Motivasi Kerja LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Motivasi Kerja

Masalah klasik mengenai karyawan bekerja lebih baik dari pada karyawan lain merupakan pertanyaan yang terus-menerus muncul dan yang selalu dihadapi para manajer. Beberapa variabel penting yang terkait telah digunakan untuk menjelaskan perbedaan penampilan antara para karyawan, misalnya variabel mengenai individu, variabel pekerjaan, variabel organisasi, dan kepuasan kerja. Walaupun sudah jelas bahwa motivasi itu penting, tetapi kita sukar mendefinisikannya dan menganalisisnya dalam organisasi. Beberapa ahli yang berpendapat mengenai motivasi kerja antara lain: 1. Menurut Robbin 2001, motivasi didefinisikan sebagai satu proses yang menghasilkan suatu intensitas, arah, dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai satu tujuan. 2. Motivasi, menurut Vroom dalam As’ad 2004 mengarah pada keputusan mengenai berapa banyak usaha yang akan dikeluarkan dalam suatu tugas tertentu. 3. Western dan Donoghue 1992:123 mengemukakan motivasi merupakan serangkaian proses yang memberi semangat bagi perilaku seseorang dan mengarahkannya kepada pencapaian beberapa tujuan atau secara lebih singkat untuk mendorong seseorang untuk melaksanakan sesuatu yang harus dikerjakan secara sukarela dan dengan baik. Universitas Sumatera Utara 4. Wexley dan Yulk 1996:83 menyatakan bahwa : motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja, dimana kuat lemahnya motivasi ikut menentukan tinggi rendahnya motivasi kerja. 5. Razik dan Swanson 1995:275 berpendapat bahwa motivasi adalah” the effort with ability is applied to a task” 6. Stoner 1992:440 mengemukakan pengertian motivasi sebagai berikut : “Motivation is the factor that cause, channel, sustain, and individual behavior” motivasi adalah faktor-faktor yang menyebabkan, menghubungkan, dan menyokong tingkah laku seseorang. 7. Woolfolk 2004:270 mengemukakan bahwa motivasi merupakan suatu yang menggerakkan dan mengarahkan tingkah laku. 8. Siagian S.P 2002:102 mengatakan bahwa motivasi dipengaruhi oleh pemuasan berbagai kebutuhan dan keinginannya. 9. Gray 2004: 69 mengemukakan bahwa ‘motivasi merupakan hasil sejumlah proses yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap entusiasme dan presistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu. 10. Gibson, Ivancevich, dan Donnely 2005:94 memberikan batasan motivasi sebagai berikut: Motivasi adalah suatu kemampuan yang kita gunakan jika kita menguraikan kekuatan-kekuatan yang bekerja terhadap atau didalam diri individu untuk memulai dan mengarahkan perilaku. Dari beberapa teori motivasi diatas, dapat dirumuskan bahwa motivasi kerja perusahaan dipengaruhi oleh variabel individu, variabel pekerjaan, variabel Universitas Sumatera Utara organisasi dan kepuasan kerja karyawan. Pemeriksaan yang seksama mengenai tiap-tiap pandangan ahli diatas yang berkenaan dengan penelitian mengenai motivasi kerja di organisasi perusahaan yaitu: a. Motivasi behubungan erat dengan perilaku dan prestasi kerja b. Motivasi diarahkan untuk mencapai suatu tujuan dengan harapan yang diinginkan karyawan dapat terpenuhi. c. Motivasi kerja didukung dengan kelengkapan fasilitas sarana dan prasarana dari perusahaan.

3.2. Karakteristik Individu