90
4.3 Analisis Linier Berganda
Analisis linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS 17.0 dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas Kepemimpinan,
Komunikasi, dan Disiplin Kerja terhadap variabel terikat yaitu Kinerja Pegawai Y.
Tabel 4.9
Variables EnteredRemoved
Model Variables
Entered Variables
Removed Method
1 Disiplin_Kerja,
Komunikasi, Kepemimpinan
a
. Enter
a. All requested variables entered. a. All requested variables entered.
Sumber:Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Berdasarkan Tabel 4.9 Variabel
Enteredremoved
b
menunjukkan hasil analisis statistik tiap indikator sebagai berikut.
Tabel 4.10 Analisis Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 1.837
5.301 .347
.730 Kepemimpinan
.441 .128
.390 3.437
.001 Komunikasi
.223 .107
.228 2.085
.042 Disiplin_Kerja
.234 .100
.265 2.331
.023 a. Dependent Variable: Kinerja_Pegawai
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Universitas Sumatera Utara
91 Berdasarkan Tabel 4.10 maka persamaan analisis regresi linier berganda
dalam penelitian ini adalah:
Y = 1,837 + 0,441 X
1
+ 0,223 X
2
+ 0,234 X
3
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Konstanta a = 1,837, ini menunjukkan harga
constant
, dimana jika variabel kepemimpinan X
1
, komunikasi X
2
, dan disiplin kerja X
3
= 0, maka kinerja pegawai
= 1,837.
b. Koefisien X
1
b
1
= 0,441, ini berarti bahwa variabel kepemimpinan X
1
berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai, atau dengan kata lain jika kepemimpinan X
1
ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka kinerja pegawai akan bertambah sebesar 0,441. Koefesien bernilai positif artinya terjadi hubungan
positif antara variabel kepemimpinan dengan kinerja pegawai, semakin meningkat kepemimpinan seorang pegawai dalam bekerja maka akan semakin meningkat
pula kinerja pegawai tersebut pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan.
c. Koefisien X
2
b
2
= 0,223, ini berarti bahwa variabel komunikasi X
2
berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai, atau dengan kata lain jika komunikasi X
2
ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka kinerja pegawai akan bertambah sebesar 0,223. Koefesien bernilai positif artinya terjadi hubungan
positif antara variabel komunikasi dengan kinerja pegawai, semakin meningkat komunikasi seorang pegawai dalam bekerja maka akan semakin meningkat pula
kinerja pegawai tersebut pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
92
d. Koefisien X