Pemurnian Minyak Clarification Proses Produksi

7. Pengeringan Kernel Pengeringan inti sawit dilakukan di kernel silo. Prinsip kerja kernel silo adalah menghembuskan udara panas ke dalam silo dengan menggunakan fan. Temperatur udara yang dihembuskan ke bagian atas, tengah dan bawah silo berbeda-beda. Untuk masing-masing bagian secara berurutan yaitu: 60-700C, 50-600C, dan 40- 500C. Pengeringan selama ±7 jam dengan pemberian panas yang kontinu diharapkan akan mengurangi kadar air hingga 6-7. Kemudian inti sawit dihembuskan ke kernel bunker dengan menggunakan pneumatic transport untuk disimpan sebelum dilakukan pengiriman ke PK Plant.

2.5.6. Pemurnian Minyak Clarification

Pemurnian minyak bertujuan untuk memperoleh minyak sawit kasar yang sesuai dengan standar mutu produk yang ditetapkan. Pemurnian minyak terdiri dari beberapa proses sebagai berikut: 1. Pemisahan minyak dari sludge dan pasir Pemisahan minyak dari sludge dan pasir dilakukan dengan menggunakan modifikasi sandtrap tank. Prinsip kerja sandtrap tank adalah tangki berbentuk silinder yang pada bagian dasarnya berbentuk kerucut. Fungsinya untuk mengendapkan pasir dan sludge yang terkandung di dalam minyak kasar. Sandtrap tank yang telah dimodifikasi ini terdiri dari tiga ruang yaitu: - Ruang pertama : untuk penampungan minyak kasar dari oil gutter. - Ruang kedua : merupakan ruang pemisahan. Minyak yang mempunyai berat jenis lebih kecil dari sludge dan pasir akan berada dibagian paling atas akan Universitas Sumatera Utara dialirkan ke vibrating screen, sedangkan sludge dan pasir yang mempunyai berat jenis lebih besar dari pada minyak akan masuk ke ruang ketiga melalui lubang bawah pemisah. - Ruang ketiga : ruang penampungan sludge sebelum dialirkan ke reclaimed tank 2 lalu dialirkan ke oil tank untuk diendapkan dipanaskan kembali. Sludge memiliki berat jenis lebih kecil dari pasir berada dibagian atas. Sedangkan pasir berada pada dasar tangki yang akan keluar melalui lubang kecil didasar tangki dan dialirkan ke sludge pit melalui parit. 2. Penyaringan minyak Penyaringan minyak dilakukan dengan menggunakan vibrating screen. Fungsinya adalah untuk menyaring kotoran-kotoran berupa serat-serat atau kotoran lainnya dari minyak. Vibrating screen terdiri dari dua buah saringan kawat dengan ukuran saringan atas 20 mesh dan saringan bawah 40 mesh. Benda- benda padat berupa cake yang disaring pada saringan ini dikembalikan ke fruit elevator untuk diproses kembali. Sedangkan minyak dari vibrating screen ditampung dalam tangki minyak kasar crude oil tank. 3. Pemanasan minyak Pemanasan minyak bertujuan untuk memudahkan proses pemisahan di sand cyclone dan mengendapkan kotoran. Pemanasan minyak dilakukan dengan menggunakan tangki minyak kasar crude oil tank. Cara kerja Crude Oil Tank adalah melakukan penambahan panas dengan injeksi uap. Temperatur yang diharapkan 90-950C. 4. Pemisahan minyak dari partikel padat Universitas Sumatera Utara Minyak dari partikel padat dilakukan dengan menggunakan sand cyclone dan decanter. Cara kerja sand cyclone adalah menggunakan prinsip gaya sentrifugal dan tekanan rendah karena adanya perputaran untuk memisahkan materi berdasarkan perbedaan massa jenis, ukuran, dan bentuk. Aliran fluida akan diinjeksikan melalui pipa input. Karena bentuk kerucut cyclone akan menginduksikan aliran fluida untuk berputar menciptakan vortex. Partikel dengan ukuran atau kerapatan yang lebih besar akan didorong ke arah luar vortex. Gaya gravitasi menyebabkan partikel padat jatuh ke sisi kerucut menuju tempat pengeluaran menuju sludge pit. Partikel dengan ukuran atau kerapatan yang lebih kecil keluar melalui bagian atas cyclone melalui pusat yang bertekanan rendah menuju sludge distribution 1. Input bagi decanter adalah minyak yang ada di sludge distribustion 1 dengan tujuan untuk memisahkan minyak dari slurry. Cara kerja decanter adalah memisahkan slurry menjadi tiga fasa seperti dua diantaranya cairan tak dapat tercampur dan berbeda massa jenisnya serta fasa padat. Dua cairan yang tak dapat dicampur akan dialirkan ke sludge drain tank lalu ke reclaimed tank 1 untuk diendapkan kembali. Sedangkan fasa padat dialirkan ke sludge pit. 5. Pemurnian minyak Input dari pemurnian minyak ini adalah minyak yang dialirkan ke oil tank yang merupakan hasil pengendapan di reclaimed tank 1 dan 2. Pemurnian minyak dilakukan dengan menggunakan oil purifier dengan tujuan untuk mengurangi kadar air hingga 0,3 – 0,4 , kadar kotoran hingga 0,01 – 0,15 dan temperatur 90-950C. Universitas Sumatera Utara 6. Pengeringan minyak Pengeringan minyak dilakukan dengan menggunakan vacum dryer. Vacum dryer berfungsi untuk mengurangi kadar air hingga 0,1 – 0,15 dan kadar kotoran hingga 0,013 - 0,015 . Prinsip kerja vacum dryer adalah minyak dari oil purifier di pompa ke dalam tangki umpan float tank, dalam tangki umpan ini terdapat sebuah pelampung baja berbentuk kumparan tirus taper spindle yang berfungsi sebagai katupkran otomatis menjaga kestabilan hampa didalam tabung pengering secara terus menerus. Bagian dalam atas tabung hampa udara terdapat enam buah spray nozzle yang menyemprotkan minyak pada permukaan pelat deflektor yang berbentuk pilem tipis. Minyak yang keluar dari spray nozzle berbentuk pancaran halus spray dan kabut, kemudian jatuh secara gravitasi dan membentur pelat deflektor sehingga terjadi pengkabutan yang kedua kali. Selagi minyak berbentuk kabut kandungan air akan mudah menguap dan dihisap keluar oleh pompa hampa udara. Minyak yang telah dikeringkan selanjutnya jatuh ke dasar tabung pengering dan langsung dihisap dengan pompa ke bulk storage tank BST. Vacum dryer juga dilengkapi dengan sebuah level kontrol yang dihubungkan ke dalam tabung hampa udara. Berfungsi untuk mengontrol ketinggian level minyak. Minyak yang di umpan ke dalam tabung hampa udara jika kurang dari minyak yang dihisap keluar, level kontrol ini otomatis membuka katupnya sehingga minyak re-sirkulasi kembali ke tabung melalui pipa by-pass. 7. Penampungan minyak sawit kasar CPO Universitas Sumatera Utara Penampungan minyak sawit kasar CPO sebelum pengiriman ke Dept. Refinery dilakukan di storage tank ST. CPO harus selalu dipanaskan dengan cara dipasang pipa pemanas dengan uap dan temperatur di dalamnya diatur 50– 550C agar minyak tidak membeku dan untuk menghindarkan kenaikan kadar FFA. 8. Penampungan sludge Penampungan sludge hasil pemisahan dan endapan di stasiun klarifikasi ditampung di sludge pit. Sludge ini akan dialirkan ke fat pit untuk diendapkan. Air kondesat dari condensat pit juga dialirkan ke fat pit untuk diendapkan. Sludge hasil endapan dialirkan ke collect tank dan endapan dialirkan ke colling pond. 9. Pengambilan minyak kembali Penampungan ini bertujuan untuk mengambil minyak kembali karena kadar minyak yang masih terkandung 0,1-0,3 didalam sludge. Minyak yang berada dibagian atas akan dipompakan ke sludge distribution 2 lalu dipompakan kembali ke sludge separator untuk memperoleh minyak dan memperkecil oil losses. Minyak akan dipompakan ke reclaimed tank 1 sedangkan buangan dari hasil pemisahan akan dialirkan ke colling pond. Universitas Sumatera Utara 3.6. Mesin dan Peralatan 3.6.1. Mesin Produksi