c. Menurunkan tingkat produktivitas karyawan. d. Menurunkan pemasukan dan keuntungan perusahaan.
Tidak selamanya stres kerja karyawan berdampak negatif bagi perusahaan atau organisasi, dan bahkan dapat pula berdampak positif. Semua itu
tergantung pada kondisi psikologis dan sosial seorang karyawan, sehingga reaksi terhadap setiap kondisi stres sangat berbeda. stres kerja karyawan yang
berdampak positif terhadap perusahaan, antara lain: a. Memiliki motivasi kerja yang tinggi. Stres kerja yang dialami karyawan
menjadi motivator, penggerak dan pemicu kinerja di masa selanjutnya. b. Rangsangan untuk bekerja keras, dan timbulnya inspirasi untuk meningkatkan
kehidupan yang lebih baik dan memiliki tujuan karir yang lebih panjang, c. Memiliki kebutuhan berprestasi yang lebih kuat sehingga lebih mudah untuk
menyimpulkan target atau tugas sebagai tantangan challenge, bukan sebagai tekanan stressful. Stres kerja yang dialami pun menjadi motivator,
penggerak dan pemicu kinerja di masa selanjutnya.
9. Strategi Manajemen Stres Kerja
Stres dalam pekerjaan dapat dicegah timbulnya dan dapat dihadapi tanpa memperoleh dampaknya yang negatif. Manajemen stres lebih daripada sekedar
mengatasinya, yakni belajar menanggulanginya secara adaptif dan efektif. Suprihanto dkk 2003:63-64 mengatakan bahwa dari sudut pandang organisasi,
manajemen mungkin tidak khawatir jika karyawannya mengalami stres yang ringan. Alasannya karena pada tingkat stres tertentu akan memberikan akibat
positif, karena hal ini akan mendesak mereka untuk melakukan tugas lebih baik. Tetapi pada tingkat stres yang tinggi atau stres ringan yang berkepanjangan akan
31 membuat menurunnya kinerja karyawan. Stres ringan mungkin akan memberikan
keuntungan bagi organisasi, tetapi dari sudut pandang individu hal tersebut bukan merupakan hal yang diinginkan. Maka manajemen mungkin akan berpikir untuk
memberikan tugas yang menyertakan stres ringan bagi karyawan untuk memberikan dorongan bagi karyawan, namun sebaliknya itu akan dirasakan
sebagai tekanan oleh karyawan. Oleh karena itu organisasi diharapkan dapat memberi pelatihan atau pengarahan lebih jelas hingga karyawan merasa mampu
untuk menangani tanggung jawab mereka. Mereka dapat membuat lingkungan kerja yang lebih aman dan nyaman. Karyawan juga dapat bertindak dengan
inisiatif mereka untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam bekerja.
10. Mengelola Stres Kerja Karyawan
Mengatasi stres dapat dilakukan melalui dua pendekatan yaitu pendekatan individu dan pendekatan organisasi. Pendekatan individu penting dilakukan
karena stres dapat mempengaruhi kehidupan, kesehatan, produktivitas, dan penghasilan. Pendekatan organisasi karena alasan kemanusiaan dan juga karena
pengaruhnya terhadap prestasi semua aspek dariorganisasi dan efektivitas organisasi secara keseluruhan.
Perbedaan penanggulangan stres antara pendekatan individu dengan pendekatan organisasi tidak dibedakan secara tegas. Penanggulangan stres dapat
dilakukan pada tingkat individu, organisasi maupun kedua –duanya. Berikut ini Tabel 2.1 menyajikan dua pendekatan dalam menanggulangi stres.