Fitri Yunila Sari : Pengaruh Sistem Rekrutmen Terhadap Kinerja Karyawan Outsourcing  Pada PT. Personel Alih Daya Wilayah Sumbagut, 2010.
9. Temperamen
Menurut Sunarto 2005:109, tahapan rekrutmen adalah sebagai berikut : 1.
Menentukan kebutuhan, yaitu spesifikasi orang seperti apakah yang diinginkan untuk melakukan pekerjaan khusus atau melaksanakan sebuah peran.
2. Menetapkan atau mengkonfirmasikan  persyaratan hubungan kerja, yakni gaji,
tunjangan, jam kerja, dan lain-lain. 3.
Menarik calon karyawan, yaitu menyisihkan dan memproses lamaran, menguji calon dengan wawancara dan ujian-ujian, menawarkan pekerjaan, memeriksa
referensi dan mempersiapkan kontrak kerja.
D. Pengertian Outsourcing
Outsourcing employee  atau pekerja outsource  atau pekerja kontrak dalam hukum ketenagakerjaan di Indonesia diartikan sebagai pemborongan pekerjaan dan
penyediaan jasa tenaga kerja atau juga merupakan tenaga kerja yang diperbantukan didalam suatu perusahaan berskala menengah keatas tentunya dengan segala atribut
kompetensinya, tetapi keberadaan mereka tidak terdapat didalam struktur organisasi perusahaan tersebut. Ada tiga pihak yang terlibat dalam sistem ini. Yang pertama adalah
perusahaan yang menggunakan jasa outsourcing  klien, kemudian ada perusahaan penyalur jasa outsourcing, lalu yang terakhir adalah pegawai outsourcing. Jadi,
walaupun karyawan sehari-hari bekerja di perusahaan pemberi pekerjaan namun ia tetap berstatus sebagai karyawan perusahaan penyedia pekerja. Pemenuhan hak-hak
karyawan seperti perlindungan upah dan kesejahteraan, syarat-syarat kerja, serta perselisihan yang timbul tetap merupakan tanggung jawab perusahaan penyedia jasa
pekerja.
Fitri Yunila Sari : Pengaruh Sistem Rekrutmen Terhadap Kinerja Karyawan Outsourcing  Pada PT. Personel Alih Daya Wilayah Sumbagut, 2010.
Belakangan  ini,  makin  banyak  perusahaan  melirik  tenaga  outsourcing  ini. Sistem  ini  adalah  bentuk  dari  efisiensi  waktu,  tenaga,  dan  dana  dalam  perekrutan
karyawan. Sehingga perusahaan  tidak  usah  pusing-pusing  menyediakan  berbagai fasilitas  seperti  tunjangan  makan,  kesehatan,  asuransi,  dan  sebagainya.  Biasanya  yang
bertanggung  jawab  atas  itu  adalah  perusahaan  outsourcing  itu  sendiri. Jenis  pekerjaan karyawan outsourcing umumnya berupa posisi call center, direct sale ataupun customer
service, administrasi, operator, sopir, cleaning service, dan security. Salah satu tujuan perusahaan melakukan outsourcing  adalah menginginkan
adanya efisiensi dari segi biaya. Kadangkala biaya yang dikeluarkan sama besarnya atau hanya sdikit penghematannya. Harus diingat penghematan bukan saja dari segi
finansial, melainkan juga waktu dan energi yang dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Dalam hal ini yang dibagi adalah resiko terhadap karyawan kepada
pihak ketiga. Disini bukan biaya operasional yang berkurang, tapi adanya kewajiban perusahaan, seperti: merekrut, mengawasi, menjaga kinerja karyawan sampai
melakukan pemutusan hubungan kerja akan dilakukan oleh perusahaan outsourcing. Outsourcing  bagi karyawan, terutama yang fresh graduate  bisa menjadi
jembatan menuju karir sebenarnya. Yang terpenting, dalam proses ke arah tersebut karyawan sudah memiliki bekal yang cukup. Dan untuk mengumpulkan bekal itu, para
karyawan fresh graduate tadi harus dibekali dengan pengetahuan, ketrampilan dan sikap siap kerja.
Bekerja sebagai karyawan outsourcing  bisa belajar beradaptasi dengan dunia kerja, dan menyerap ilmu sebanyak-banyaknya. Apalagi perusahaan juga memberikan
pelatihan baik soft skill dan  hard skill. Secara alamiah tidak ada karyawan yang mau terus menerus menjadi karyawan outsourcing. Jika mereka sudah merasa memiliki bekl
Fitri Yunila Sari : Pengaruh Sistem Rekrutmen Terhadap Kinerja Karyawan Outsourcing  Pada PT. Personel Alih Daya Wilayah Sumbagut, 2010.