Uji Serempak Uji-F Uji Secara Parsial Uji-t

Anri Ayen Pane : Pengaruh Risiko Sistematis, Nilai Tukar, Sukubunga, Dan Inflasi Terhadap Harga Saham Pada Industri Tekstil Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 variabel bebas, maka tidak terjadi multikolinearitas. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolineritas dapat dilihat dari besarnya nilai Variance Inflation Factor VIF dengan ketentuan : Bila VIF 5 maka terdapat masalah multikolinearitas yang serius. Bila VIF 5 maka tidak terdapat masalah multikolinearitas yang serius.

2. Pengujian Hipotesis

a. Uji Serempak Uji-F

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Bentuk pengujian : H : b 1 = b 2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara risiko sistematis, nilai tukar, suku bunga, dan inflasi terhadap harga saham Indutri Tekstil di BEI. H 1 : b 1 ≠ b 2 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara risiko sistematis, nilai tukar, suku bunga, dan inflasi terhadap harga saham Indutri Tekstil di BEI. Pada penelitian ini nilai F hitung akan dibandingkan dengan F tabel pada tingkat signifikan α = 5. Kriteria penilaian hipotesis pada uji-F: H 1 ditolak H diterima jika F hitung ≤ F tabel pada α = 5 H 1 diterima H ditolak jika F hitung F tabel pada α = 5

b. Uji Secara Parsial Uji-t

Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah setiap variabel bebas secara parsial atau terpisah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Bentuk pengujian : Anri Ayen Pane : Pengaruh Risiko Sistematis, Nilai Tukar, Sukubunga, Dan Inflasi Terhadap Harga Saham Pada Industri Tekstil Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 H : b i = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari risiko sistematis, nilai tukar, suku bunga, dan inflasi terhadap harga saham Indutri Tekstil di BEI. H 1 : b i ≠ , artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari risiko sistematis, nilai tukar, suku sbunga, dan inflasi terhadap harga saham IndutriTekstil di BEI. Pada penelitian ini nilai t hitung akan dibandingkan dengan t tabel pada tingkat signifikan α = 5. Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t ini adalah : H 1 ditolak H diterima jika : - t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel H 1 diterima H ditolak jika : t tabel - t hitung atau t hitung t tabel Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mendapatkan hasil penelitian yang BLUE Best Linier Unbiased Estimation. Dalam menganalisi data, penulis menggunakan program Software SPSS Statistic Package for the Social Sciens 14.00 for windows. Anri Ayen Pane : Pengaruh Risiko Sistematis, Nilai Tukar, Sukubunga, Dan Inflasi Terhadap Harga Saham Pada Industri Tekstil Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Elisabeth tahun 2007 dengan judul “Pengaruh Resiko Sistematis dan Makro Ekonomi terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan di BEJ”. Variabel makro ekonomi yang diteliti terdiri dari; nilai tukar, GDP, suku bunga, dan inflasi. Hasil dari penelitian menemukan bahwa resiko sistematis dan makro ekonomi memiliki pengaruh signifikan secara simultan terhadap harga saham. Variable GDP dan nilai tukar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham secara parsial sedangkan variabel resiko sistematis, inflasi, dan suku bunga tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham secara parsial. Penelitian yang dilakukan oleh Mudji Utami dan Rahayu Mudjilah tahun 2003 dengan judul “Peranan Profitabilitas, Suku Bunga, Inflasi dan Nilai Tukar dalam Mempengaruhi Pasar Modal Indonesia Selama Krisis Ekonomi”. Hasil penelitian membuktikan bahwa perubahan profitabilitas, suku bunga, inflasi dan nilai tukar mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham badan usaha selama periode krisis ekonomi. Secara parsial hanya suku