prosedur kontrol yang telah direncanakan berdasarkan alternatif-altenatif solusi yang direncanakan mampu meningkatkan produktivitas perusahaan.
5.2.3.1. Usulan Alternatif Solusi
1. Berdasarkan hierarki pencegahan terhadap pencemaran, menurut urutan reduce, reuse, dan recycle, maka pengurangan reduce dilakukan dengan
menggunakan tandan kosong sawit sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Sawit PLTBS sehingga tandan kosong yang dihasilkan dari
pengolahan minyak sawit dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Dengan demikian, maka diusulkan alternatif 1 untuk dapat menyelesaikan
masalah tersebut. 2. Berdasarkan hirarki tersebut, maka untuk menggunakan reuse dan recycle
masih memungkinkan untuk dilakukan. Oleh karena itu, limbah tandan kosong dapat diolah menjadi pupuk kompos karena dengan didirikannya pengolahan
limbah PKS menjadi kompos ini maka akan mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan limbah atau mungkin akan dapat dihilangkan diusulkan sebagai
alternatif 2.
5.2.3.1.1. Alternatif 1
Tandan kosong yang diperoleh dari hasil produksi kelapa sawit dapat diolah menjadi bahan bakar untuk Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Sawit
PLTBS. Untuk melakukan pengolahannya perlu mempertimbangkan aspek- aspek sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Aspek Pasar
Lahan perkebunan di Sumatera Utara sangat luas, dimana sebagian besar perkebunan ditanami pohon sawit. Potensi ini mendukung untuk membangun
sumber energi terbarukan. Sumatera Utara adalah Propinsi yang mempunyai penduduk dan industri yang banyak sehingga memerlukan energi listrik untuk
kehidupan sehari-hari. Dengan adanya pembangkit listrik terbarukan ini maka dapat memberikan manfaat social dan ekonomi.
2. Aspek Teknik
Untuk membuat Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Sawit PLTBS diperlukan beberapa mesin dan peralatan sebagai berikut:
a. Unit Persiapan Bahan Bakar
Unit ini terdiri dari mesin press tandan kosong dan shredder serta bangunan penyimpanan bahan bakar tandan kosong. Pada unit ini, tandan
kosong dicabik dan dipress sehingga kadar air bahan bakar tandan kosong berkurang menjadi kurang dari 48 sebelum dimasukkan ke dalam boiler.
b. Unit Pembangkit Uap Boiler
Boiler berfungsi untuk mengubah air menjadi uap panas bertekanan tinggi yang kemudian dipergunakan untuk memutar sudut turbin yang
terintegrasi dengan generator listrik untuk membangkitkan tenaga listrik. c.
Unit Produksi tenaga Gerak Turbin Uap Steam turbine dirancang untuk mengekstrak energi dari fluida kerja uap
air dan mengunakan fluida ini untuk melakukan kerja dalam bentuk
Universitas Sumatera Utara
putaran poros turbin. Kerja poros ini kemudian dikonversi menjadi energi listrik oleh generator.
d. Unit Produksi Tenaga Listrik Generator
Generator Model and type AC generator dirancang untuk mengkonversi kerja putaran poros turbin menjadi energi listrik.
e. Unit Pengolahan Air Umpan Boiler
Unit pengolahan air terdiri dari tanki klarifikasi air untuk menjernihkan air mentah, system Reverse Osmosis RO dan tanki simpan air. Air baku
masuk dari kolam pengumpulan air. Air baku pada awalnya diklarifikasi dan diolah sebelum dimasukkan ke dalam boiler.
f. Kondenser dan Sistem Air Sirkulasi
Tujuan utama dari kondenser dan sistem air sirkulasi adalah untuk mengambil panas penguapan latent heat dari uap air yang keluar dari
pengeluaran paling akhir dari steam turbine, dan untuk mentransfer latent heat ke air sirkulasi yang merupakan media untuk menghilangkan panas
ini ke atmosfer. Tujuan kedua dari kondenser dan sistem sirkulasi air adalah untuk menarik kembali kondensat hasil dari perubahan fase dalam
uap keluar turbin dan untuk mensirkulasikannya sebagai fluida kerja dalam siklus. Peralatan yang dibutuhkan untuk suatu sistem tergantung pada jenis
sistem yang digunakan. Ada dua jenis kondenser, yaitu kontak permukaan surface contact dan kontak langsung direct contact.
Universitas Sumatera Utara
g. Unit Pendingin Cooling Tower
Sistem air pendingin terdiri dari cooling tower, pompa cooling tower, instrumentasi dan peralatan chemical dosing. Peran utama peralatan
menara pendingin adalah membuang panas air yang digunakan untuk mendinginkan uap air yang keluar dari turbin ke udara bebas. Pola
pembuangan panas terjadi melalui proses penguapan alami yang berlangsung ketika terjadi kontak langsung antara air dan udara pada
menara pendingin. Penguapan akan menjadi sangat efisien jika luas permukaan air berpeluang pada kondisi yang sangat maksimum
dikembangkan dibuka melalui arus udara yang besar dengan periode waktu yang lama. Pada umumnya sistem distribusi menara pendingin air -
udara dirancang dengan berfokus pada pemakaian yang tepat dan efisien. Kinerja menara pendingin akan terkait dengan jumlah udara yang mengalir
melalui menara dan terjadinya kontak langsung dengan air.
5.2.3.1.2. Alternatif 2