airnya cukup memadai. Air sangat diperlukan untuk proses pengolahan sebagai sumber uap dan air panas. Fungsi utama uap yang dihasilkan di boiler digunakan
sebagai pembangkit listrik, proses perebusan, dan proses pelumatan. Fungsi utama air panas adalah memudahkan proses pemurnian minyak sawit. Sedangkan
Kalsium Karbonat digunakan untuk memisahkan inti sawit dari cangkang dengan memanfaatkan perbedaan berat jenis di claybath.
3.5. Proses Produksi
Proses pengolahan kelapa sawit menjadi minyak sawit kasar dan inti sawit di PKS PT. Multimas Nabati Asahan secara garis besar dibagi atas 6 tahapan
produksi, yaitu: penerimaan buah, perebusan, pembantingan, pelumatan dan pengepresan, pengolahan biji dan pemurnian minyak sawit.
2.5.1. Penerimaan Buah
Hasil pemanenan tandan buah sawit TBS dari perkebunan rakyat dan supplier diangkut ke pabrik dengan menggunakan truk. kemudian dilakukan
penimbangan untuk mengetahui jumlah TBS yang diterima. Penimbangan dilakukan dengan menggunakan jembatan timbang. Berat bersih TBS yang
diterima didapat dengan menghitung selisih antara berat truk beserta isinya dengan berat truk dalam keadaan kosong. Kemudian TBS dibawa ke stasiun
sortasi. TBS disortir untuk mengetahui kematangan buah. Hal ini dilakukan karena buah milik perkebunan rakyat memiliki varietas dan tingkat kematangan
yang berbeda-beda. Tingkat kematangan TBS yang diterima di pabrik seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.2.
Universitas Sumatera Utara
Selesai disortir, TBS kemudian dimasukkan ke dalam loading ramp dengan menggunakan loader untuk memudahkan pengisian ke dalam lori. Lantai
loading ramp dibuat dari plate baja dengan kemiringan 270 dan mempunyai 52 pintu. Pintu dari setiap ruangan dibuka secara mekanis dengan menggunakan
tenaga hidrolik. Adapun cara kerja pengisian lori adalah: 1. Pintu loading ramp dibuka satu persatu supaya TBS dapat masuk ke dalam lori.
Satu unit lori berkapasitas sekitar 10,5 mt TBS. 2. Lori yang sudah penuh ditarik dan diposisikan dengan menggunakan capstan,
sling belt, transfer carriage, canti lever dan loader ke dalam sterilizer.
Tabel 2.2. Derajat kematangan Tandan Buah Sawit Fraksi
Derajat Kematangan Jumlah Berondolan
00 Sangat Mentah
Tidak ada brondolan lepas Mentah
12,5 dari permukaan luar 1
Kurang Matang 12,5-25 dari permukaan
luar 2
Matang I 25-50 dari permukaan luar
3 Matang II
50-75 dari permukaan luar 4
Lewat Matang 75-100 dari permukaan
luar Sumber: PKS PT. Multimas Nabati Asahan
Universitas Sumatera Utara
2.5.2. Perebusan Sterilizing
Perebusan dilakukan dengan menggunakan Sterilizer. Sterilizer adalah bejana uap tekan untuk merebus TBS dengan menggunakan uap dari BPV Back
Pressure Vessel. Kapasitas tiap Sterilizer adalah 6 lori dengan tekanan kerja 3,5 kgcm2 dan temperatur 120 – 1400C. Proses perebusan berlangsung 76 menit.
Sistem perebusan yang digunakan sistem perebusan tiga puncak. Tujuan dari proses perebusan adalah:
1. Merusak enzim lipase yang menstimulir pembentukan FFA. 2. Menguraikan kadar air dalam buah.
3. Mengkoagulasikan protein sehingga memudahkan pemisahan minyak. 4. Menghidrolisa zat-zat karbohidrat yang berada sebagai koloid di dalam
protoplasma menjadi glukosa yang dapat larut dan menghasilkan tekanan osmotis yang membantu memecahkan dinding sel sehingga minyaknya dapat keluar.
5. Memperlunak daging buah sehingga memudahkan proses pelumatan digesting.
6. Mempermudah proses pembantingan threshing.
2.5.3. Pembantingan Threshing