Anri Ayen Pane : Pengaruh Risiko Sistematis, Nilai Tukar, Sukubunga, Dan Inflasi Terhadap Harga Saham Pada Industri Tekstil Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
ini berarti meskipun semua saham yang tercatat rata-rata mengalami perubahan harga, saham yang mempunyai indeks beta nol tidak mengalami perubahan sama
sekali. Indeks beta sangat membantu investor untuk melakukan investasi terutama
dalam hal memilih suatu saham atau lebih luas lagi untuk mengatur portofolio. Selain itu indeks beta ini juga digunakan untuk mengukur seberapa besar tingkat
keberanian investor menanggung resiko. Untuk investor yang menyukai resiko risk lower akan memilih saham-saham yang mempunyai indeks beta yang besar
dan sebaliknya investor yang tidak menyukai resiko risk aveter memilih untuk merencanakan keuntungan normal denganh memilih saham-saham yang memiliki
indeks beta yang kecil. Jika investor ingin mengoptimalkan yaitu dengan resiko yang minimum tetapi mengharapkan pendapatan yang maksimum, investor
tersebut dapat mengkombinasikan beberapa saham dengan indeks beta yang berbeda-beda.
D. Nilai Tukar
Nilai tukar merupakan harga mata uang suatu negara yang dinyatakan dalam mata uang negara lainnya Sukirno, 2004:397. Dengan kata lain bahwa nilai tukar
yaitu mengukur nilai suatu valuta suatu negara dari perspektif valuta negara lain. Sejalan dengan berubahnya kondisi ekonomi, nilai tukar akan juga berubah secara
substansional.
1. Jenis-jenis Sistem Nilai Tukar
Sistem nilai tukar dapat diklasifikasikan menurut seberapa jauh nilai tukar dikendalikan oleh pemerintah Madura, 2006:219-226. Sistem
nilai tukar suatu negara biasanya masuk ke dalam salah satu kategori
Anri Ayen Pane : Pengaruh Risiko Sistematis, Nilai Tukar, Sukubunga, Dan Inflasi Terhadap Harga Saham Pada Industri Tekstil Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
sistem tetap fixed, sistem mengambang bebas freely floating, sistem mengambang terkendali managed floating, dan sistem terpatok
pegged. 1
Sistem Tetap fixed Pada sistem nilai tukar tetap fixed exchange rate system, nilai
tukar mata uang dibuat konstan ataupun hanya diperbolehkan berfluktuasi dalam kisaran yang sempit. Bila pada suatu saat nilai
tukar mulai berfluktuasi terlalu besar, maka pemerintah akan melakukan intervensi untuk menjaga agar fluktuasi tetap berada
dalam kisaran yang diinginkan. 2
Sistem Mengambang Bebas freely floating Pada sistem nilai tukar mengambang bebas freely floating
exchange rate system, nilai tukar ditentukan sepenuhnya oleh pasar tanpa intervensi dari pemerintah. Bila pada sistem tetap tidak
diperbolehkan adanya fleksibilitas nilai tukar, maka pada sistem mengambang bebas memperbolehkan adanya fleksibilitas secara
penuh. Pada kondisi nilai tukar yang mengambang, nilai tukar akan disesuaikan secara terus-menerus sesuai dengan kondisi penawaran
dan permintaan dari mata uang tersebut. 3
Sistem Mengambang Terkendali managed floating Sistem nilai tukar ini berada di antara sistem tetap dan
mengambang bebas. Nilai tukar dibiarkan mengambang dari hari ke hari dan tidak ada batasan-batasan resmi. Hal ini hampi sama
dengan sistem tetap, akan tetapi pemerintah sewaktu-waktu dapat
Anri Ayen Pane : Pengaruh Risiko Sistematis, Nilai Tukar, Sukubunga, Dan Inflasi Terhadap Harga Saham Pada Industri Tekstil Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
melakukan intervensi untuk menghindarkan fluktuasi yang terlalu jauh dari mata uangnya.
4 Sistem Terpatok pegged
Sistem nilai tukar terikat pegged exchange rate, di mana mata uang lokal diikatkan nilainya pada sebuah valuta asing atau pada
sebuah jenis mata uang tertentu. Nilai mata uang lokal akan mengikuti fluktuasi dari nilai mata uang yang dijadikan ikatan
tersebut.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Nilai Tukar