Analisis Statistik ANALISIS DAN EVALUASI

Tabel 4.11 Correlations Y X Y Pearson Correlation 1 .432 Sig. 2-tailed . .084 N 17 17 X Pearson Correlation .432 1 Sig. 2-tailed .084 . N 17 17 Sumber : Hasil Penghitungan SPSS. Berdasarkan hasil penggolahan data diatas, angka koefisien korelasi adalah 0,432 sehingga dapat di simpulkan bahwa ada hubungan korelasi antara Organisasi terhadap Stres Kerja karyawan pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Kantor Cabang Syariah Medan, koefisien bertanda positif +. Artinya hubungan antara Organisasi dengan Stres Kerja karyawan searah sehingga Jika Organisasi seperti beban kerja, waktu kerja, karakteristik tugas dan pengaruh kepemimpinan tinggi maka Stres Kerja karyawan juga akan tinggi atau meningkat. 2. Uji Signifikansi Product Moment Uji-t Uji signifikansi koefiesien korelasi dimaksud untuk menguji hubungan yang di temukan berlaku untuk semua populasi, maka perlu di uji signifikansinya Sugiono, 2005 : 183. 2 1 2 r n r t hitung − − = 2 432 , 1 2 17 432 , − − = hitung t 813 , 48 , 6 = hitung t 97 , 7 = hitung t Harga t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan t tabel untuk kesalahan 5 dan df = n – 2 maka df = 17– 2 = 15 maka diperoleh t tabel = 2,131. Maka t hitung t tabel maka Ha diterima. Hipotesa statistik: Ho: b 1 =0 Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas Organisasi dengan variabel terikat Stres Kerja karyawan H a : b 1 0 Ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas Organisasi dengan variabel terikat Stres Kerja karyawan Berdasarkan perhitungan diatas dimana t hitung seb sar 7,97 dan t tabel sebesar 2,131 maka dapat dinyatakan bahwa t hitung e t tabel . Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa Ho yang menyatakan tidak ada hubungan variabel bebas Organisasi dan variabel terikat Stres Kerja karyawan ditolak dan Ha diterima, Jadi koefisien korelasi antara variabel bebas Organisasi dan variabel terikat Stres Kerja karyawan sebesar 0,432 adalah Signifikan pada tingkat kesalahan 5. Artinya koefisien tersebut dapat digeneralisasikan atau berlaku untuk semua populasi yaitu sebanyak 17 orang. 3. Koefisien Determinasi 2 r Untuk melihat seberapa besar konstribusi variabel bebas terhadap variabel terikat maka digunakan koefisien determinasi. Untuk menghitung koefisien determinasi dengan cara mengkuadratkan koefisien korelasi yang ditemukan Sugiono,2005 :185. Jadi Koefisen determinasinya adalah: 2 r D = x 100 432 , = D 66 , 18 = D Koefisien determinasi pada penelitian ini adalah 18,66. Ini menunjukan bahwa Organisasi sebagai variabel bebas dapat menjelaskan Stres Kerja karyawan sebagai variabel terikat sebesar 18,66 pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Kantor Cabang Syariah Medan artinya Dengan adanya Organisasi seperti beban kerja, waktu kerja, karakteristik tugas dan pengaruh kepemimpinan yang dilakukan perusahaan yang tinggi akan dapat meningkatkan Stres Kerja karyawan. Sedangkan sisanya sebesar 81,34 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini seperti iklim kerja, komunikasi dan lain- lain.

D. Pembahasan

Berdasarkan analisis, maka pembahasan dalam penelitian ini adalah : 1. Hubungan korelasi antara Organisasi terhadap Stres Kerja karyawan pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Kantor Cabang Syariah Medan, koefisien bertanda positif +. Artinya hubungan antara Organisasi dengan Stres Kerja karyawan searah sehingga Jika Organisasi seperti beban kerja, waktu kerja, karakteristik tugas dan pengaruh kepemimpinan tinggi maka Stres Kerja karyawan juga akan tinggi atau meningkat. Stres kerja timbul karena adanya beban kerja yang meningkat, misalnya kecemasan kronis, peningkatan emosi, dan kondisi fisik individu. Untuk meminimalkan stres kerja sebaiknya diupayakan untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, penempatan kerja yang sesuai dengan kemampuannya serta meningkatkan komunikasi antar karyawan. 2. Variabel bebas organisasi dan variabel terikat stres kerja karyawan tidak ada hubungan antara organisasi dengan stres kerja karyawan, organisasi berjalan melalui siklus yaitu dari didirikannya organisasi tersebut sampai tumbuh dan akhirnya merosot. Stres yang dimiliki karyawan karena beban kerja tidak mempengaruhi suatu perusahaan untuk maju, hanya akan berdampak kepada nasabah. Tingkat stres yang tinggi akan menyebabkan penyakit serta kegagalan karyawan dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Jika organisasi atau perusahaan menjadi lebih besar akan diikuti tekanan-tekanan yang lebih besar pula untuk setiap karyawan dalam pekerjaannya. Karena perusahaan-perusahaan sekarang dan yang akan datang berjuang untuk berkompetisi dalam pasar dunia yang semakin kompetitif, tekanan-tekanan organisasi ini akan menjadi semakin berat.