16 j.
Cakap secara teknis atau manajerial Pemimpin harus superior dalam satu atau beberapa kemahiran teknis
tertentu, juga memiliki kemahiran manajerial untuk membuat rencana, mengelola, menganalisis keadaan, membuat keputusan, mengarahkan,
mengontrol, dan memperbaiki situasi yang tidak aman.
2.1.1.3. Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan pada dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut
kemampuannya dalam memimpin. Gaya kepemimpinan juga merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba
mempengaruhi perilaku orang lain Suranta, 2002. Beberapa gaya kepemimpinan tersebut :
a. Gaya Kepemimpinan Otokratis
Gaya kepemimpinan Otokratis ini meletakkan seorang pemimpin sebagai sumber kebijakan. Pemimpin merupakan segala-galanya. Bawahan dipandang
sebagai orang yang melaksanakan perintah. Oleh karena itu bawahan hanya menerima instruksi saja dan tidak diperkenankan membantah maupun
mengeluarkan ide atau pendapat. Dalam posisi demikian anggota atau bawahan tidak terlibat dalam soal keorganisasian. Pada tipe kepemimpinan ini
segala sesuatunya ditentukan oleh pemimpin sehingga keberhasilan organisasi terletak pada pemimpin.
Universitas Sumatera Utara
17 b.
Gaya Kepemimpinan Demokratis Gaya kepemimpinan ini memberikan tanggungjawab dan wewenang kepada
semua pihak, sehingga ikut terlibat aktif dalam organisasi, anggota diberi kesempatan untuk memberikan usul serta saran dan kritik demi kemajuan
organisasi. Gaya kepemimpinan ini memandang bawahan sebagai bagian dari keseluruhan organisasinya, sehingga mendapat tempat sesuai dengan harkat
dan martabatnya sebagai manusia. Pemimpin mempunyai tanggungjawab dan tugas
untuk mengarahkan,
mengontrol dan
mengevaluasi serta
mengkoordinasi. c.
Gaya Kepemimpinan
Laissez faire
Pada prinsipnya gaya kepemimpinan ini memberikan kebebasan mutlak kepada para bawahan. Semua keputusan dalam pelaksanaan tugas dan
pekerjaan diserahkan sepenuhnya kepada bawahan. Dalam hal ini pemimpin bersifat pasif dan tidak memberikan contoh-contoh kepemimpinan.
2.1.1.4. Teori Untuk Menjadi Pemimpin Yang Baik
Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa
teori tentang kepemimpinan antara lain : 1.
Teori Sifat Teori yang berusaha untuk mengidentifikasikan karakteristik khas fisik,
mental, kepribadian yang dikaitkan dengna kebeerhasilan kepemimpinan. Teori ini menekankan pada atribut
– atribut pribadi para pemimpin. Teori ini didasarkan
Universitas Sumatera Utara
18 pada asumsi bahwa beberapa orang merupakan pemimpin alamiah dan
dianugerahi beberapa ciri yang tidak dipunyai orang lain. 2.
Teori Kepribadian Perilaku Di akhir tahun 1940-an para peneliti mulai mengeksplorasi pemikiran
bahwa bagaiman perilaku seseorang dapat menentukan keefektifan kepemimpina seseorang. Dan mereka menemukan sifat-sifat, mereka meneliti pengaruhnya pada
prestasi dan kepuasan dari pengikut-pengikutnya. a.
Study dari
University of Michigan
Telaah kepemimpinan yang dilakukan pada Pusat Riset
Universitas of Michigan
, dengan sasaran melokasi karakteristik perilaku pemimpin yang tampaknya dikaitkan dengan ukuran keefektifan kinerja.
1. Pemimpin yang
job-centerd
Pemimpin yang berorientasi pada tugas menerapkan pengawasan ketat sehingga bawahan melakukan tugasnya dengna menggunakan prosedur yang telah
ditentukan. Pemimpin ini mengandalkan kekuatan paksaan, imbalan, dan hukuman untuk mempengaruhi sifat
– sifat dan prestasi pengikutnya. 2.
Pemimpin yang berpusat pada bawahan Mendelegasikan pengambilan keputusan pada bawahan dan membantu
pengikutnya dalam memuaskan kebutuhannya dengan cara menciptakan lingkungan kerja yang supportif.
b. Study dari
Ohio State University
1. Membentuk struktur
Universitas Sumatera Utara
19 Melibatkan perilaku dimana pemimpin mengorganisasikan dan mendefinisikan
hubungan-hubungan di dalam kelompok, cenderung membangun pola dan saluran komunikasi yang jelas, dan menjelaskan cara-cara mengerjakan tugas yang benar.
2. Konsiderasi
Melibatkan perilaku yang menunjukkan persahabatan, saling percaya, menghargai, kehangatan, dan komunikasi antara pemimpin dan pengikutnya.
Pemimpin yang memiliki konsiderasi tinggi menekankan pengtingnya komunikasi yang terbuka dan partisipasi.
2.1.2. Komunikasi 2.1.2.1. Pengertian Komunikasi