Anri Ayen Pane : Pengaruh Risiko Sistematis, Nilai Tukar, Sukubunga, Dan Inflasi Terhadap Harga Saham Pada Industri Tekstil Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
melakukan intervensi untuk menghindarkan fluktuasi yang terlalu jauh dari mata uangnya.
4 Sistem Terpatok pegged
Sistem nilai tukar terikat pegged exchange rate, di mana mata uang lokal diikatkan nilainya pada sebuah valuta asing atau pada
sebuah jenis mata uang tertentu. Nilai mata uang lokal akan mengikuti fluktuasi dari nilai mata uang yang dijadikan ikatan
tersebut.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Nilai Tukar
Perubahan dalam permintaan dan penawaran suatu valuta dapat diakibatkan oleh banyak faktor Sukirno, 2004: 402-403 , yaitu :
1. Kenaikan harga Inflasi
Inflasi sangat berpengaruh terhadap kurs valuta asing. Inflasi yang berlaku pada umumnya cenderung menurunkan nilai suatu valuta
asing. Kecenderungan seperti ini disebabkan efek inflasi yaitu inflasi menyebabkan harga di dalam negeri lebih tinggi
dibandingkan barang impor sehingga impor akan meningkat, dan ekspor akan menurun karena harganya bertambah mahal.
2. Perubahan harga barang ekspor dan impor
Harga suatu barang merupakan salah satu faktor penting yang menentukan apakah sesuatu barang akan diimpor maupun
diekspor. Barang-barang dalam negeri yang dapat dijual dengan harga barang yang relatif murah akan menaikkan ekspor dan
apabila harganya naik maka ekspornya akan berkurang.
Anri Ayen Pane : Pengaruh Risiko Sistematis, Nilai Tukar, Sukubunga, Dan Inflasi Terhadap Harga Saham Pada Industri Tekstil Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Pengurangan harga barang impor akan menambah jumlah impor, dan sebaliknya kenaikan harga barang impor akan mengurangi
impor. 3.
Perubahan dalam Citarasa masyarakat Citarasa masyarakat mempengaruhi corak konsumsi mereka. Maka
perubahan citarasa masyarakat akan mengubah corak konsumsi mereka ke atas barang-barang yang diproduksikan di dalam negeri
maupun yang diimpor. Perbaikan kualitas barang-barang dalam negeri menyebabkan keinginan mengimpor berkurang dan dapat
menyebabkan ekspor meningkat. Sedangkan perbaikan kualitas barang-barang impor menyebabkan keinginan masyarakat untuk
mengimpor bertambah besar. Perubahan-perubahan ini akan mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing.
4. Perubahan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi
Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi sangat penting perannya dalam mempengaruhi aliran modal. Apabila suku bunga
dan tingkat pengembalian rendah maka akan mengakibatkan modal dalam negeri mengalir ke luar negeri, dan sebaliknya apabila suku
bunga dan tingkat pengemabalian tinggi maka akan mengakibatkan modal luar negeri masuk ke dalam negeri. Apabila lebih banyak
modal mengalir ke dalam negeri maka permintaan ke atas mata uangnya bertambah dengan demikian akan menambah nilai mata
uangnya. 5.
Pertumbuhan Ekonomi
Anri Ayen Pane : Pengaruh Risiko Sistematis, Nilai Tukar, Sukubunga, Dan Inflasi Terhadap Harga Saham Pada Industri Tekstil Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Pertumbuhan ekonomi suatu negara tergantung terhadap kemajuan ekonomi negara tersebut. Apabila kemajuan itu terutama
diakibatkan oleh perkembangan ekspor, maka permintaan atas mata uang negara tersebut akan naik yang akan mengakibatkan
harga saham akan naik. Sebaliknya, apabila kemajuan ekonomi tersebut mengakibatkan impor berkembang lebih cepat
dibandingkan ekspor maka permintaan atas mata uang negara tersebut akan menjadi turun yang akan berdampak terhadap
penurunan harga saham.
3. Hubungan Perubahan Nilai Tukar dengan Harga Saham