Batasan Operasional Risiko Sistematis beta =

Anri Ayen Pane : Pengaruh Risiko Sistematis, Nilai Tukar, Sukubunga, Dan Inflasi Terhadap Harga Saham Pada Industri Tekstil Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan penulis dalam bidang keuangan khususnya yang menyangkut Risiko Sistematis dan Nilai Tukar, Suku Bunga, Inflasi, dan Harga Saham.

F. Metodologi Penelitian

1. Batasan Operasional

Adapun yang menjadi batasan operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 bagian, yaitu : 1. Variabel Bebas Independent variable yang terdiri dari risiko sistematis, nilai tukar, suku bunga, dan inflasi. 2. Variabel Terikat Dependent variable yaitu harga saham. b. Perusahaan yang menjadi sampel penelitian adalah perusahaan Tekstil yang terdaftar di BEI selama tahun 2004-2007. c. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data laporan keuangan dan harga saham perusahaan yang termasuk dalam Industri Tekstil di BEI tahun 2004-2007 serta data Indeks Harga Saham Gabungan yang dipublikasikan BEI. 2. Data Nilai Tukar, Suku Bunga, Inflasi pada tahun 2004-2007 yang dipublikasikan Bank Indonesia.

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Anri Ayen Pane : Pengaruh Risiko Sistematis, Nilai Tukar, Sukubunga, Dan Inflasi Terhadap Harga Saham Pada Industri Tekstil Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009

a. Variabel Terikat Dependent Variable Y

Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham masing-masing perusahaan yang termasuk industri Tekstil yang terdaftar di BEI. Harga saham dihitung dari harga saham penutupan closing price pada setiap hari transaksi yang dikalkulasikan menjadi rata-rata bulanan dan menjadi rata-rata tahunan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Rata-rata harga saham bulanan = transaksi hari harian saham a h ∑ ∑ arg Rata-rata harga saham tahunan = 12 arg bulanan saham a h ∑

b. Variabel Bebas Independent Variable

1. Risiko Sistematis beta =

β X 1 Beta merupakan suatu pengukur volatilitas volatility return suatu saham atau portofolio terhadap return pasar indeks pasar. Dengan demikian Beta merupakan pengukur risiko sistematik systematic risk dari suatu sekuritas atau saham relatif terhadap resiko pasar, atau hubungan antara tingkat hasil aset beresiko terhadap tingkat hasil pasar. Dalam menghitung nilai beta, terlebih dahulu dilakukan perhitungan terhadap return pasar t Rm dan return saham individual Rit . Rmt diperoleh dari return indeks harga saham gabungan IHSG dengan menggunakan rumus Jogiyanto, 2003:232: 1 1 − − − = t t t t IHSG IHSG IHSG Rm Anri Ayen Pane : Pengaruh Risiko Sistematis, Nilai Tukar, Sukubunga, Dan Inflasi Terhadap Harga Saham Pada Industri Tekstil Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Dimana : t Rm = ingkat return pasar pada bulan ke-t t IHSG = indeks harga saham gabungan pada bulan ke-t 1 − t IHSG = indeks harga saham gabungan sebelum bulan ke- t Return saham merupakan return suatu saham adalah hasil yang diperoleh dari investasi dengan cara menghitung selisih harga saham periode berjalan dengan periode sebelumnya dengan mengabaikan dividen, diperoleh dengan menggunakan rumus Jogiyanto, 2003 :110: 1 1 − − − = t t t t P P Rit Dimana, t Ri = return saham individual bulan ke-t t P = harga saham pada bulan ke-t 1 − t P = harga saham sebelum bulan ke-t Selanjutnya Beta β pada masing-masing perusahaan dihitung dengan menggunakan model linier sederhana sebagai berikut Jogiyanto, 2003:233: e Rm i i Ri t t + + = . β α 2 2 t t t t t t Rm Rm n Ri Rm Ri Rm n i ∑ − ∑ ∑ ∑ − × ∑ = β Dimana, n = jumlah sampel i β = risiko sistematis t Rm = tingkat return pasar bulan ke t t Ri = return saham individual bulan ke t Anri Ayen Pane : Pengaruh Risiko Sistematis, Nilai Tukar, Sukubunga, Dan Inflasi Terhadap Harga Saham Pada Industri Tekstil Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 e = kesalahan residul residual error i α = nilai ekspektasi dari return saham terhadap return pasar.

2. Nilai Tukar X