Semen, batu split, air, dan rangka. Sedangkan bahan tambahan yang digunakan meliputi minyak solar, minyak gemuk, tembaga dan plat kuningan terminal.
Selain itu digunakan juga bahan penolong untuk meningkatkan harga jual produk yang meliputi cat pilox dan mal cetakan.
2.5.2.1. Bahan Baku
Adapun bahan baku yang digunakan dalam proses produksi adalah: 1.
Semen PT. Sumbetri Megah menggunakan semen Portland dengan merk semen
padang tipe I sebagai bahan baku perekat produksinya. Penggunaan semen merk ini disebabkan oleh standar teknis yang telah ditetapkan oleh perusahaan
sebelumnya. Semen ini diperoleh dari Medan. Semen Portland tipe I adalah semen Portland biasa regular, yaitu produk yang umum digunakan untuk
bangunan biasa. Semen untuk konstruksi beton bertulang adalah bahan yang mengeras
dengan adanya air, dan dinamakan sebagai semen hidraulik. Semen hidraulik ini terdiri dari silikat dan lime yang terbuat dari batu kapur dan tanah liat yang
digerinda, dicampur, dibakar didalam dapur pembakaran dan kemudian dihancurkan menjadi tepung.
2. Pasir
Pasir yang digunakan PT. Sumbetri Megah untuk kelancaran proses produksinya disesuaikan dengan Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI.
Bahan baku pasir ini diperoleh dari pinggiran sungai Stabat yang dibeli pihak
Universitas Sumatera Utara
manajemen kepada agen pengelola pasir. Pasir yang baik untuk pembuatan beton ini adalah pasir yang cukup kasar. Gradasi yang baik adalah yang tertahan ayakan
mesh 4 mm sebanyak 2, 1 mm minimum 10 dan 0,25 mm berkisar 80 - 90. Maksud dari ayakan 4 mm adalah jarak antar lubang yang terdapat pada ayakan
berukuran 4 mm. kandungan tanah pada pasir maksimum 5 . Pasir sebagai agregat yang halus bahan adalah yang lolos dari ayakan mesh dengan ukuran lebih
kecil dari 5 mm. Ukuran ayakan dan persentase yang tertinggal dalam mesh, dapat dilihat
pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Ukuran Mesh dan Persen Tertinggal Ukuran Mesh
Tertinggal
6 12
20 30
2,0 40
2,5 50
3,0 70
6,0 100
20,0 140
32,0 200
12,0 270
9,0 Sumber PT. Sumbetri Megah
3. Batu Split Batu Pecah
Batu split yang digunakan oleh pihak perusahaan untuk kelancaran proses produksinya yaitu batu split dengan ukuran minimum 5 mm dan ukuran
Universitas Sumatera Utara
maksimum 12 mm. Batu ini diperoleh dari sungai pantai buaya yang di beli oleh pihak manajemen ke agen penjual. Bentuk batu split yang baik untuk digunakan
dalam proses produksi adalah batu yang tidak pipih, dan mempunyai permukaan pecah pada seluruh bidangnya. Kandungan Lumpur yang terdapat pada batu pecah
maksimum 1 . Batu split dikatakan sebagai batu kasar karena memiliki diameter lebih besar dari 5 mm. Batu split ini menempati sekitar 75 dari isi total cetakan
tiang beton, sehingga sifat-sifat batu split ini sebagai komponen bahan baku sangat mempengaruhi perilaku tiang beton.
3. Air
Dalam proses pencampuran bahan-bahan untuk pembuatan tiang listrik beton ini digunakan air, karena air merupakan suatu katalisator yang mempunyai
daya rekat yang kuat bila bercampur dengan semen dan bahan baku lainnya. Air yang digunakan dalam proses produksi adalah air yang berasal dari sumur bor.
Dalam proses pengecoran tidak diperbolehkan menggunakan air asin sebagai katalisator, hal ini disebabkan karena jika dalam pengoperasiannya menggunakan
air asin maka ketahanan dari tiang listrik beton tidak akan sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Faktor penyebabnya lain yaitu air asin dapat menyebabkan
korosi pada rangka besi yang ada distruktur penyusun tiang listrik beton. Pada prinsipnya, sebelum air digunakan terlebih dahulu diperiksa
kesadahan dan keasaman air. Hal ini dilakukan untuk menjamin mutu dan karakteristik sesuai dengan standar teknis yang disyaratkan dalam Standar
Perusahaan Listrik SPLN maupun dikehendaki oleh konsumen.
Universitas Sumatera Utara
5. Rangka
Rangka diperoleh dari proses perakitan antara tulangan PC Wire, cincin rangka, dan Spiral Wire dengan kawat paku sebagai pengikatnya. Adapun bahan
baku yang digunakan untuk perangkaian rangka ini adalah : a.
Prestressed Concrete Wire PC Wire dengan Ø 7 mm. Bahan ini digunakan sebagai tulangan rangka. PC wire ini dibeli dari distributor di
Jakarta. b.
Kawat paku dengan Ø 4 mm. Kawat beton ini digunakan sebagai pembentuk Spiral Wire dan Cincin rangka. Bahan ini dibeli dari Medan.
c. Kawat beton dengan Ø 0,5 mm. Bahan ini digunakan sebagai pengikat
antara PC Wire, cincin rangka dan Spiral Wire dan dibeli dari Medan atau Pangkalan Berandan.
2.5.2.2. Bahan Tambahan