Safety and Fire Protection Latar Belakang

Analisa ini meliputi pemeriksaan terhadap persentasi FFA, air, kotoran, Dobi, Qarotene yang terkandung dalam CPO dan pemeriksaan terhadap persentasi air, kotoran, inti pecah, FFA, dan kandungan minyak dalam inti sawit. b. Analisa terhadap oil losses dan kernel losses Analisa ini meliputi pemeriksaan persentasi minyak yang masih terkandung dalam air kondensat sterilizer, tandan kosong, ampas proses pengepresan, biji, sludge centrifuge. Dan pemeriksaan persentasi kernel yang ada di cyclone fibre, shell hopper. c. Analisa terhadap Ekstraksi Analisa ini meliputi perhitungan terhadap persentasi dari rata-rata ekstraksi minyak, rata-rata ekstraksi minyak, efisiensi ektraksi minyak, efisiensi ekstraksi kernel. 3. Unit Penanganan Limbah Sistem penanganan limbah cair waste yang dihasilkan dari proses produksi PKS PT. Multimas Nabati Asahan dapat dilihat pada Gambar 2.3.

2.8. Safety and Fire Protection

Safety and Fire Protection yang ada di PKS PT. Multimas Nabati Asahan didukung oleh sarana dan prasarana yang disediakan oleh perusahaan. Adapun sarana dan prasarana tersebut antara lain: 1. Keamanan Petugas keamanan bekerja secara bergantian yang dibagi atas 3 shift dalam waktu 24 jam. Kegiatan keamanannya dilaksanakan oleh Satuan Pengaman Satpam. Universitas Sumatera Utara 2. Keselamatan Kegiatan keselamatan kerja dilengkapi peralatan kerja pendukung yang minimal seperti sarung tangan, kaca mata pelindung, baju pelindung kimia, sepatu boot karet, sepatu safety, penutup telinga dan helm. Untuk kegiatan penanggulangan bahaya kebakaran perusahaan juga melengkapinya dengan peralatan kerja pendukung seperti; racun api, mesin pompa dan penyemprot air. 3. Kondisi Lingkungan Kerja Potensi bahaya yang ada di lingkungan kerja berhubungan dengan gangguan terhadap kebisingan noise terdapat area kerja. PKS PT. Multimas Nabati Asahan sebenarnya telah memiliki kebijakan dalam hal safety terhadap bahaya. Namun, pelaksanaannya belum maksimal karena para pekerja belum seluruhnya yang mematuhi kebijakan yang telah dibuat. Kemungkinan terjadinya potensi kebisingan adalah di stasiun boiler dan sebagian besar pada departemen produksi. Kesadaran para pekerja akan pentingnya kebijakan yang dibuat masih sangat rendah. Sama halnya dengan sistem manajemen yang belum maksimal dalam mensosialisasikan pentingnya kebijakan yang telah dibuat. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

PT. Multimas Nabati Asahan merupakan salah satu perusahaan penghasil minyak dalam Wilmar Group. PT Multimas memiliki beberapa proses produksi dengan memanfaatkan bahan baku dari kelapa sawit. PT. Multimas dituntut untuk meningkatkan produktivitas sehingga dapat bersaing dengan perusahaan- perusahaan penghasil minyak yang ada. 1 PT.Multimas Nabati Asahan menghasilkan limbah padat sebesar 5625,704 tonbulan. Limbah tandan kosong dikumpulkan di pabrik dan sebagian diberikan Produktivitas merupakan satu hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan sebagai salah satu cara untuk melihat kinerja produksinya. Pengukuran produktivitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kinerja perusahaan dan dapat dijadikan sebagai pedoman untuk melakukan perbaikan yang terus- menerus continious improvement. Produktivitas perusahaan sebesar 5,99, produktivitas dapat dilakukan dengan membandingkan antara output dan input. Input dari perusahaan adalah biaya material, biaya tenaga kerja, biaya energi dan biaya maintenance sedangkan output adalah penjualan CPO dan inti sawit. PT. Multimas memproduksi kelapa sawit sekitar 1700 tonhari dengan jumlah jam kerja sebanyak 16 jam. Limbah yang dihasilkan dari proses produksi tergolong dalam 3 jenis yaitu limbah padat, limbah cair dan limbah gas. 1 Sinulingga, Sukaria. 2014. Rekayasa Produktivitas. Medan: USU Press Universitas Sumatera Utara kepada warga secara gratis. Penumpukan limbah tandan kosong dapat mengganggu pekerja pabrik dan warga. Perusahaan melakukan produksi setiap hari dan menghasilkan limbah yang akan bertambah banyak setiap hari. Berdasarkan permasalahan diatas dapat disimpulkan bahwa limbah yang dihasilkan dari proses produksi akan berpengaruh pada kondisi pabrik dan produktivitas perusahaan sehingga diperlukan evaluasi terhadap alternatif- alternatif dalam mengurangi limbah produksi supaya produktivitas perusahaan dapat meningkat. Salah satu cara menghadapi permasalah produktivitas dan lingkungan kerja adalah dengan menerapkan Green Productivity. Menurut Asian Productivity Organization 2001:23, produktivitas merupakan hubungan antara apa yang dikeluarkan oleh sistem organisasi, baik dari segi kualitas produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan manusia, dan apa yang masuk ke sistem organisasi, dalam hal sumber daya yang dikonsumsi untuk menghasilkan produk-produk dan layanan. Green Productivity menerapkan produktivitas dengan tools dan teknik- tenik yang tepat untuk mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan-kegiatan proses produksi. Penelitian yang berkaitan dengan Green Productivity juga dilakukan sebelumnya oleh Puttu Dyah Ika 2009. Topik penelitian tersebut adalah implementasi Green Productivity untuk meningkatkan produktivitas melalui perbaikan proses. Penelitian lainnya dilakukan oleh Jawahirur 2014. Topik penelitiannya adalah tentang peningkatan produktivitas dan kinerja lingkungan menggunakan pendekatan Green Productivity. Universitas Sumatera Utara Penerapan Green Productivity dengan menggunakan process flow chart, material balance, cause and effect diagram dan melakukan analisa finansial dapat mereduksi limbah padat dan limbah cair pabrik yang dihasilkan dari proses produksi pabrik kelapa sawit PT. Multimas.

1.2. Rumusan Masalah