Implementasi Alternatif ANALISA PEMECAHAN MASALAH

Rata-rata nilai produktivitas total yang diperoleh periode Agustus 2014-Juli 2015 adalah 5,99 dan pada estimasi produktivitas total alternatif 2 diperoleh sebesar 6,16 yang berarti terjadi peningkatan produktivitas sebesar 0,17. Berdasarkan hasil perhitungan Green productivity ratio GPR, Green Productivity Index GPI, benefit cost ratio dan perhitungan produktivitas didapat bahwa alternatif solusi yang terpilih adalah alternatif 2.

6.5. Implementasi Alternatif

Pendekatan green productivity memberikan kebutuhan dasar untuk mengurangi limbah yang dihasilkan perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari pembangkitan alternatif berdasarkan hierarki pencegahan terhadap pencemaran, menurut urutan reduce, reuse, dan recycle, maka pengurangan reduce dilakukan dengan menggunakan tandan kosong sawit sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Sawit PLTBS sehingga tandan kosong yang dihasilkan dari pengolahan minyak sawit berkurang dan berdasarkan hirarki tersebut, maka untuk menggunakan reuse dan recycle masih memungkinkan untuk dilakukan. Oleh karena itu, limbah tandan kosong dapat diolah menjadi pupuk kompos karena dengan didirikannya pengolahan limbah PKS menjadi kompos ini maka akan mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan limbah atau mungkin akan dapat dihilangkan. Dalam menerapkan alternatif atau usualan di instalasi pengolahan limbah produksi, diperlukan urutan pengerjaan yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Trial and small scale implementation Untuk mengurangi dan melihat dampak yang akan ditimbulkan terhadap sistem yang ada sekarang, maka sebaiknya dilakukan percobaan dan implementasi dalam skala yang kecil terlebih dahulu. 2. Regular meetings and trouble shotting session Untuk memastikan adanya komunikasi baik antar bagian yang akan menjamin suksesnya implementasi serta menyelesaikan masalah yang muncul setelah implementasi secara tim dengan baik dan cepat. Pertemuan dilakukan seminggu sekali untuk melihat dan mengumpulkan masalah-masalah yang dihadapi selama implementasi dan membahas tindakan koreksi yang diperlukan tetapi tidak mengubah tujuan pemilihan alternatif tersebut. 3. Follow-up and accountability Memastikan setiap bagian mengerti akan tugas dan tanggung jawabnya dalam menjalankan alternatif. Hal ini dilakukan diawal sebelum percobaan implementasi ini dilakukan. Dalam sesi tersebut, dijelaskan tugas dan tanggung jawab karyawan secara jelas. 4. Allocate resources Memastikan bahwa sumber daya yang diperlukan ada saat dibutuhkan sehingga dapat mengefisienkan waktu. 5. Management support needed Memastikan bahwa dukungan dari tenaga kerja yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan implementasi. Kerjasama seluruh tenaga kerja untuk mensukseskan implementasi alternatif tersebut dan dengan adanya sikap setiap Universitas Sumatera Utara tenaga kerja untuk tidak membuang limbah tandan kosong sawit dan limbah cair dengan sembarangan maka akan semakin menurunkan dampak terhadap lingkungan. 6. Review and refinement of option Setelah dicoba, alternatif tersebut dipertimbangkan kembali dan diperbaiki beberapa hal yang diperlukan untuk mencapai perkembangan implementasi secepat mungkin. 7. Capture information “before” and “after” implemented option Untuk melihat perkembangan yang diperoleh sebelum dan sesudah alternatif diimplementasikan, maka diambil informasi sebelum usulan diterapkan dan sesudah diterapkan. Universitas Sumatera Utara

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN