18
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian Siregar 2006 berjudul : “Pengaruh Organisasi Terhadap Stres Kerja Karyawan di PT. Perkebunan Nusantara III Persero
Medan “ dengan sampel 50 karyawan. Dari hasil penelitian ini diperoleh hasil bahwa organisasi yang terdiri dari variabel waktu kerja dan karakteristik tugas
secara simultan berpengaruh terhadap stres kerja karyawan. Berdasarkan analisis kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda, variabel waktu kerja X1
adalah -0,132 artinya berpengaruh negatif terhadap stres kerja karyawan Y dan variabel karakteristik tugas X2 adalah 0,976 artinya berpengaruh positif
terhadap stres kerja karyawan Y.
B. Organisasi
Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang melakukan beberapa tugas berbeda yang dikoordinir untuk mencapai tujuan tertentu di suatu
organisasi. Organisasi atau perusahaan dapat dianologikan sebagai tubuh manusia. Pernyataan tersebut mempunyai arti jika salah satu dari anggota tubuh
itu terganggu, maka akan menghambat keseluruhan gerak yang dapat menyebabkan seluruh tubuh tidak berfungsi secara normal. Meningkatnya
karyawan yang mengalami strres kerja akan berdampak negatif pada produktivitas organisasi.
19 Organisasi berjalan melalui siklus. Siklus tersebut dimulai dari
didirikannya organisasi, tumbuh, dewasa dan akhirnya merosot. Tahap kehidupan organisasi ini menciptakan masalah dan tekanan yang berbeda bagi para
karyawan. Tahap pendirian dan kemerosotan sangat menimbulkan stres. Tahap pendirian ditandai dengan besarnya kegairahan dan ketidakpastian, sedangkan
tahap kemerosotan lazimnya ditandai dengan pengurangan, pemberhentian, dan serangkaian ketidakpastian yang berbeda. Stres cenderung paling kecil terjadi
dalam tahap dewasa dimana ketidakpastian berada pada titik terendah. Fathoni 2006 :176 mengatakan bahwa terdapat enam faktor penyebab
stres kerja karyawan dalam suatu organisasi, antara lain beban kerja yang sulit dan berlebihan, tekanan dan sikap pimpinan yang kurang adil dan tidak wajar,
waktu kerja yang terbatas dan peralatan yang kurang, konflik antara pribadi dengan pimpinan atau kelompok kerja, balas jasa yang terlalu rendah dan adanya
masalah-masalah keluarga. Stres kerja yang dialami oleh karyawan dapat menimbulkan dampak
positif, sekaligus dampak negatif bagi yang bersangkutan dan bagi organisasi atau perusahaan. Aspek positif dari stres kerja itu dapat temukan jika dilihat dari
kegunaannya dan kesediaan kita dalam menggunakannya. Berdasarkan dua hal ini maka muncul penjelasan bahwa stres akan positif apabila :
1. Kadarnya proporsional. Maksudnya di sini adalah tidak terlalu berat dan tidak terlalu ringan.
2. Adanya penyikapan yang konstruktif membangun. Penyikapan di sini adalah bagaimana karyawan meresponi tekanan-tekanan dari pekerjaan.
Respon di sini biasanya terkait dengan apakah karyawan melihat tekanan itu