Pengolahan Biji Kernel Plant

dialirkan uap dan air panas agar temperatur buah tetap 90-95 0C. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam digesting adalah : 1. Pengisian digester harus penuh atau ¾. 2. Kebocoran minyak dihindari. 3. Frekuensi pengadukan yang tidak terlalu tinggi sehingga minyak tidak banyak tergenang. 4. Perawatan terhadap keran-keran dan pisau-pisau digester. Proses pengepresan bertujuan untuk memisahkan minyak dari daging buah. Pengepresan dilakukan secara kontinu dengan menggunakan twin screw press. Proses pemisahan terjadi akibat putaran dari worm screw yang memiliki perbedaan ruang antar screw untuk mendesak daging buah hancur ke arah adjusting cone. Dan akibat tekanan dari sisi lain yang diberikan pada cone guide maka aliran itu akan tertahan di adjusting cone. Worm screw berada di dalam press cage yang memiliki 32000 lubang ⊘ = 4 mm di seluruh dinding agar minyak dapat keluar dan melalui oil outlet akan dialirkan ke oil gutter. Dan celah yang terbentuk antara adjusting cone dan press cage adalah 6 mm. Ukuran ini didapat pada saat mesin tidak sedang beroperasi.

2.5.5. Pengolahan Biji Kernel Plant

Pengolahan biji bertujuan untuk memperoleh inti sawit yang sesuai dengan standar mutu produk yang ditetapkan. Pengolahan biji terdiri dari beberapa proses sebagai berikut: 1. Penguraian cake Universitas Sumatera Utara Penguraian cake bertujuan untuk memudahkan pemisahan biji dari serat. Penguraian cake dilakukan dengan menggunakan cake breaker conveyor. Cara kerja cake breaker conveyor adalah mengurai cake dengan cara berputar sambil mendorong cake untuk dipisahkan antara biji dan serabut di depericarper. Cake breaker conveyor terdiri dari talang yang berisi pedal-pedal yang melekat pada poros. Di dalam talang dilakukan pemanasan dengan injeksi uap sehingga cake akan menjadi kering dan mudah terurai. 2. Pemisahan biji dari serat dan kotoran Pemisahan biji dari serat dilakukan dengan menggunakan depericarper. depericarper berfungsi untuk memisahkan biji dari serat. Depericarper terdiri kolom pemisah separating coloumn dan nut polishing drum. Cake yang telah terurai masuk kedalam separating coloumn. Pemisahan yang terjadi di separating coloumn dikarenakan oleh daya hisapan blower. Biji yang berat jenisnya lebih besar jatuh ke dalam nut polishing drum, sedangkan serat kering terhisap ke dalam fibre cyclone kemudian jatuh ke fuel conveyor melalui air lock. Pemisahan biji dari gumpalan serat dan kotoran dilakukan menggunakan nut polishing drum. Biji akan terpisah karena putaran polishing drum dengan kecepatan 32 rpm yang memliki striper dan lubang diseluruh dinding. Sehingga selama biji melewati polishing drum, gumpalan serat dan kotoran akan terpisah dan biji akan jatuh ke nut botom cross conveyor. Pemisahan biji kosong dari gumpalan serat dan kotoran seperti batu atau kayu dilakukan dengan menggunakan destoner system. Destoner system terdiri dari kolom pemisah separating coloumn dan shell cyclone. Pemisahan yang terjadi di separating coloumn dikarenakan perbedaan berat jenis Universitas Sumatera Utara dan daya hisapan blower. Batu akan jatuh ke tempat penampungan, gumpalan serat akan jatuh ke cake breaker conveyor dan biji kosong akan masuk ke shell hopper melalui air lock. 3. Pengeraman biji Biji dari nut botom cross conveyor diangkut ke top wet nut conveyor dengan menggunakan nut elevator. Proses penyebaran biji-biji yang masuk ke nut silo dilakukan menggunakan top wet nut conveyor. Lalu dilakukan proese pengeraman biji di nut silo. Pengeraman bertujuan untuk mengurangi kadar air agar inti sawit mudah terlepas dari cangkangnya. Prinsip kerja nut silo adalah menggunakan udara panas dialirkan melalui elemen panas untuk mengurangi kadar air. Pengeraman dilakukan hingga kadar air dalam biji ± 9. nut silo dilengkapi dengan fibrating feeders, kegunaannya adalah untuk mengatur biji yang akan masuk ke pemecah biji ripple mill. 4. Pemecahan biji Pemecahan biji dilakukan dengan menggunakan ripple mill. Pemecahan biji bertujuan untuk memisahkan inti sawit dari cangkang. Ripple mill terdiri dari rotaring rotor dan stationary plate ripple pad. Rotating rotor berfungsi sebagai alat pemecah, sedangkan stationary plate berfungsi sebagai landasan biji. Rotating rotor terdiri dari 30 batang rotor riplle bar yang terbuat dari high carbon steel. Dimana, 15 batang dipasang di bagian dalam dan 15 batang lagi di bagian luar. Stationary plate ripple pad merupakan plate bergerigi tajam dan terbuat dari high carbon steel. 5. Pemisahan inti sawit dari biji pecah, cangkang pecah dan kotoran Universitas Sumatera Utara Pemisahan inti sawit dari cangkang dilakukan dengan menggunakan Light Tenera Dust Separating LTDS. Inti sawit dan cangkang dari ripple mill diangkut dengan cracked mixture elevator ke LTDS. Di LTDS inti sawit, cangkang ringan dan kotoran seperti debu dipisahkan berdasarkan berat jenis dengan menggunakan daya hembusan LTDS fan. Di mana pecahan cangkang ringan dan kotoran ringan akan terdorong masuk ke dalam shell hopper dan inti sawit akan jatuh ke vibrating grade melalui air lock. Di vibrating grade dilakukan pemisahan inti sawit dari biji pecah berdasarkan besar partikel dengan menggunakan getaran. Dimana biji pecah akan tertahan dan jatuh ke nut botom cross conveyor. Sedangkan inti sawit dan cangkang pecah lolos dan jatuh ke claybath melalui talang. 6. Pemisahan inti sawit dari cangkang pecah Pemisahan inti sawit dari pecahan cangkang dilakukan dengan menggunakan claybath. Prinsip kerja Claybath adalah menggunakan kalsium karbonat CaCO3 dan pelarut air untuk memisahkan inti sawit dari pecahan cangkang berdasarkan perbedaan berat jenis. Campuran kalsium karbonat memiliki berat jenis 1,13-1,15. Karena berat jenis inti sawit lebih kecil dibandingkan campuran kalsium karbonat dan berat jenis cangkang pecah lebih besar dari campuran kalsium karbonat, maka inti sawit akan terapung dan masuk ke vibrating screen kernel. Sedangkan cangkang pecah akan tenggelam dan masuk ke vibrating screen shell. Inti sawit akan dibawa ke kernel silo melalui wet kernel conveyor lalu wet kernel elevator dan top wet kernel conveyor. menuju kernel silo. Sedangkan cangkang pecah akan dibawa ke shell hopper menggunakan wet shell conveyor. Universitas Sumatera Utara 7. Pengeringan Kernel Pengeringan inti sawit dilakukan di kernel silo. Prinsip kerja kernel silo adalah menghembuskan udara panas ke dalam silo dengan menggunakan fan. Temperatur udara yang dihembuskan ke bagian atas, tengah dan bawah silo berbeda-beda. Untuk masing-masing bagian secara berurutan yaitu: 60-700C, 50-600C, dan 40- 500C. Pengeringan selama ±7 jam dengan pemberian panas yang kontinu diharapkan akan mengurangi kadar air hingga 6-7. Kemudian inti sawit dihembuskan ke kernel bunker dengan menggunakan pneumatic transport untuk disimpan sebelum dilakukan pengiriman ke PK Plant.

2.5.6. Pemurnian Minyak Clarification