Pembantingan Threshing Pelumatan Digesting dan Pengepresan Pressing

2.5.2. Perebusan Sterilizing

Perebusan dilakukan dengan menggunakan Sterilizer. Sterilizer adalah bejana uap tekan untuk merebus TBS dengan menggunakan uap dari BPV Back Pressure Vessel. Kapasitas tiap Sterilizer adalah 6 lori dengan tekanan kerja 3,5 kgcm2 dan temperatur 120 – 1400C. Proses perebusan berlangsung 76 menit. Sistem perebusan yang digunakan sistem perebusan tiga puncak. Tujuan dari proses perebusan adalah: 1. Merusak enzim lipase yang menstimulir pembentukan FFA. 2. Menguraikan kadar air dalam buah. 3. Mengkoagulasikan protein sehingga memudahkan pemisahan minyak. 4. Menghidrolisa zat-zat karbohidrat yang berada sebagai koloid di dalam protoplasma menjadi glukosa yang dapat larut dan menghasilkan tekanan osmotis yang membantu memecahkan dinding sel sehingga minyaknya dapat keluar. 5. Memperlunak daging buah sehingga memudahkan proses pelumatan digesting. 6. Mempermudah proses pembantingan threshing.

2.5.3. Pembantingan Threshing

Pembantingan bertujuan untuk melepaskan buah dari tandan bunch. Pembantingan dilakukan dengan menggunakan 3 unit thresher. Jenis thresher yang digunakan adalah thresher with shaft yang memiliki striper. Cara kerja thresher adalah berputar dengan kecepatan 23-25 rpm, kemudian TBS ikut Universitas Sumatera Utara berputar dan terangkat hingga jatuh terbanting. Dengan proses ini terjadi berulang-ulang maka buah lepas dari tandan. Pembantingan pertama dilakukan di thresher pertama dan kedua. Buah yang terlepas jatuh ke under thresser conveyor melalui kisi-kisi thresher untuk diangkut ke proses pelumatan digesting. Sedangkan tandan terdorong keluar dan jatuh ke empty bunch scrapper untuk diangkut ke crusher. Crusher berfungsi mencabik janjangan untuk memperkecil losses buah sawit. Tandan yang telah tercabik kemudian masuk ke thresher ketiga untuk dibanting kembali. Tandan kosong yang terdorong keluar jatuh empty bunch scrapper untuk diangkut ke empty bunch press.

2.5.4. Pelumatan Digesting dan Pengepresan Pressing

Pelumatan digesting bertujuan untuk melumatkan buah hingga hancur dan terpisah dari biji nut. Sedangkan pengepresan pressing bertujuan untuk menekan daging buah yang hancur hingga keluar minyak. Pelumatan dilakukan dengan menggunakan digester. Jenis digester yang digunakan vertical digester. Digester adalah bejana silinder yang di dalamnya terdapat pisau-pisau pengaduk stirring arms sebanyak enam tingkat yang terikat pada poros dan digerakkan oleh motor listrik. Cara kerja digester adalah buah yang masuk ke dalam digester akan dilumatkan oleh pisau-pisau long arm dan short arm yang berputar. Setelah dilumatkan kemudian didorong keluar oleh pisau pendorong expeller arm menuju proses pengepresan. Untuk memudahkan proses pelumatan digester Universitas Sumatera Utara dialirkan uap dan air panas agar temperatur buah tetap 90-95 0C. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam digesting adalah : 1. Pengisian digester harus penuh atau ¾. 2. Kebocoran minyak dihindari. 3. Frekuensi pengadukan yang tidak terlalu tinggi sehingga minyak tidak banyak tergenang. 4. Perawatan terhadap keran-keran dan pisau-pisau digester. Proses pengepresan bertujuan untuk memisahkan minyak dari daging buah. Pengepresan dilakukan secara kontinu dengan menggunakan twin screw press. Proses pemisahan terjadi akibat putaran dari worm screw yang memiliki perbedaan ruang antar screw untuk mendesak daging buah hancur ke arah adjusting cone. Dan akibat tekanan dari sisi lain yang diberikan pada cone guide maka aliran itu akan tertahan di adjusting cone. Worm screw berada di dalam press cage yang memiliki 32000 lubang ⊘ = 4 mm di seluruh dinding agar minyak dapat keluar dan melalui oil outlet akan dialirkan ke oil gutter. Dan celah yang terbentuk antara adjusting cone dan press cage adalah 6 mm. Ukuran ini didapat pada saat mesin tidak sedang beroperasi.

2.5.5. Pengolahan Biji Kernel Plant