103
Tabel 4.16 Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
1.837 5.301
.347 .730
Kepemimpinan .441
.128 .390
3.437 .001
.921 1.085
Komunikasi .223
.107 .228
2.085 .042
.990 1.010
Disiplin_Kerja .234
.100 .265
2.331 .023
.916 1.092
a. Dependent Variable: Kinerja_Pegawai
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Berdasarkan Tabel 4.16 dapat terlihat bahwa data variabel tidak terkena multikolinieritas karena nilai VIF 5 dan nilai
Tolerance
0,1 sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi kinerja pegawai berdasarkan masukan
variabel kepemimpinan, komunikasi, dan variabel disiplin kerja.
4.6 Pembahasan
4.6.1 Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal ini dibuktikan
dengan nilai koefisien regresi yang bernilai positif 0,441 dan nilai t
hitung
3,437 yang lebih besar dari nilai t
tabel
1,672 dengan tingkat signifikansi 0,001.Artinya jika kepemimpinan ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka kinerja pegawai akan
mengalami peningkatan sebesar 0,441. Pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap,
dan gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain. Sedangkan
Universitas Sumatera Utara
104 Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi
orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi
perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Rivai, 2006:412.
Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk
berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus Kartono, 2003:45 . Dan
dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku
bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau
kelompok.
4.6.2 Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel komunikasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal ini dibuktikan
dengan nilai koefisien regresi yang bernilai positif 0,223 dan nilai t
hitung
2,085 yang lebih besar dari nilai t
tabel
1,672 dengan tingkat signifikansi 0,042. Artinya jika komunikasi ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka kinerja pegawai
akan mengalami peningkatan sebesar 0,223.
Komunikasi adalah proses penyampaian atau penerimaan pesan dari satu orang kepada orang lain, baik langsung maupun tidak langsung. Komunikasi
Universitas Sumatera Utara
105 adalah proses dimana orang yang bekerja dalam organisasi saling
mentransmisikan informasi dan menginterpretasikan artinya. Yang penting komunikasi dalam organisasi diperolehnya komunikasi yang efisien dan efektif.
Komunikasi yang efektif terjadi bila artian yang dimaksudkan oleh pengirim berita dan artian yang ditangkap oleh penerima berita itu sama dan satu.
Sedangkan komunikasi yang efisien terjadi bila biayanya minimum berdasar sumber daya yang dimanfaatkan.
Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang
bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah
orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan Effendy, 2000:13. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan,
informasi dari seseorang ke orang lain Handoko, 2002:30.
4.6.3 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai