input. Hasil
Perhitungan produktivitas dapat dilihat pada Tabel 6.3.
Tabel 6.3. Perhitungan Peningkatan Produktivitas Faktor
Kondisi Sekarang Alternatif 1
Alternatif 2
Penjualan Minyak dan Inti Sawit
42.930.671.580 43.614.608.873
44.547.206.897 Input Material
6.161.127.435 6.161.127.435
6.161.127.435 Input Tenaga Kerja 597.556.700
753.581.700 699.009.200
Input Energi 99.147.217
139.897.217 102.359.610
Input maintance 308.033.786
705.533.785 268.378.092
Produktivitas total
5,99 5,62
6,16
Universitas Sumatera Utara
Rata-rata nilai produktivitas total yang diperoleh periode Agustus 2014-Juli 2015 adalah 5,99 dan pada estimasi produktivitas total alternatif 2 diperoleh sebesar
6,16 yang berarti terjadi peningkatan produktivitas sebesar 0,17. Berdasarkan hasil perhitungan Green productivity ratio GPR, Green
Productivity Index GPI, benefit cost ratio dan perhitungan produktivitas didapat bahwa alternatif solusi yang terpilih adalah alternatif 2.
6.5. Implementasi Alternatif