Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Fitri Yunila Sari : Pengaruh Sistem Rekrutmen Terhadap Kinerja Karyawan Outsourcing Pada PT. Personel Alih Daya Wilayah Sumbagut, 2010.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Suatu organisasi dalam beroperasi membutuhkan karyawan sebagai tenaga kerjanya guna meningkatkan produk yang berkualitas. Mengingat karyawan merupakan asset penting organisasi maka banyak hal yang perlu diperhatikan terkait dengan peningkatan kinerjanya. Kinerja yang baik merupakan salah satu sasaran organisasi dalam mencapai produktifitas kerja yang tinggi. Tercapainya kinerja yang baik tidak terlepas dari kualitas sumber daya manusia yang baik pula. Untuk dapat memiliki kinerja yang tinggi dan baik, seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya harus memiliki keahlian dan ketrampilan yang sesuai dengan pekerjaan yang dimilikinya. Menurut Mathis 2006:378, kinerja Performance pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan. Kinerja seorang pegawai akan baik, jika pegawai mempunyai keahlian yang tinggi, kesediaan untuk bekerja, adanya imbalanupah yang layak dan mempunyai harapan masa depan. Kinerja yang optimal akan terwujud bilamana organisasi dapat memilih karyawan yang memiliki motivasi dan kecakapan yang sesuai dengan pekerjaannya serta memiliki kondisi yang memungkinkan mereka agar dapat bekerja secara maksimal. http:wangmuba.com20090304pengertian-kinerja. Pegawai merupakan sumber daya yang paling penting dalam organisasi publik. Pegawai yang baik dan memenuhi standard kualifikasi, hanya akan dapat diperoleh melalui upaya rekrutmen yang efektif. Supaya dapat melakukan proses rekrutmen Fitri Yunila Sari : Pengaruh Sistem Rekrutmen Terhadap Kinerja Karyawan Outsourcing Pada PT. Personel Alih Daya Wilayah Sumbagut, 2010. secara efektif, harus tersedia informasi akurat dan berkelanjutan mengenai jumlah dan kualifikasi individu yang diperlukan untuk melaksanakan berbagai tugas pokok dan fungsi dalam organisasi. Penarikan tenaga kerja atau rekrutmen adalah proses mencari menemukan dan menarik para pelamar untuk menjadi pegawai pada dan oleh organisasi tertentu. Dalam proses rekrutmen, agar mendapatkan pegawai yang handal, sehingga meskipun jumlah pegawai tidak terlalu banyak, namun tugas dan fungsi dapat ditunaikan dengan lancar, hal tersebut dapat terpenuhi apabila proses rekrutmen dapat dilakukan dengan baik dan bersih dari KKN. Proses rekrutmen dimulai pada waktu diambil langkah mencari pelamar dan berakhir ketika para pelamar mengajukan lamarannya. Jika proses rekrutmen ditempuh dengan tepat dan baik, hasilnya ialah adanya sekelompok pelamar yang kemudian diseleksi guna menjamin bahwa hanya yang paling memenuhi persyaratanlah yang diterima sebagai pekerja dalam organisasi yang memerlukannya. Dalam melakukan fungsi personalia, seyogianya ada Perencanaan Tenaga Kerja, sering pula disebut Perencanaan Sumber Daya Manusia, yaitu langkah-langkah tertentu yang diambil oleh manajemen yang lebih menjamin bahwa bagi organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan, jabatan dan pekerjaan yang tepat. Dari pengertian tersebut, bahwa intinya yang tercantum dalam suatu Perencanaan Tenaga Kerja adalah menyediakan tenaga kerja yang tepat pada jabatan yang tepat pada waktu yang tepat. Atau dengan perkataan lain dalam suatu Rencana Tenaga Kerja ditetapkan tenaga kerja yang tepat pada berbagai jabatan pada suatu organisasi kapan saja diperlukan, dengan maksud demi tercapainya tujuan organisasi yang bersangkutan. Fitri Yunila Sari : Pengaruh Sistem Rekrutmen Terhadap Kinerja Karyawan Outsourcing Pada PT. Personel Alih Daya Wilayah Sumbagut, 2010. Pada umumnya sumber tenaga kerja dapat digolongkan dari dua sumber, yaitu sebagai berikut : 1. Sumber dari dalam perusahaaninternal Sumber dari dalam didasarkan atas kecakapan yang ditunjukkan oleh karyawan yang bersangkutan dalam memangku jabatannya yang lama. 2. Sumber dari luar perusahaaneksternal Sumber dari luar perusahaan meliputi instansibadan penyalur pekerja outsourcing, badan-badan penempatan kerja, lembaga-lembaga pendidikan. Pada masa krisis ekonomi global seperti sekarang ini, sangat sulit mencari pekerjaan. Untuk menyiasati situasi tersebut, sistem kontrak kerja outsourcing sebagai jasa penyalur pekerja semakin bermunculan belakangan ini. Sejak lima tahun ini makin banyak ditemukan karyawan outsourcing di berbagai perusahaan. Fenomena ini terjadi karena makin banyaknya pula perusahaan penyedia tenaga kerja outsourcing bermunculan belakangan ini. Belakangan ini, makin banyak perusahaan melirik tenaga outsourcing ini. Sistem ini adalah bentuk dari efisiensi waktu, tenaga, dan dana dalam perekrutan karyawan. Sehingga perusahaan tidak usah pusing-pusing menyediakan berbagai fasilitas seperti tunjangan makan, kesehatan, asuransi, dan sebagainya. Biasanya yang bertanggung jawab atas itu adalah perusahaan outsourcing itu sendiri. http:www.kompas.co.id Hampir segala jenis perusahaan saat ini sudah mulai menerapkan sistem kerja outsourcing. Antara lain, perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, finansial, telekomunikasi, manufacturing, retail, dan lain-lain. Biasanya, tenaga outsource ditempatkan pada posisi call center, direct sale ataupun customer service, administrasi, http:www.analisadaily.co.id Fitri Yunila Sari : Pengaruh Sistem Rekrutmen Terhadap Kinerja Karyawan Outsourcing Pada PT. Personel Alih Daya Wilayah Sumbagut, 2010. operator, sopir, cleaning service, dan security. Sistem kerja outsourcing ini biasanya diterapkan pada jenis-jenis pekerjaan penunjang yang tidak berhubungan langsung dengan bisnis inti perusahaan. Level jabatan yang biasanya dioutsourcingkan adalah level staf ke bawah. Sistem perekrutan tenaga kerja outsource sebenarnya tidak jauh berbeda dengan sistem perekrutan pegawai pada umumnya. Mulai dari menjalani tes tertulis, proses interview, hingga melakukan medical checkup, sesuai dengan prosedur yang berlaku. Perbedaannya, karyawan ini direkrut oleh perusahaan penyedia tenaga jasa outsource, bukan oleh perusahaan yang membutuhkan jasanya secara langsung. Nanti, oleh perusahaan penyedia tenaga jasa outsource, karyawan ini akan dikirimkan ke perusahaan lain klien yang membutuhkannya. Jadi, orang tersebut sebenarnya dikontrak dan dikelola oleh perusahaan penyedia jasa tenaga outsource, tetapi nantinya akan bekerja untuk perusahaan lain klien. Pada prinsipnya outsourcing employee atau pekerja outsource atau pekerja kontrak dalam hukum ketenagakerjaan di Indonesia diartikan sebagai pemborongan pekerjaan dan penyediaan jasa tenaga kerja atau juga merupakan tenaga kerja yang diperbantukan didalam suatu perusahaan berskala menengah keatas tentunya dengan segala atribut kompetensinya, tetapi keberadaan mereka tidak terdapat didalam struktur organisasi perusahaan tersebut. Ada tiga pihak yang terlibat dalam sistem ini. Yang pertama adalah perusahaan yang menggunakan jasa outsourcing klien, kemudian ada perusahaan penyalur jasa outsourcing, lalu yang terakhir adalah pegawai outsourcing. Jadi, walaupun karyawan sehari-hari bekerja di perusahaan pemberi pekerjaan namun ia tetap berstatus sebagai karyawan perusahaan penyedia pekerja. Bentuk perjanjian kerja http:www.hrcentro.comartikelPengertian_Outsourcing_081014.html Fitri Yunila Sari : Pengaruh Sistem Rekrutmen Terhadap Kinerja Karyawan Outsourcing Pada PT. Personel Alih Daya Wilayah Sumbagut, 2010. yang lazim digunakan dalam outsourcing adalah PKWT Perjanjian Kerja Waktu Tertentu. Beberapa karyawan outsourcing mengaku puas dengan apa yang mereka peroleh. Namun, banyak pula yang mengeluh kapok menjadi karyawan outsourcing. Kenaikan karier tidak jelas dan pengeluaran gaji atau salary, tentu saja sangat jauh berbeda gaji yang diterima oleh karyawan yang “diakui” perusahaan dengan outsourcing employee dengan beban kerja yang rata-rata harus dipikul oleh outsource employee lebih besar dari karyawan yang “diakui” oleh perusahaan. Secara umum perbandingan atau selisih gaji yang diterima outsorce employee paling besar 14 dari gaji karyawan yang “diakui” perusahaan. Gaji yang dipotong mencapai 30 persen, sebagai jasa bagi perusahaan outsourcing. Tidak semua karyawan outsourcing mengetahui berapa besar potongan gaji yang diambil oleh perusahaan outsourcing. Seringkali tenaga outsource diperlakukan berbeda dengan karyawan tetap. Karyawan outsource juga sering kali merasa tidak aman lantaran ada kemungkinan tidak diperpanjang masa kontraknya. Jenjang karier bagi pegawai outsource juga amat terbatas. Bekerja sebagai karyawan outsourcing sedikit banyak memberikan pengetahuan dan pengalaman. Dalam jangka waktu yang terbatas itu 1-3 tahun tergantung kebutuhan user, dapat digunakan untuk belajar beradaptasi dengan dunia kerja, dan menyerap ilmu sebanyak-banyaknya. Apalagi, beberapa training juga turut diberikan pada karyawan outsourcing ini, sehingga softskill dan hardskill kita pun akan terasah. Pada akhirnya, ketika mendapat peluang lebih baik, bekal pengalaman tersebut pun sudah ada dari bekerja sebagai karyawan outsourcing itu. Fitri Yunila Sari : Pengaruh Sistem Rekrutmen Terhadap Kinerja Karyawan Outsourcing Pada PT. Personel Alih Daya Wilayah Sumbagut, 2010. Jika kinerja karyawan outsourcing bagus, maka peluang untuk ditarik menjadi karyawan tetap di perusahaan tersebut akan lebih besar dibandingkan dengan pelamar eksternal. Selain itu, pengalaman bekerja di banyak perusahaan juga bisa memperluas network dan memiliki kesempatan untuk mengenal iklim dan budaya di berbagai perusahaan. http:www.iftidayasar.blogspot.com PT. Personel Alih Daya Wilayah Sumbagut PT. Persada Wilayah Sumbagut merupakan satu dari sekian perusahaan yang bergerak di jasa outsourcing tenaga kerja kontrak yang mempunyai 3 Mitra perusahaan di kota Medan, yaitu PT. Indosat, PT. Adira Finance, dan BII Bank International Indonesia. Sistem rekrutmen yang dilakukan oleh PT. Persada Wilayah Sumbagut yaitu dimulai dari ujiantesting Bahasa Inggris, Psikotes, Wawancara, dan Kesehatan. Lalu setelah itu dilanjuti wawancara dari pihak perusahaan yang menggunakan jasa outsourcing klien. Kecuali untuk jabatanposisi seperti cleaning service, dan supir, biasanya hanya melalui tahap wawancara dan kesehatan. Setelah proses seleksi dilakukan dan telah mendapat calon karyawan yang sesuai dengan kualifikasi, maka dilanjuti dengan penempatan sesuai minat calon pegawai dan kualifikasi calon pegawai. Data jumlah karyawan outsourcing yang diterima dari Tahun 2006-2008 di kota Medan adalah sebagai berikut: Tabel 1.1 Jumlah Karyawan Outsourcing Yang Diterima Tahun 2006-2008 No Tahun Jumlah Karyawan Yang diterima orang PT. Indosat PT. Adira Finance BII 1 2006 230 - - 2 2007 250 30 15 3 2008 260 40 20 Sumber: PT. Persada Wilayah Sumbagut Tahun 2008 Fitri Yunila Sari : Pengaruh Sistem Rekrutmen Terhadap Kinerja Karyawan Outsourcing Pada PT. Personel Alih Daya Wilayah Sumbagut, 2010. Berdasarkan Tabel 1.1 diatas PT. Persada Wilayah Sumbagut pertama kali menjalin kerja sama dalam menyalurkan tenaga kerjanya yaitu pada PT. Indosat pada tahun 2006. Dan dilanjuti oleh PT. Adira Finance dan BII pada tahun 2007. Karyawan outsourcing yang diterima pada PT. Indosat naik dari tahun ketahun dan jumlah karyawan outsourcing yang paling tinggi adalah pada Tahun 2008 sebanyak 260. Hal ini dikarenakan hasil penilaian kinerja karyawan outsourcing PT. Persada Wilayah Sumbagut di PT. Indosat memenuhi standar kualifikasi yang ditentukan oleh perusahaan. Sehingga PT. Indosat lebih banyak menerima karyawan outsourcing dari PT. Persada Wilayah Sumbagut. Demikian juga karyawan outsourcing yang diterima pada PT. Adira Finance dan BII mengalami kenaikan dari tahun 2007-2008. PT. Indosat menggunakan karyawan outsourcing ini karena efisiensi biaya, memiliki tingkat power yang kuat terhadap karyawan karyawan outsourcing tidak bisa menuntut hak, dan bisa mendapat karyawan baru dalam waktu yang relatif cepat. Setelah adanya survey terlebih dahulu dari team HRDSDM PT. Indosat terhadap kinerja karyawan outsourcing dari PT. Persada Wilayah Sumbagut dan beberapa perusahaan sejenis. Dari hasil survey tersebut, maka PT. Indosat memilih PT. Persada Wilayah Sumbagut sebagai mitra kerja, pertimbangannya yaitu kualitas karyawan lebih baik dan tingkat kedisiplinan lebih baik. Didasari oleh adanya kebutuhan Sumber Daya Manusia SDM yang handal dan professional untuk ditempatkan di PT. Indosat, maka PT. Persada Wilayah Sumbagut selaku perusahaan outsourcing atau penyedia jasa yang professional tersebut menawarkan karyawan yang sudah direkrut dan siap kerja kepada PT. Indosat untuk ditempatkan di fungsi unit kerja yang ada di PT. Indosat dengan system kontrak yang lebih dikenal dengan PKWT Perjanjian Kerja Waktu Tertentu. Dalam hal ini, kontrak Fitri Yunila Sari : Pengaruh Sistem Rekrutmen Terhadap Kinerja Karyawan Outsourcing Pada PT. Personel Alih Daya Wilayah Sumbagut, 2010. untuk tenaga outsourcing dari PT. Persada Wilayah Sumbagut ke PT. Indosat maksimal 2 tahunkaryawan dan dapat diperpanjang apabila PT. Indosat masih membutuhkan tenaga dari karyawan tersebut. Pada kesempatan ini, penulis lebih memfokuskan perhatian pada karyawan outsourcing yang diterima pada PT. Indosat, dimana karyawan outsourcingnya yang paling banyak diterima. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Sistem Rekrutmen Terhadap Kinerja Karyawan Outsourcing Pada PT. Personel Alih Daya Wilayah Sumbagut”.

B. Perumusan Masalah